Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 6(2)2009 81 PENGARUH MACAM DAN DOSIS PUPUK ORGANIK
TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Ness.)
The Influence of Kind and Dose of Manure in Relation to Creat Growth and Yield (Andrographis paniculata Ness.)
Bambang Pujiasmantoi, Pratignya Sunu, Toeranto, dan Ali Imron
Jurusan Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta 57126
ABSTRACT
Creat were medicine plant which have great potential as raw materials of traditional
medicine. Raw materials of Creat usually taken from native environment. The supply of creat’s
raw materials which taken from original habitat give discontinued outcomes and cause its
extinction. The appropriately agronomic production technique was expected to give better
quality of medicinal plant’s raw materials. This research aimed to study kind and dose of manure
for growth and outcomes of Creat.
The research was conducted on October 2007 until January 2008 at Donoyudan Village,
Kalijambe, Sragen. This research was arranged factorial in Completely Randomized Design (CRD).
Which consist of two treatment factors and three replications. The first factor was the kind of
manure, there were cow, goat and chicken manure. Second factor was dose of manure, consist
of 25 g/plant, 50 g/plant and 75 g/plant. The research variables were the plant height, number
of leaves, number of primary branch, fresh and dry weight of roots and shoots, and chlorophyll
content. The research data were analyzed by F test in 5% level and continue by DMRT in 5% level,
if the treatment were significant.
The result of research showed that there was an interaction between kind and dose of
manure, which were the number of primary branch, fresh weight of root, dry weight of shoot and
root dry weight. Kind of manure showed that 75 g/plant of chicken able to increase the
chlorophyll content, root fresh weight shoot dry weight and root dry weight.
Keywords: Andrographis paniculata Nees., dose, manure
i
Korespondensi: bpmanto@yahoo.com
PENDAHULUAN
Peningkatan taraf kesehatan masyarakat menuntut ketersediaan obat termasuk obat tradisional dalam jumlah memadai. Pengembangan Sambiloto (Andrographis
paniculata Ness) terutama dalam industri obat mempunyai prospek cerah mengingat simplisia tanaman ini berkhasiat banyak dan tinggi permintaan pasar dalam maupun luar negeri.
Sambiloto (Andrographis paniculata
Ness) merupakan tanaman perdu yang tumbuh tegak ketinggiannya antara 40 sampai 90 cm dan memiliki banyak percabangan. Tanaman ini memiliki buah
yang berbentuk jorong dengan ujung yang tajam. Sambiloto bisa ditemui di hampir seluruh wilayah Indonesia. Daun sambiloto berbentuk lanset, tepi daun rata, penampang melintang, dengan letak saling berhadapan. (Anonim, 2003).
cukup tanpa mengetahui banyaknya kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan tanaman. Untuk itu perlu diketahui dosis pupuk yang tepat sehingga pertumbuhan dan perkembangan tanaman memberikan hasil yang baik.
Atas dasar hal di atas maka penelitian ini akan mengkaji sejauh mana pengaruh pemberian macam pupuk organik diberbagai dosis terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman sambiloto (Andrographis paniculata
Ness).
BAHAN DAN METODE
Penelitian dilaksanakan di Desa Donoyudan Kecamatan Kalijambe, Kabupaten Sragen, Dengan ketinggian tempat 100 mdpl. Analisis hasil panen dilaksanakan di laboratorium Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2007 sampai Januari 2008. Bahan yang digunakan antara lain : Bibit tanaman sambiloto (Andrographis paniculata Ness), Tanah, Pupuk Organik (pupuk kandang sapi, ayam dan kambing ), Polybag, Kertas label, Air, serta Ajir bambu. Sedangkan alat yang digunakan antara lain : Alat tulis, Penggaris/mistar, Timbangan digital, Oven, Cangkul, Kamera, Kalkulator dan klorofil meter.
Penelitian ini menggunakan rancangan acak lengkap (RAL) yang disusun secara faktorial terdiri dua faktor perlakuan Dan setiap faktor perlakuan menggunakan tiga
pemeliharaan, serta pemanenan. Variabel Pengamatan antara lain : Tinggi tanaman, Jumlah daun, Jumlah, cabang primer, Berat segar tajuk dan akar, Berat kering tajuk dan akar , Kadar klorofil.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis dengan uji F 5%. Jika perlakuan yang diberikan berpengaruh nyata terhadap variabel yang diukur maka analisis dilanjutkan dengan Uji Perbandingan Berganda Duncan (DMRT) pada taraf 5 %.
HASIL DAN PEMBAHASAN Tinggi Tanaman (cm)
Pada penelitian ini, perlakuan macam pupuk kandang berpengaruh nyata terhadap purata tinggi tanaman sambiloto. Sedangkan perlakuan dosis tidak berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Hal ini menyebabkan tidak ada interaksi antara perlakuan macam pupuk kandang dengan perlakuan dosis pupuk kandang.
Sains ayam tinggi samb sapi karen kandu khusu Tabel Ma Ketera H bahw sapi, kanda dari perlak memb didug dalam perta demik menja Gamb Tanah – Jurna menghasilk dibanding iloto dengan maupun kam na pupuk
ungan unsur usnya nitroge
1. Hasil DM pupuk tanaman acam Pupuk
Kandang Sapi Kambing
Ayam angan: Nilai y
sama nyata
Hasil uji DMR wa pada perla pupuk kand ang ayam tid hasil analisi kuan dosi berikan purat ga karena u m tanah c
mbahan ti kian perlaku adi tidak ber bar 1. Penga Samb
Pengaruh M
l Ilmu Tanah d kan tanama gkan deng perlakuan p mbing. Hal i kandang ay r hara yang
n.
MRT 5% pen kandang te n sambiloto u Purata Tin ( 56 58
60 yang diikuti de
menunjukkan pada DMRT ta
RT 5% Tabel 2 akuan dosis p dang kambin dak berbeda
is diketahui is 25 ta yang palin unsur hara
ukup untuk nggi tanam uan dosis pu rpengaruh ka aruh berbaga iloto hingga 1
Macam Dan Do
dan Agroklimat n yang leb gan tanama
pupuk kandan ini disebabka yam memil g lebih tingg
ngaruh maca rhadap ting umur 14 MST
nggi Tanaman (cm)
6,40b 8,46ab
0,53a ngan huruf ya n tidak berbe araf 5%
2 menunjukka pupuk kandan ng dan pupu nyata. Namu bahwa pad gram/tanama g tinggi. Hal i
yang tersed k mendukun man. Denga upuk kandan arena tanama ai macam da 14 MST
osis Pupuk....Pu tologi 6(2)2009 bih an ng an iki gi, am ggi n ng da an ng uk un da an ini dia ng an ng an hanya dibutu Tabel (gra Ketera Jumla D pengh jumla satu menje (Sitom P Samb komb pemu yang bahwa secara lamba secara (Gamb an dosis pup
ujiasmanto et
9
a menyerap uhkan saja.
2. Hasil DM pupuk k tanaman Dosis am/tanaman 25 50 75 angan: Nilai y
sama nyata p
ah Daun (hela Daun secara hasil fotosin
h daun sanga indikator p elaskan prose mpul dan Guri Penambahan
iloto pada inasi antara pukan cende lain. Pola yan a pada awa a bertahap at, kemudian a signifikan bar 2). puk kandang
al.
p hara se
MRT 5% pe kandang ter sambiloto um
)
Purata Tin
5 5 5 ang diikuti den
menunjukkan pada DMRT ta
ai)
umum mer ntat utama. at diperlukan pertumbuhan es pertumbu itno, 1995).
jumlah da a berbaga
macam pup erung sama ng terbentuk l‐awal mingg
dan berlan n jumlah dau pada akhir terhadap ti
8 banyak yan
engaruh dos rhadap ting mur 14 MST
nggi Tanama (cm) 59,22a 58,68a 57,48a
ngan huruf yan tidak berbed raf 5%
rupakan orga Pengamata n sebagai sala yang dap uhan tanama
aun tanama i perlakua puk dan dos satu denga k menunjukka gu bertamba ngsung relat un bertamba minggu ke‐1 inggi tanama
Dari menunjuk kandang terbanyak pupuk ka yang leb perlakuan
Tabel 3.
Macam Kan S Kam Ay Keterangan
Tabel 4.
Dosis (gra
Keterangan Gambar 2
hasil uji DM kkan bahw
ayam meng k dengan pu
ndang kambi bih banyak n pupuk kand
Hasil DMRT pupuk kand daun tanam MST
m Pupuk ndang Sapi mbing
yam
n: Nilai yang sama men nyata pada
Hasil DMRT pupuk kand daun tanam MST am/tanaman
25 50 75
n : Nilai yang sama men nyata pada 2. Pengaruh tanaman S
MRT 5% pad a perlakua ghasilkan jum
rata 388,45. ing memberi
dibandingka ang sapi.
5% pengaru dang terhada man sambilot
Purata Juml (hela 291,1 333,8 388,4 diikuti dengan nunjukkan tid a DMRT taraf 5
T 5% penga dang terhada
an sambiloto
) Purata Jum (hel 296,6 357,7 359,0 diikuti dengan nunjukkan tid a DMRT taraf 5
berbagai m Sambiloto hin
da Tabel 3 an pupuk mlah daun perlakuan kan purata n dengan
uh macam ap jumlah o umur 14
lah Daun ai) 18c 82b 45a
n huruf yang ak berbeda 5%
aruh dosis ap jumlah o umur 14
mlah Daun lai)
67b 76a 02a n huruf yang
ak berbeda 5%
macam dan ngga 14 MST
Dari pemberia gram/tana daun te kandunga pupuk ka Nitrogen pertumbu pertunasa
Jumlah Ca Dari h perlakuan terhadap perlakuan berpengar Antara pe dosis pupu
Pena
tanaman kombinas pemupuka yang lain. primer ta dengan p Jumlah c menunjuk mengalam relatif ce minggu ke dosis pupuk
Tabel 4 d n dosis p aman mengh erbanyak. H n Nitrogen y ndang 75
yaitu u uhan vegeta an.
abang Primer hasil analisis n macam pup
jumlah caba n dosis pu ruh terhadap erlakuan maca
uk kandang te ambahan ju
Sambiloto pa i antara ma an cenderun . Pola penam
naman Samb pola penamb cabang prim kkan bahwa p mi penambah epat, kemud e‐14 (Gambar k kandang t
iketahui bah pupuk kan hasilkan pura Hal tersebu
yang tinggi p gram/tanama untuk men atif dan m
r
ragam diketa puk berpenga ang primer. S upuk kanda p jumlah caba am pupuk ka erdapat inter mlah caban ada berbagai cam pupuk ng sama sat mbahan juml
biloto cender bahan tinggi
mer yang pada awal‐aw han yang be dian melam r 3).
terhadap jum
hwa pada dang 75 ata jumlah t karena pada dosis an. Fungsi ningkatkan merangsang
ahui bahwa aruh nyata Sedangkan ang tidak ang primer. ndang dan raksi. ng primer
Sains D perlak purat sedan kamb diban kanda Tabel M Ketera P penga terba kandu pupuk berhu penga jumla pupuk penga caban Gamb Tanah – Jurna Dari hasil DM
kuan pupuk k a cabang pri ngkan perl bing meberika ndingkan de
ang sapi.
5. Hasil DM pupuk k cabang p umur 14 Macam Pupuk
Kandang Sapi Kambing
Ayam angan: Nilai y
sama nyata
Pupuk kand aruh jumlah
nyak karena ungan N tert
k kandang ubungan p
amatan jumla h daun te k kandang ay amatan jum ng primer bar 3. Penga
prime
Pengaruh M
l Ilmu Tanah d MRT 5% dik kandang ayam
mer terbanya akuan pup an purata yan engan perla
MRT 5% Pen kandang ter primer tanam
MST k Purata J
p 2 2
2 ang diikuti de
menunjukkan pada DMRT ta
dang ayam h cabang a pupuk k tinggi diband yang la pula deng ah daun yang erbanyak pa yam. Sehingga
lah daun d terdapat ko aruh berbaga er tanaman Sa
Macam Dan Do
dan Agroklimat ketahui bahw m memberika ak yaitu 25,0 puk kandan ng lebih bany
akuan pupu
ngaruh maca hadap jumla man sambilo
umlah caban primer 22,64b 23,77ab
25,05a ngan huruf ya n tidak berbe
araf 5%
memberika primer yan andang aya ingkan denga ain. Hal i gan variab g menunjukka ada perlakua a pada variab dengan jumla
orelasi posit ai macam d ambiloto hing
osis Pupuk....Pu tologi 6(2)2009 wa an 05. ng ak uk am ah to ng ng da an ng am an ini bel an an bel ah tif, artiny jumla M unsur untuk perke yang cukup pada meng terben daun y Tabel (gra Ketera U pupuk prime terban diberi denga 24,68 an dosis pu gga 14 MST
ujiasmanto et
9
ya semakin ba h daunnya pu Menurut Sury nitrogen yan k menunja
mbangan ta diserap tana p akan mem
titik tumbuh akibatkan ru ntuk dan m yang dihasilk
6. Hasil DM pupuk k cabang MST Dosis am/tanaman 25 50 75 angan: Nilai ya
sama nyata p
Uji DMRT 5% k kandang er menunjukk
nyak pada kan perlakua an purata j . Sedangkan puk kandang
al.
anyak jumlah un semakin b yanto (1999) ng cukup san ng pertum anaman. Un aman dalam acu jaringan batang maki uas batang makin banyak
an.
MRT 5% Pe kandang terh primer samb
n)
Purata Ju p 2 2 2 ang diikuti den menunjukkan pada DMRT ta
% untuk pe terhadap ju kan jumlah c tanaman Sa an dosis 25 g
jumlah caba pada perlak g terhadap j
8 h cabang mak banyak.
, ketersediaa gat diperluka mbuhan da nsur nitroge m jumlah yan meristemat in aktif. Hal i makin banya k pula jumla
engaruh dos hadap jumla biloto umur 1
umlah caban primer 24,68a 23,67a 23,12a ngan huruf yan
tidak berbed raf 5%
erlakuan dos umlah caban cabang prime ambiloto yan gram/tanama ang sebanya kuan dosis 5 umlah caban
kandang dan dosis pupuk kandang tidak terjadi interaksi.
Tabel 7. Hasil DMRT 5% Pengaruh macam pupuk kandang terhadap kadar klorofil tanaman sambiloto umur 14 MST
Macam Pupuk Kandang
Purata Kadar Klorofil
Sapi Kambing
Ayam
34,21a 34,78a 35,06a
Keterangan: Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT taraf 5%
Dari Tabel 7 dapat diketahui bahwa antara macam pupuk kandang yang diberikan tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap variable pengamatan kadar klorofil. Tetapi dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa pupuk kandang ayam memberikan hasil purata kadar klorofil tertinggi. Hal ini disebabkan pupuk kandang ayam memiliki kadar Nitrogen yang tinggi.
Hasil uji DMRT 5 % (Tabel 8) diketahui bahwa penggunaan pupuk kandang pada dosis 75gram/tanaman menunjukkan hasil yang berbeda nyata dengan dosis 50 gram/tanaman dan 25 gram/tanaman. Hal ini berarti penggunaan pupuk kandang pada konsentrasi 75 gram/tanaman lebih baik dibandingkan pada dosis 50 gram/tanaman dan 25 gram/tanaman.
Menurut Lawlor, 1987 cit. Utomo et al. 2001, klorofil merupakan faktor internal tanaman yang sangat mempengaruhi efisiensi dan laju fotosintesis. Tanaman yang memiliki kadar klorofil tinggi diharapkan sangat efisien dalam penggunaan energi radiasi matahari untuk melaksanakan proses fotosintesis. Tanaman tersebut juga akan mampu memanfaatkan energi matahari semaksimal mungkin.
Berat Brangkasan Segar (g) Berat segar tajuk (g)
Hasil analisis ragam terhadap berat segar tajuk menunjukkan tidak ada interaksi antara perlakuan macam dan dosis pupuk kandang. Pada perlakuan macam pupuk memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap purata berat segar tajuk. Hal ini karena proses dekomposisi dalam larutan pupuk organik yang masih terus berlangsung, sehingga bahan organik lebih banyak terurai.
Tabel 9. Hasil DMRT 5% Pengaruh macam pupuk kandang terhadap berat segar tajuk tanaman sambiloto umur 14 MST
Macam Pupuk Kandang
Purata Berat Segar Tajuk (gram) Sapi
Kambing Ayam
41,29b 44,42b 61,19a
Pengaruh Macam Dan Dosis Pupuk....Pujiasmanto et al.
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 6(2)2009 87 Hasil penelitian berdasarkan Tabel 9
menunjukkan bahwa pada perlakuan pupuk kandang ayam memberikan hasil purata berat segar tajuk tertinggi dan berbeda sangat nyata dibandingkan dengan perlakuan pupuk kandang yang lain (pupuk kandang sapi dan kambing).
Tabel 10. Hasil DMRT 5% Pengaruh dosis pupuk kandang terhadap berat segar tajuk tanaman sambiloto umur 14 MST
Dosis (gram/tanaman) Berat Segar Tajuk (gram) 25
50 75
44,36a 51,17a 51,36a Keterangan: Nilai yang diikuti dengan huruf yang
sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT taraf 5%
Dari uji DMRT 5% (Tabel 10) diketahui bahwa pengaruh dosis pupuk kandang terhadap berat segar tajuk tanaman sambiloto tidak berbeda nyata. Namun, dari tiga tingkatan dosis yang diberikan ternyata dosis 75 gram/tanaman menunjukkan purata hasil berat segar tajuk tertinggi., yaitu 51,36 gram. Sedangkan berat segar tajuk yang terendah pada dosis 25 gram/tanaman. Meskipun demikian, purata berat segar tajuk semakin meningkat seiring dengan peningkatan dosis pupuk kandang yang digunakan.
Berat segar akar (g)
Tabel 11. Hasil DMRT 5% Pengaruh macam pupuk kandang terhadap berat segar akar tanaman sambiloto umur 14 MST
Macam Pupuk Kandang
Berat Segar Akar (gram) Sapi
Kambing Ayam
4,13c 4,92b 6,56a
Keterangan: Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT taraf 5%.
Perlakuan macam pupuk kandang berpengaruh sangat nyata terhadap berat segar akar tanaman sambiloto. Begitu pula perlakuan macam dosis pupuk kandang yang berpengaruh nyata terhadap berat segar akar.
Uji DMRT 5% (tabel 11) menunjukkan bahwa pupuk kandang ayam memberikan hasil purata berat segar akar tertinggi dan berbeda sangat nyata terhadap perlakuan pupuk kandang sapi maupun kambing. hal ini berkaitan dengan variabel pengamatan jumlah daun, sebab pada perlakuan macam pupuk kandang yang sama yaitu pupuk kandang ayam, jumlah daun yang dihasilkan juga terbanyak.
Tabel 12. Hasil DMRT 5% Pengaruh dosis pupuk kandang terhadap berat segar akar tanaman sambiloto umur 14 MST
Dosis (gram/tanaman) Berat Segar Akar (gram) 25
50 75
4,81b 5,03b 5,78a
Keterangan: Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT taraf 5%.
Berdasarkan hasil uji DMRT 5% diketahui perlakuan dosis pupuk kandang terhadap berat segar akar menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata. Pada dosis 75 gram/tanaman memberikan hasil purata berat segar akar terbaik dibanding dosis 25 gram/tanaman dan 50 gram/tanaman, yaitu 5,78 gram. Hal ini menunjukkan bahwa pada dosis 75 gram/tanaman adalah dosis pupuk kandang yang optimum untuk pemupukan tanaman sambiloto, sebab telah menunjukkan perbedaan hasil yang nyata.
Berat Brangkasan Kering (gram) Berat kering tajuk (gram)
kering tanaman juga tinggi.
Tabel 13. Hasil DMRT 5% Pengaruh macam pupuk kandang terhadap berat kering tajuk tanaman sambiloto umur 14 MST
Macam Pupuk Kandang
Berat Kering Tajuk (gram) Sapi
Kambing Ayam
13,76b 15,14b 20,59a
Keterangan: Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT taraf 5%.
Tabel 14. Hasil DMRT 5% Pengaruh dosis pupuk kandang terhadap berat kering tajuk tanaman sambiloto umur 14 MST
Dosis (gram/tanaman)
Berat Kering Tajuk (gram) 25
50 75
14,70b 16,57ab
18,23a
Keterangan: Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT taraf 5%.
Hasil uji DMRT 5% pada Tabel 14 memperlihatkan bahwa semakin besar dosis pupuk kandang yang diberikan maka purata berat kering tajuk tanaman sambiloto semakin meningkat. Pada dosis 75 gram/tanaman, purata berat kering tajuk berbeda nyata dan tertinggi dibanding dengan dosis yang lain, yaitu 18,23 gram. Sedangkan purata berat kering tajuk terendah ditunjukan oleh tanaman sambiloto yang diberikan dosis 25 gram/tanaman.
akar.
Tabel 15. Hasil DMRT 5% Pengaruh macam pupuk kandang terhadap berat kering akar tanaman sambiloto umur 14 MST
Macam Pupuk Kandang
Berat Kering Akar (gram) Sapi
Kambing Ayam
2,19c 2,81b 3,58a
Keterangan: Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT taraf 5%.
Tabel 16. Hasil DMRT 5% Pengaruh dosis pupuk kandang terhadap berat kering akar tanaman sambiloto umur 14 MST
Dosis (gram/tanaman) Berat Kering Akar (gram) 25
50 75
2,56b 2,82ab
3,19a
Keterangan: Nilai yang diikuti dengan huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada DMRT taraf 5%.
Pengaruh Macam Dan Dosis Pupuk....Pujiasmanto et al.
Sains Tanah – Jurnal Ilmu Tanah dan Agroklimatologi 6(2)2009 89 terhadap pertumbuhan tanaman khususnya
pada berat kering tanaman.
Interaksi yang terjadi antara macam dan dosis pupuk kandang terjadi karena macam pupuk kandang memiliki kandungan unsur yang berbeda‐beda sehingga bila dibedakan dosisnya akan memberikan respon pertumbuhan tanaman yang berbeda. Tanaman akan menunjukkan respon yang berbeda tergantung pada kebutuhan tanaman tersebut akan unsur hara yang terdapat pada masing‐masing pupuk kandang yang telah dibedakan pula dosisnya.
KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan
Pupuk kandang ayam memberikan pengaruh yang terbaik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman Sambiloto.
Penggunaan pupuk kandang pada dosis 75 gram/tanaman dapat meningkatkan kadar klorofil, berat segar akar, berat kering tajuk dan berat kering akar tanaman Sambiloto.
Pemberian pupuk kandang sapi, kambing dan ayam dengan dosis yang semakin meningkat hingga 75 g/tanaman memberikan jumlah cabang primer , berat segar akar, berat kering tajuk dan berat kering akar tanaman Sambiloto yang terbaik diantara semua perlakuan.
Pupuk kandang ayan secara umum dapat memberikan pengaruh terbaik terhadap variabel‐variabel hasil yaitu berat segar berat kering akar serta tajuk tanaman sambiloto.
Pertumbuhan tanaman sambiloto yang ditunjukkan oleh variabel tinggi tanaman, jumlah daun dan cabang primer serta kadar klorofil hingga umur 14 MST, menunjukkan respon yang terbaik pada perlakuan‐ perlakuan yang dikombinasikan dengan penambahan pupuk kandang ayam.
Saran
Penggunaan pupuk kandang ayam memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai sumber hara bagi tanaman, namun perlu adanya penelitian lanjutan mengenai dosis yang sesuai untuk mendukung pertumbuhan tanaman Sambiloto agar diperoleh hasil yang maksimal .
Perlunya penelitian tentang macam pupuk organik yang lain sehingga diperoleh pengetahuan macam pupuk organik lain yang digunakan sebagai pupuk untuk budidaya tanaman sambiloto.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim(a). 2003. Pupuk Organik Tingkatkan
Produksi Pertanian.
http://www.pustaka‐
deptan.go.id/publication/wr276057.pdf. diakses tanggal 5 Desember 2006.
Anonim(b). 2003. Sambiloto untuk desentri dan radang lambung . http//www.republika.co.id/Koran_detail. asp?id=125260&kat_id=155&kat_id1=&k at_id2.
Januwati, N., M.Y.Nyakpa, A.M.Lubis, S. G. Nugroho, M. R. Saul, M. A. Dhiha, G. B. Hong, dan H. H. Baley. 1986. Dasar Ilmu
Tanah. Unila. Lampung.
Kurniawati, N.L. 2007. Kajian macam Pupuk
dan Cekaman Air terhadap Pertumbuhan
dan Hasil Sambiloto (Andrographis
paniculata Nees.). Skripsi S1. Fakultas Pertanian UNS. Surakarta
Martin,E.C., D.C. Slack, K.A. Tanksley, and B.Basso.2006. Effects of fresh and composted dairy manure applications on alfalfa yield and the environment in arizona. Agronomy J. 98:80‐84.
Novizan. 2002. Petunjuk Pemupukan dan
Cara Pemupukan. Bhatara Karya Aksara. Jakarta.
Utomo, S. D., Amrullah dan Sudarsono. 2001. Kandungan Klorofil Daun dan Kontribusinya Pada Pertumbuhan dan Produksi Lima Varietas Cabai Merah. J.
Agrista 5 (3) : 252‐259.
Winarto, W.P., 2003. Sambiloto Budidaya dan
pemanfaatan untuk obat. Penebar
Swadaya. Jakarta.