• No results found

Evaluasi Struktur Dengan Pushover Analysis Pada Gedung Kalibata Residences Jakarta (the Evaluation of the Structure by Using Pushover Analysis of Kalibata Residences Building Jakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Share "Evaluasi Struktur Dengan Pushover Analysis Pada Gedung Kalibata Residences Jakarta (the Evaluation of the Structure by Using Pushover Analysis of Kalibata Residences Building Jakarta)"

Copied!
10
0
0
Show more ( Page)

Full text

(1)

EVALUASI STRUKTUR DENGAN PUSHOVER ANALYSIS PADA GEDUNG KALIBATA RESIDENCES JAKARTA

(The Evaluation Of The Structure by Using Pushover Analysis of Kalibata Residences Building Jakarta)

Cipto Utomo, Rokhmad Irfan Susanto Dr. Ir. Sri Tujono,

Hardi Wibowo, ST, M Eng

Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Jln. Prof. Soedarto, SH., Tembalang, Semarang, 50239

Telp. : (024) 7474770, Fax : (024) 7460060

ABSTRAK

Analisis pushover merupakan sebuah sarana untuk memberikan solusi berdasarkan Performance Based Seismic Design yang pada intinya adalah mencari kapasitas struktur. Prosedur analisis pushover dengan memberikan beban statis dalam arah lateral yang ditingkatkan secara bertahap (incremental) hingga mencapai target displacement tertentu atau mencapai keruntuhan.

Penulisan ini dilakukan untuk mengetahui perilaku seismik struktur dari besarnya daktilitas aktual dan faktor reduksi gempa aktual. Pola pembebanan lateral yang diberikan pada analisis pushover adalah beban lateral multi-modal, masing-masing gaya dari analisis modal dilakukan respons kombinasi dengan metode SRSS (Square Root of the Sum of Square). Dari hasil analisis pushover didapatkan daktilitas (—û) aktual arah x (positif) = 3,85, arah x (negatif) = 3,96 dan daktilitas (—û) aktual arah y (positif) = 2,97, arah y (negatif) = 3,15. Faktor reduksi gempa (R) aktual arah x (positif) = 6,2, arah x (negatif) = 6,3 dan faktor reduksi gempa (R) aktual arah y (positif) = 4,7, arah y (negatif) = 5,0. Hal ini menunjukkan bahwa daktilitas (—û) aktual dan faktor reduksi gempa (R) aktual yang terjadi sesuai dengan SNI 03-1726-2002 (µm = 4,0 dan Rm = 6,5 untuk sistem ganda yang terdiri dari struktur dinding geser dan SRPMM beton bertulang).

(2)

ABSTRACT

Pushover Analysis is a means to provide solutions based on Performanced Based Seismic Design, which in essence is to find the capacity of the structure. Pushover analysis procedure to provide a static load in the lateral directions is increased gradually (incremental) until it reaches the target displacement or achieving certain collapse.

In the analysis is performed to determine the seismic behavior of structure and the actual amount of ductility and reduction factor of the actual earthquake. Lateral loading pattern given in the pushover analysis is the burden of multi-modal lateral, each style of respone to the combination of modal analysis performed by the method of SRSS (Square Root of the Sum of Square). The result obtained from pushover The results obtained from SXVKRYHU DQDO\VLV GXFWLOLW\ û WKH DFWXDO GLUHFWLRQ RI [ SRVLWLYH [ GLUHFWLRQ

QHJDWLYH DQG GXFWLOLW\ û DFWXDO \ GLUHFWLRQ SRVLWLYH \ GLUHFWLRQ QHJDWLYH = 3.15. Seismic reduction factor (R) the actual direction of x (positive) = 6.2, x direction (negative) = 6.3 earthquake and the reduction factor (R) actual y direction (positive) = 4.7, y GLUHFWLRQ QHJDWLYH 7KLV VKRZV WKDW WKH GXFWLOLW\ û DQG WKH DFWXDO UHGXFWLRQ IDFWRU RI the earthquake (R) which occurs in accordance with the actual SNI 03-1726- P and Rm = 6.5 for the dual system consisting of a shear wall structure and SRPMM reinforced concrete).

Keywords : pushover analysis, capacity curve.

PENDAHULUAN Latar belakang

Struktur beton bertulang tahan gempa pada umumnya direncanakan dengan mengaplikasikan konsep daktilitas, dengan konsep ini struktur tidak lagi perlu direncanakan agar agar tetap dalam batas elastis saat memikul beban gempa terbesar yang diramalkan mungkin terjadi. Suatu taraf pembebanan dengan faktor reduksi terhadap beban gempa maksimum dapat dipakai sebagai beban gempa rencana, sehingga struktur dapat didesain secara lebih ekonomis

Peraturan gempa SNI 03-1726-2002 hanya membatasi nilai faktor daktilitas maksimum ( P) dan faktor reduksi gempa maksimum (Rm) yang dapat dikerahkan oleh masing-masing sistem atau subsistem struktur gedung. Dalam studi evaluasi ini akan mengkaji kapasitas aktual struktur gedung dengan metode pushover analysis, sehingga dapat membandingkan nilai û aktual dan R aktual dengan batasan nilai maksimum yang telah ditentukan di dalam peraturan gempa.

(3)

Metode analisis pushover (ATC-40, 1996) merupakan salah satu komponen performance based design yang menjadi sarana untuk mengetahui kapasitas suatu struktur. Dasar dari metode ini sangat sederhana, yaitu memberikan pola beban statik tertentu dalam arah lateral yang besarnya ditingkatkan secara incremental sampai struktur tersebut mencapai target displacement tertentu atau mencapai pola keruntuhan tertentu. Dari hasil analisis, dapat digambarkan hubungan antara base shear dan roof displacement, hubungan tersebut kemudian dipetakan sebagai kurva kapasitas struktur. Selain itu, analisis pushover juga dapat memperlihatkan secara visual perilaku struktur pada saat kondisi elastis, plastis dan sampai terjadinya keruntuhan pada elemen-elemen strukturnya.

Meskipun metode ini sangat sederhana, informasi yang dihasilkan sangat berguna karena mampu menggambarkan respons in-elastis bangunan ketika mengalami gempa. Analisis ini memang bukan cara yang terbaik untuk mendapatkan jawaban terhadap masalah-masalah analisis dan desain, tetapi cara ini relatif sederhana untuk mendapatkan respon non-linier suatu struktur.

Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dari studi evaluasi struktur gedung dalam tugas akhir ini adalah :

1. Mengevaluasi perilaku seismik struktur terhadap beban gempa rencana, yaitu memperoleh nilai û aktual dan R aktual.

2. Memperlihatkan kurva kapasitas (capacity curve).

3. Memperlihatkan skema kelelehan (distribusi sendi plastis) yang terjadi.

Ruang Lingkup Penulisan

5XDQJ OLQJNXS SHQXOLVDQ 7XJDV $NKLU GHQJDQ MXGXO ³Evaluasi Struktur dengan Pushover Analysis SDGD .DOLEDWD 5HVLGHQFHV -DNDUWD´ adalah :

1. Data struktur berupa dimensi struktur dan mutu bahan berdasarkan shop drawing dan RKS Kalibata Residences Jakarta.

2. Jenis beban yang digunakan dalam meninjau perilaku struktur adalah beban gravitasi dan beban lateral. Beban gravitasi yang dimaksud mencakup kombinasi beban mati dan beban hidup tereduksi, sedangkan beban lateral yang ditinjau dalam studi ini adalah beban gempa.

(4)

3. Pembebanan lateral yang digunakan diperoleh melalui analisis ragam respons spektrum gempa wilayah 3 pada Peta Gempa Indonesia sesuai dengan Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002. 4. Peninjauan sendi plastis dianggap hanya terjadi pada ujung-ujung elemen

struktur yaitu ujung balok, kaki kolom dan kaki dinding geser lantai dasar. 5. Perilaku struktur dievaluasi secara tiga dimensi (3D) berdasarkan analisis

pushover dengan bantuan program komputer SAP2000 v.11. TINJUAUAN PUSTAKA

Tinjauan Umum

Bab ini membahas mengenai konsep strength based design dan performance based design. Dalam pembahasan konsep performance based design, diuraikan secara mendalam mengenai konsep analisis statik non-linier pushover.

Analisis Statik Non-Linier (Pushover Analysis)

Analisis pushover adalah suatu cara analisis statik non-linier dimana pengaruh Gempa Rencana terhadap struktur bangunan gedung dianggap sebagai beban-beban statik yang menangkap pada pusat massa masing-masing lantai, yang nilainya ditingkatkan secara berangsur-angsur sampai melampaui pembebanan yang menyebabkan terjadinya pelelehan (sendi plastis) pertama di dalam struktur bangunan gedung, kemudian dengan peningkatan beban lebih lanjut mengalami perubahan bentuk pasca±elastis yang besar sampai mencapai kondisi plastis.

Analisis dilakukan dengan memberikan suatu pola beban lateral statik pada struktur, yang kemudian secara bertahap ditingkatkan dengan faktor pengali sampai satu target perpindahan lateral dari suatu titik acuan tercapai. Pada proses pushover, struktur didorong sampai mengalami leleh disatu atau lebih lokasi di struktur tersebut. Kurva kapasitas akan memperlihatkan suatu kondisi linier sebelum mencapai kondisi leleh dan selanjutnya berperilaku non-linier. Kurva pushover dipengaruhi oleh pola distibusi gaya lateral yang digunakan sebagai beban dorong.

METODE EVALUASI Informasi Struktur

Model struktur yang digunakan di dalam analisis ini adalah Kalibata Residences (Tower A) Jakarta. Struktur berada pada Wilayah Gempa 3 menurut Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung (SNI 03-1726-2002) dengan kondisi tanah di bawah bangunan adalah tanah lunak.

(5)

Dimensi Elemen Struktur

Elemen Struktur Keterangan Luas Bangunan 12.34 x 42.56 m2

Tinggi Bangunan 57.65 m Tinggi Antar Tingkat

- Lantai Typical (18 Lt) 2.70 m - Lantai Dasar 3.20 m - Lantai Mezzanine 3.35 m - Basement 1 5.00 m - Basement 2 2.50 m Balok Induk - Lantai 1 s/d Atap 30/40-20/40-30/25 - Lantai Dasar 30/40-20/40-30/25-40/60 - Lantai Mezzanine 40/60 Kolom - Lantai 1 s/d Lantai 18 45/60 - Basement s/d Dasar 45/70 Shearwall t : 0.20 m Plat Lantai

- Lantai Dasar s/d Atap t : 0.13 m - Lantai Mezzanine t : 0.20 m Mutu Beton (I¶c)

- Lantai Dasar s/d Atap K-350 (29.05 MPa) - Basement s/d Dasar K-400 (33.20 MPa) Mutu Baja Tulangan (fy)

- Tulangan Longitudinal 400 MPa - Tulangan Sengkang 240 Mpa (balok)

400 Mpa (kolom)

Sumber: Kalibata Residences, 2009

EVALUASI STRUKTUR DAN PEMBAHASAN Analisis StrukturAnalisis Ragam

Analisis ragam diperlukan untuk mengetahui perilaku dinamis bangunan sekaligus perioda getar alami. Parameter yang mempengaruhi pada analisis ragam adalah massa dan kekakuan lateral bangunan.

a. Beban Tetap dan Massa Bangunan

Beban tetap terdiri dari beban mati (dead load) dan beban hidup (live load) yang tergantung dari fungsi lantai. Untuk perhitungan massa bangunan maka beban hidup direduksi menjadi 30%.

b. Titik Pusat Massa dan Titik Pusat Rotasi

Selisih pusat massa dan pusat rotasi yang terlalu besar harus dihindari supaya tidak terjadi puntir pada struktur bangunan.

c. Kontrol Hasil Analisis Ragam

Setelah dilakukan analisis maka dibutuhkan checking terhadap hasil yang didapat dengan mengacu batasan-batasan pada Standar Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Struktur Bangunan Gedung SNI 03-1726-2002.

(6)

Diagram moment-curvature arah sumbu kuat K16 dengan tulangan longitudinal 22-D22 dan tulangan transversal D13-150, disajikan pada Gambar

Gambar: Moment-Curvature K16 (sumbu kuat) Sumber: Hasil Analisis

Diagram moment-curvature arah sumbu lemah K16 dengan tulangan longitudinal 22-D22 dan tulangan transversal D13-150, disajikan pada Gambar :

Gambar: Moment-Curvature K16 (sumbu lemah) Sumber: Hasil Analisis

0 300 600 900 1200 1500 0 40 80 120 160 200 m o m e n t ( kN.m ) Curvature (10-3 rad/m) Diagram Moment-Curvature K16

sumbu kuat KA-17 (22-D22/D13-150)

0 200 400 600 800 1000 0 80 160 240 320 400 m o m e n t ( kN.m ) curvature (10-3 rad/m) Diagram Moment-Curvature K16 sumbu lemah (22-D22/D13-150)

(7)

Diagram P-M arah sumbu kuat KA-17 dengan tulangan longitudinal 22-D22 dan tulangan transversal D13-150, disajikan pada Gambar:

Gambar: Diagram Interaksi P-M KA-17 (sumbu kuat) Sumber: Hasil Analisis

Diagram P-M arah sumbu kuat K11 dengan tulangan longitudinal 22-D22 dan tulangan transversal D13-150, disajikan pada Gambar :

Gambar: Diagram Interaksi P-M KA-17 (sumbu lemah) Sumber: Hasil Analisis

-16000 -12000 -8000 -4000 0 4000 0 300 600 900 1200 1500 1800 2100 g a y a a ks ia l ( kN) momen (kN.m)

Diagram Interaksi P-M (KA-17) sumbu kuat (22-D22/D13-150) -16000 -12000 -8000 -4000 0 4000 0 200 400 600 800 1000 1200 1400 g a y a a ks ia l ( kN) momen (kN.m)

Diagram Interaksi P-M (KA-17) sumbu lemah (22-D22/D13-150)

(8)

Pembahasan

Kurva Kapasitas dan Distibusi Sendi Plastis

Hasil analisis pushover berupa kurva kapasitas (capacity curve) yaitu kurva hubungan antara displacement dengan base shear dan skema kelelehan berupa distribusi sendi plastis yang terjadi, disajikan dalam gambar dan tabel di bawah ini :

Gambar: Kurva Kapasitas (arah-x positif) Sumber: Hasil Analisis

Gambar: Kurva Kapasitas (arah-x negatif) Sumber: Hasil Analisis

0 2000 4000 6000 8000 10000 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 b a s e f o rce ( kN) displacement (m) Kurva Kapasitas (pushover arah-x positif)

0 2000 4000 6000 8000 10000 0.00 0.50 1.00 1.50 2.00 2.50 b a s e f o rce ( kN) displacement (m) Kurva Kapasitas (pushover arah-x negatif)

(9)

Gambar: Kurva Kapasitas (arah-y positif) Sumber: Hasil Analisis

Gambar: Kurva Kapasitas (arah-y negatif) Sumber: Hasil Analisis

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan

1. Dari analisis pushover didapatkan daktilitas (µû) aktual :

- arah x (positif) : 3,85 - arah x (negatif) : 3,96 - arah y (positif) : 2,97 - arah y (negatif) : 3,15 0 800 1600 2400 3200 4000 0.00 0.30 0.60 0.90 1.20 1.50 b a s e f or ce ( kN) displacement (m) Kurva Kapasitas (pushover arah-y positif)

0 800 1600 2400 3200 4000 0.00 0.70 1.40 2.10 2.80 3.50 b a s e f or ce ( kN) displacement (kN.m) Kurva Kapasitas (pushover arah-y negatif)

(10)

Hal ini menunjukkan bahwa daktilitas (µû) aktual yang terjadi sesuai dengan SNI 03-1726-2002 (µm = 4,0 untuk sistem ganda yang terdiri dari struktur dinding

geser dan SRPMM beton bertulang)

2. Dari analisis pushover didapatkan faktor reduksi gempa (R) aktual : - arah x (positif) : 6,2

- arah x (negatif) : 6,3 - arah y (positif) : 4,7 - arah y (negatif) : 5,0

Hal ini menunjukkan bahwa faktor reduksi gempa (R) aktual yang terjadi sesuai dengan SNI 03-1726-2002 (Rm = 6,5 untuk sistem ganda yang terdiri dari struktur

dinding geser dan SRPMM beton bertulang)

3. Nilai faktor daktilitas dan reduksi gempa aktual arah x lebih besar daripada nilai faktor daktilitas dan reduksi gempa aktual arah y, hal ini dipengaruhi oleh konfigurasi kolom dan dinding geser dari struktur yang tidak simetris.

DAFTAR

PUSTAKA

1. ATC 40, 1996, Seismic Evaluation and Retrofit of Concrete Buildings, Redwood City, California, USA.

2. Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah, 2002, Tata Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk Bangunan Gedung, SNI 03-1726-2002, Badan Standarisasi Nasional.

3. Dewobroto, Wiryanto., 2005, Evaluasi Kinerja Struktur Baja Tahan Gempa dengan Analisa Pushover, Jurnal Teknik Sipil Universitas Pelita Harapan, Jakarta.

4. Kusumaningrum, Patria dan Danang, A. Hartandyo, 2002, Perilaku Struktur Beton dengan Dinding Geser Outrigger Dibawah Beban Gempa Kuat, Institut Teknologi Bandung, Bandung.

5. Mander, J.B., Priestley, M.J.N., and Park, R., 1988, Theoretical Stress-Strain Model for Confined Concrete, Journal of the Structural Division, ASCE. 6. Paulay, T., and Park, R., 1974, Reinforced Concrete Structures, John Wiley &

Sons, Inc., New York.

7. Paulay, T., and Priestly, M.J.N., 1992, Seismic Design of Reinforced Concrete and Masonry Buildings, John Wiley & Sons, Inc., New York.

References

Related documents

l The following more general definitions take into account relations with multiple candidate keys l A relation schema R is in second normal form. (2NF) if every non-prime attribute

As the overall claims cost of failed cases is unlikely to change, the premium cost will be spread over a smaller base with the risk factor increasing due to the higher

Performance based seismic evaluation of all the models is carried out by non linear static pushover analysis (i.e. Equivalent static pushover analysis and Response spectrum

the remaining N - 1 samples are to train the algo- rithm. The data are split N -1 more times so that every sample is selected into validation part. The selection of gesture

TeleSUR's approach to the coverage of the Arab Spring changed between the end of February and the beginning of March, when the demonstrations against their respective regimes

 I would personally like to thank Dream Theater for their great contributions to music and especially to the genre of progressive rock. They have revolutionized this genre, and

cuttlefish a sea creature with ten arms and a wide flat shell inside its body, that produces a black substance like ink when it is attacked DAY : DATE : WORDS MEANING

Trial court awarded defendant attorney fees based on plaintiffs’ voluntary dismissal (see ORCP 54 A(3)), despite lack of any evidence that practice in question was, in fact, a

It is know that, vehicles which used Compressed Natural Gas (CNG) or Natural Gas Vehicles (NGV) has been proven more economic from the petrol or diesel driven vehicles

Abstract: We exploit the introduction of free banking laws in US states during the 1837-1863 period to examine the impact of removing barriers to bank entry on bank competition

Patients with serotype Typhi isolated from blood were compared to patients with other laboratory-diagnosed patho- gens by three commercial kits for rapid diagnosis of acute

Having the labour market segmented by ability deciles, with individual ability indexed by the individual’s position in the conditional wage distribution, the

i) The funds from the Escrow account can be drawn by the entity within the credit limit sanctioned by NMDFC, as per the requirement, based on the list of

Rather, we select a few prominent problems arising in the years since September 11, 2001, namely whether securing aviation deserves priority over other

resulting pile has decreasing final density and its coordination number approaches.. the low value predicted for the theoretical marginal

As non-residents, if the total net value of your (joint) French assets (excluding financial investments) exceeds the wealth tax limit (see www.bdo.gg for current French tax

Nabídkou řešení uživatelských problémů s hormonální antikoncepcí je údajně návrat k nitroděložním tělískům a přechod k jiným neorálním metodám, které jsou i při

There is a wealth of policy measures in place across Member States to promote the building of long lasting and strategic partnerships between the public and private sectors, which

International Journal of Scientific Research in Computer Science, Engineering and Information Technology CSEIT172422 | Received 26 August 2017 | Accepted 08 Sep 2017 | September

The Court of Appeal confirmed the defendant’s liability for having adopted the nuisance, not in her capacity as a landlord, but as an occupier who would “normally