Pengendalian
Pengendalian
Kontaminasi Limbah B3
Kontaminasi Limbah B3
Tree burned by repeated Tree burned by repeated leakage of chlorine from leakage of chlorine from chemical plant Spolana (Czech chemical plant Spolana (Czech republic) during the floods in republic) during the floods in
, , ..
tree was flooded. tree was flooded. Zobrazeno: 15
Zobrazeno: 15 -- last: Aug last: Aug 7,7, 2007
2007
A panorama of landfill of salt-extracted A panorama of landfill of salt-extracted "BelarusKaliy", Soligorsk (Belarus). "BelarusKaliy", Soligorsk (Belarus).
Zobrazeno:
Zobrazeno: 14 -14 - last: Apr 9, 2007last: Apr 9, 2007
Sumber-Sum
Sumber-Sumber
ber Kontaminasi
Kontaminasi
Limbah B3
Limbah B3
1.
1.
Industri manufakturing
Industri manufakturing
.
.
3.
3.
Rumah tangga
Rumah tangga
Industri Manufakturing
Industri Manufakturing
Industri berskala besarIndustri berskala besar
Sumber limbah B3 :Sumber limbah B3 : 1.
1. Spent material Spent material 2.
2. Produk sampinganProduk sampingan .
. umumpupur r aar un r un pepengngoo aa aan n aa r r an an gagass buang
buang 4.
4. Produk industri kimia : pencucian alat dgnProduk industri kimia : pencucian alat dgn bahan B3, tidak memenuhi spesifikasi bahan B3, tidak memenuhi spesifikasi pabrik, tumpah atau kebocoran, tersisa pabrik, tumpah atau kebocoran, tersisa dalam kontainer bahan baku atau produk, dalam kontainer bahan baku atau produk, kadaluwarsa
kadaluwarsa
Penghasil Limbah B3 Skala Kecil
Penghasil Limbah B3 Skala Kecil
Jenis penghasil limbah B3 < 1 ton/bulan
Jenis penghasil limbah B3 < 1 ton/bulan
Industri dry cleaner, bengkel, cuci-cetak
Industri dry cleaner, bengkel, cuci-cetak
m
Rumah tangga
Produk-produk yang digunakan di
rumah tangga bersifat B3
Kemasan pestisida, cairan pencuci
alat rumah tan
a baterai roduk
otomotif dll
Peningkatan pengetahuan pada
masyarakat tentang B3 dan limbah
B3, cara-cara pengumpulan dan
pembuangannya.
Pencegahan Kontaminasi
Upaya pencegahan Kontaminasi limbah B3 terdiri atas semua kegiatan yang ditujukan untuk mengurangi timbulnya limbah B3 Berbagai kegiatan yang umum dilakukan dalam konteks pencegahan Kontaminasi : 1. Minimisasi atau reduksi limbah
2. Reduksi sumber limbah 3. Diversi limbah
4. 3R (recycling, recovery, reuse)
MINIMISASI LIMBAH
(
W A S TE M I N I M I Z A T I O N
)
Minimisasi limbah merupakan suatu
strategi pencegahan Kontaminasi yang
intinya adalah :
. eru a npu a an a u e
sistem industri, terutama dalam usaha
mereduksi penggunaan bahan-bahan
toksik, SDA uang semakin langka, dan
SDA yang tak terbarukan
MINIMISASI LIMBAH
(
W A ST E M I N I M I Z A T I O N
)
2. Mereduksi limbah dengan mengusahakan agar sistem industri lebih efisien dalam mengkonversi bahan baku menjadi produk dan produk samping (by product) yang bermanfaat
3. Merubah rancangan, komposisi, serta pengemasan suatu produk untuk
menciptakan produk hijau atau produk yang ramah lingkungan sehingga meminimalkan bahaya terhadap kesehatan manuasi dan lingkungan
Teknik Minimisasi Limbah
Pengurangan di Sumber Daur Ulang (ondanin site)
Penggantian produk : subsitusi, Kontrol di Sumber Pemanfaatan kembali;bahan baku untuk Reklamasi ;diproses sebagai by konservasi, komposisi produk
proses lain produk
Penggantian bahan di sumber Penggantian teknologi : proses, Pengoperasian yang baik :
Activity
Waste minimization and Cleaner
production
- reuse and recycling
- good housekeeping
- technology modification
- product modification
Strategi Penerapan Minimisasi
Limbah
1. Identifikasi sumber sampah dan limbah
Identifikasi proses produksi dan sumber sampah yang potential menghasilkan sampah dan limbah.
o ec on o as c cos a a w en y e principal materials and energy resources used and indicate the areas where cost savings can be made.
Material balance analysis, input dan output data.
Cont’d
2. Karakteristik dari sampah
berdasarkan peraturan yang
berlaku ;
azar ous was e
no
o
no.
85 tahun 1999)
3. Pemilihan teknik pengolahan
yang sesuai
Cont’d
- Reduce (minimization) - Reuse, recycling and recovery - Disposal
.
5. Management of waste off site.
6. Studi kelayakan teknis, legal, dan ekonomik 7. Implementasi, termasuk pelatihan
8. Pemantauan dan optimasi
Case study hazardous waste
Raw material
Sulphate pulping, sodium sulphate and calcium carbonat u/ memisahkan fiber dari
serat kayu.
Waste a er from a er roduction
Waste paper from the printing and publishing industry
Cont’d
The physicochemical removal of ink from waste paper is called de-inking.
To enable this, some chemicals have to be used, mainly sodium hydroxide, hydrogen
, , agents. Bleaching Hydrogen peroxide Chlorine bleaching
Hazardous waste
Spent halogenated solvents used
Corrosive waste generated from the use of strong acids and bases
metals
Ink waste, including solvents, metals and ignitable materials
Pemanfaatan
Reuse :
Optimizing of de-inking process - de-inking sludge can contain a high
amount of
.
The installation of the on-site pretreatment facility cut effluent discharges from
100,000 gallons per day to 30,000 -40,000 gallons per day.
Installation of the holding tank for the sludge belt press showers and optimizing the pump, flows reduced discharge to an average of 22,000 gallons per day.
Pemanfaatan
mengurangi volume sludge.
Reduce toxic material :
penggunaan ink (tinta)
newspaper
menggunakan water-based inks dan
membatasi penggunaan tinta yang
mengandung metal.
Reduce used of chlorine chemical
bleaching.
Reuse of water for process production.
Cont’d
The company was discharging more than 100,000 gallons of wastewater per day to the county wastewater treatment plant and more than 40,000 gallons of filter backwash water.
A pretreatment facility (membrane) was installed in 1984 that enabled much of the wastewater to be treated and recirculated back into the production process.
Cost saving
Generally cleaner production studies aim for payback periods of <2 years, in line with company
Cont’d
Recovery
By using the waste sludge as fuel for
the boiler, the company eliminated
e equ va en o ,
ons o
material per year from its solid waste
stream that would
have otherwise gone to landfills.
Penanganan Kontaminasi
Penanganan kontaminasi media lingkungan adalah upaya pemulihan kualitas
lingkungan baik media tanah, pesisir, dan perairan akibat terkontaminasi bahan dan limbah berbahaya dan beracun (B3).
ciri khas dan karakteristik kegiatan penanganan kontaminasi adalah kegiatan yang bersifat relatif lama (jangka waktu relatif panjang) dan memerlukan biaya yang relatif besar
Hal ini disebabkan karena upaya
pemulihan yang dilakukan haruslah
memenuhi tahapan dan
kaidah-.
sebab itu, untuk mengukur
performance (kinerja) dari kegiatan
penanganan kontaminasi tersebut,
haruslah dilihat dari tahapan dan
kaidah ilmiah tersebut.
Cont’d
Total savings due to the intensive water reuse modifications completed by the company are estimated at $112,000 per year.
vo ance o ranspor a on an ng cos s and landfill fees by diverting wastewater sludge to the production process resulted in cost savings of $72,000 per year.
Penanganan Kontaminasi
Amerika Serikat, berdasarkan data
statistik setiap tahunnya terdapat
1300 – 1400 ”
c o n t a m i n a t e d s i t e”,
”
”
pakai untuk pemulihan lingkungan)
tanpa menunggu ditemukannya
penanggung jawab terhadap
” contaminated site” tersebut.
Cont’d
Indonesia, kasus ” illegal dumping”
upaya pertama yang sangat penting
dilakukan adalah menemukan
penanggung jawab aktivitas illegal
tersebut.
Upaya penanganan kontaminasi tidak
dapat dilakukan cepat dan tepat,
sementara eksposure terhadap
lingkungan terus berlangsung.
Cara sederhana!!!
Metode minimisasi limbah yang paling
sederhana adalah dengan melakukan
perbaikan dalam housekeeping
e a sanaan ouse eep ng n per u
dilakukan sosialisasi dan pelatihan
kepada semua karyawan (staff
maupun non staff) secara intensif
PENERAPAN HOUSEKEEPING DI
LINGKUNGAN KERJA
Untuk mempermudah penerapan housekeeping di lingkungan kerja, prinsip 5R atau 5P atau 5S dijadikan dasar dalam penerapan membangun tempat kerja yang aman
Kunci keberhasilan
Komitmen dan kesungguhan seluruh jajaran perusahaan secara profesional dalam penerapan 5r
5 SIKAP KERJA
- RINGKAS/SEIRI /SORT/PEMILAHAN
- RAPI/SEITON /STABILIZED/PENATAAN
-- RAWAT/SEIKETSU /STANDARIZED/PEMANT
AUAN
- RAJIN/SHITSUKE /SUSTAIN/
PEMBIASAAN
Metode dan
Teknik Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel untuk analisis
guna mendapatkan informasi
mengenai karakteristik limbah B3
lingkungan yang terkontaminasi
limbah B3
Kriteria Sampel
Sampel harus bersifat representatif /
mewakili sumber limbah atau unsur
lingkungan yang akan dipelajari
a
as as ana s s a
ragu an
Pengawetan sampel yang sesuai
prosedur agar mutu sampel tidak
berubah
Teknik Pengambilan Sampel
Strategi pengambilan sampel
limbahB3 yang representatif :
1. Acak sederhana
2. Acak terstratifikasi
3. Acak sistemik
Tabel Perbedaan Cara Penentuan Lokasi Sampling Pembeda
Pembeda AcakAcak Sederhana Sederhana Acak Acak Terstratifikasi Terstratifikasi Acak Sistemik Acak Sistemik
Sifat Limbah Heterogen cenderung homogen
Heterogen
Informasi Limbah Tidak ada sama li
Se ba gia n a da T id ak a da s ama li i
li li i
ada
Metode Dipilih secara acak semua lokasi yang terdapat limbah Dibuat stratifikasi berdasar karakteristik yang diketahui Stratum diberi nomor Sampel diambil secara acak sederhana Sampel diambil secara acak Sampel diambil lagi berdasarkan interval ruang dan waktu tertentu
Pengambilan Sampel
1. Pengambilan sampel sesaat (grab sample)
2. Pengambilan sampel campuran (composite
sample)
Peralatan Sampling
1. Limbah dapat mengalir :
Composite liquid waste sampler
Dipper (cetok)
Botol sam el de an emberat
Tap sampler (keran untuk sampling)
2. Limbah tidak dapat mengalir :
Bor
Sekop
Pacul
Sampling Air Tanah
Pengaruh limbah B3 terhadap air
tanah dapat dideteksi dengan
mengambil sampel dari :
-
erem esan m a
- Sumur pemantauan air tanah
- Sistem pengumpulan lindi
Komponen Biologi
Mengukur keanekaragaman Teknik bioassay
Kelompok organisme akuatik yang umum sebagai biota uji : makrointervebrata dan
Pengambilan sampel makrointervebrata dengan menggunakan jaring standar hingga kedalaman 1 m, kalau > 1 m digunakan Eyckman grab sampler
Pengambilan ikan di air dangkal dengan peralatan backpack electrofishing, di perairan luas dan terbuka dengan jala
Pengambilan Sample Air Pengambilan Sample Air
permukaan permukaan
Pengambilan Sampel Air Permukaan & Air Laut Pengambilan Sampel Air Permukaan & Air Laut
Metode Analisis