• No results found

4. MASALAH DALAM MULTIBUDAYA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Share "4. MASALAH DALAM MULTIBUDAYA"

Copied!
34
0
0

Loading.... (view fulltext now)

Full text

(1)

1 1 Oleh Oleh Kelompok 8 Kelompok 8 Biologi Kelas A/ Off A Biologi Kelas A/ Off A

1.

1. Alfian Alfian Oktavijayanti Oktavijayanti (11034142152(110341421527)7) 2.

2. Ary Maf’ulaAry Maf’ula (1103414215 (1103414215 )) 3.

3. Esti Esti Novianti Novianti (11034142152(110341421528)8) 4.

4. Mareta Mareta Ariswara Ariswara Edi Edi (11034142150 (11034142150 ))

The Lea

The Learnrn inin g Unig Uni veverr ssityity

UNIVERSITAS NEGERI MALANG UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGI JURUSAN BIOLOGI

Oktober 2013 Oktober 2013

(2)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(3)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI

HALAMAN

HALAMAN JUDUL JUDUL ... ... ii DAFTAR

DAFTAR ISI ISI ... ... iiiiii BAB

BAB I I PENDAHULUAN PENDAHULUAN ... ... 11 1.1.

1.1. Latar Latar Belakang Belakang ... ... 33 1.2.

1.2. Rumusan Rumusan Masalah Masalah ... ... 44 1.4.

1.4. Tujuan Tujuan ... ... 44 BAB

BAB II II PEMBAHASAN PEMBAHASAN ... ... 55 2.1

2.1 Definisi Definisi Pembelajaran Pembelajaran Multikultural Multikultural ... ... 55 2.2 Latar

2.2 Latar Belakang Belakang Munculnya Munculnya pendidikan pendidikan multikultural multikultural di di Indonesia Indonesia . . 88 2.3 Masalah

2.3 Masalah dalam dalam multikultural multikultural Pembelajaran Pembelajaran sains sains di di mancanegara mancanegara .. .. 1010 2.4

2.4 Cara Mengatasi Masalah dCara Mengatasi Masalah dalam Multikultural Pembelajaran alam Multikultural Pembelajaran Sains diSains di Mancanegara

Mancanegara ... ... 1212

BAB

BAB III III PENUTUP PENUTUP ... ... 1616 3.1.

3.1. Kesimpulan Kesimpulan ... ... 1616 3.2.

3.2. Saran Saran ... ... 1616 DAFTAR

(4)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(5)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1

1.1 Latar BelakangLatar Belakang

Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku dan ras, yang mempunyai Bangsa Indonesia terdiri dari beragam suku dan ras, yang mempunyai  budaya,

 budaya, bahasa, bahasa, nilai, nilai, dan dan agama agama atau atau keyakinan keyakinan berbeda-beda. berbeda-beda. Bila Bila bangsabangsa ini ingin menjadi kuat dalam era demokrasi, diperlukan sikap saling menerima ini ingin menjadi kuat dalam era demokrasi, diperlukan sikap saling menerima dan menghargai dari tiap orang yang beraneka ragam itu sehingga dapat saling dan menghargai dari tiap orang yang beraneka ragam itu sehingga dapat saling membantu, bekerja sama membangun negara ini lebih baik. Perkembangan membantu, bekerja sama membangun negara ini lebih baik. Perkembangan  pembangunan

 pembangunan nasional nasional dalam dalam era era industrialisasi industrialisasi di di Indonesia Indonesia telahtelah memunculkan dampak yang tidak dapat terhindarkan dalam masyarakat. memunculkan dampak yang tidak dapat terhindarkan dalam masyarakat. Konglomerasi dan kapitalisasi dalam kenyataannya telah menumbuhkan Konglomerasi dan kapitalisasi dalam kenyataannya telah menumbuhkan bibit- bibit

 bibit masalah masalah yang yang ada ada dalam dalam masyarakat masyarakat seperti seperti ketimpangan ketimpangan antara antara yangyang kaya dan yang miskin, masalah pemilik modal dan pekerja, kemiskinan, kaya dan yang miskin, masalah pemilik modal dan pekerja, kemiskinan,  perebutan

 perebutan sumber sumber daya daya alam alam dan dan sebagainya. sebagainya. Di Di tambah tambah lagi lagi kondisikondisi masyarakat Indonesia yang plural baik dari suku, agama, ras dan geografis masyarakat Indonesia yang plural baik dari suku, agama, ras dan geografis memberikan kontribusi terhadap masalah-masalah sosial seperti ketimpangan memberikan kontribusi terhadap masalah-masalah sosial seperti ketimpangan sosial, konflik antar golongan, antar suku dan sebagainya.

sosial, konflik antar golongan, antar suku dan sebagainya.

Merebaknya krisis sosio-kultural dalam masyarakat dapat dilihat dalam Merebaknya krisis sosio-kultural dalam masyarakat dapat dilihat dalam  berbagai

 berbagai bentuk, bentuk, misalnya; misalnya; disintegrasi disintegrasi sosial sosial -politik -politik yang yang bersumber bersumber daridari euphoria yang nyaris kebablasan; hilangnya kesabaran sosial dalam m euphoria yang nyaris kebablasan; hilangnya kesabaran sosial dalam m enghadapi sulitnya kehidupan menyebabkan masyarakat kita mudah enghadapi sulitnya kehidupan menyebabkan masyarakat kita mudah mengamuk dan melakukan berbagai tindakan anarkis, masyarakat mulai mengamuk dan melakukan berbagai tindakan anarkis, masyarakat mulai kehilangan kemampuan untuk berempati, bersopan santun, saling kehilangan kemampuan untuk berempati, bersopan santun, saling menghormati dan menghargai terhadap perbedaan keragaman. Bangsa kita menghormati dan menghargai terhadap perbedaan keragaman. Bangsa kita mulai kehilangan identitas kultural nasional dan lokal; padahal identitas mulai kehilangan identitas kultural nasional dan lokal; padahal identitas nasional dan lokal sangat diperlukan untuk mewujudkan integrasi sosial, nasional dan lokal sangat diperlukan untuk mewujudkan integrasi sosial, kultural dan politik masyarakat dan negara

kultural dan politik masyarakat dan negara –  –  bangsa Indonesia. bangsa Indonesia.

Untuk itu dipandang sangat penting memberikan pembelajaran Untuk itu dipandang sangat penting memberikan pembelajaran multibudaya di Indonesia. Hal ini dapat mewujudkan dan mempertahankan multibudaya di Indonesia. Hal ini dapat mewujudkan dan mempertahankan

(6)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(7)

masalah-masalah sosial yang berakar pada perbedaan kerena suku, ras, agama masalah-masalah sosial yang berakar pada perbedaan kerena suku, ras, agama dan tata nilai yang terjadi pada lingkungan masyarakatnya.

dan tata nilai yang terjadi pada lingkungan masyarakatnya.

1.2

1.2 Rumusan MasalahRumusan Masalah 1.2.1

1.2.1 Apa definisi pembelajaran multibudaya?Apa definisi pembelajaran multibudaya? 1.2.2

1.2.2 Bagaimana latar belakang timbulnya multibudaya di Indonesia?Bagaimana latar belakang timbulnya multibudaya di Indonesia? 1.2.3

1.2.3 Apa saja masalah-masalah Apa saja masalah-masalah yang timbul dalam pembelajaranyang timbul dalam pembelajaran multibudaya dalam pembelajaran sains di mancanegra? multibudaya dalam pembelajaran sains di mancanegra? 1.2.4

1.2.4 Bagaimana solusi untuk mengatasi masalah-masalah dalamBagaimana solusi untuk mengatasi masalah-masalah dalam  pembelajaran multibudaya dalam sains di mancanegara?  pembelajaran multibudaya dalam sains di mancanegara?

1.3

1.3 TujuanTujuan 1.3.1

1.3.1 Menjelaskan definisi pembelajaran multibudayaMenjelaskan definisi pembelajaran multibudaya 1.3.2

1.3.2 Mengetahui latar belakang timbulnya multibudaya di IndonesiaMengetahui latar belakang timbulnya multibudaya di Indonesia 1.3.3

1.3.3 Mendeskripsikan masalah-masalah multibudaya yang timbul dalamMendeskripsikan masalah-masalah multibudaya yang timbul dalam  pembelajaran sains di mancanegara

 pembelajaran sains di mancanegara 1.3.4

1.3.4 Menjelaskan solusi untuk mengatasi masalah-masalah dalamMenjelaskan solusi untuk mengatasi masalah-masalah dalam  pembelajaran multibudaya dalam sains di mancanegara

(8)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(9)

BAB II BAB II PEMBAHASAN PEMBAHASAN

2.1 Definisi

2.1 Definisi PembelajPembelajaran Multibudayaaran Multibudaya

Pembelajaran Multibudaya adalah kebijakan dalam praktik pendidikan Pembelajaran Multibudaya adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, kelas. Pendidikan Multibudaya manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, kelas. Pendidikan Multibudaya adalah suatu sikap dalam memandang keunikan manusia dengan tanpa adalah suatu sikap dalam memandang keunikan manusia dengan tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks, kondisi jasmaniah atau status membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks, kondisi jasmaniah atau status ekonomi seseorang. Pendidikan Multibudaya (Multicultural education) ekonomi seseorang. Pendidikan Multibudaya (Multicultural education) merupakan strategi pendidikan yang memanfaatkan keberagaman latar merupakan strategi pendidikan yang memanfaatkan keberagaman latar  belakang

 belakang kebudayaan kebudayaan dari dari para para peserta peserta didik didik sebagai sebagai salah salah satu satu kekuatankekuatan untuk membentuk sikap multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat, untuk membentuk sikap multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-kurangnya bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat sekurang-kurangnya bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk pemahaman bersama atas

membentuk pemahaman bersama atas konsep kebudayaan, perbedaan budaya,konsep kebudayaan, perbedaan budaya, keseimbangan, dan demokrasi dalam arti yang luas. Pendidikan Multibudaya keseimbangan, dan demokrasi dalam arti yang luas. Pendidikan Multibudaya didefinisikan sebagai sebuah kebijakan sosial yang didasarkan pada didefinisikan sebagai sebuah kebijakan sosial yang didasarkan pada prinsip- prinsip

 prinsip pemeliharaan pemeliharaan budaya dan budaya dan saling saling memiliki memiliki rasa rasa hormat hormat antara antara seluruhseluruh kelompok budaya di dalam masyarakat. Pembelajaran Multibudaya pada kelompok budaya di dalam masyarakat. Pembelajaran Multibudaya pada dasarnya merupakan program pendidikan bangsa agar komunitas dasarnya merupakan program pendidikan bangsa agar komunitas multikultural dapat berpartisipasi dalam mewujudkan kehidupan demokrasi multikultural dapat berpartisipasi dalam mewujudkan kehidupan demokrasi yang ideal bagi bangsanya (Akhmadi. A. 2013).

yang ideal bagi bangsanya (Akhmadi. A. 2013).

Dalam konteks yang luas, pendidikan Multibudaya mencoba Dalam konteks yang luas, pendidikan Multibudaya mencoba membantu menyatukan bangsa secara demokratis, dengan menekankan pada membantu menyatukan bangsa secara demokratis, dengan menekankan pada  perspektif

 perspektif pluralitas pluralitas masyarakat masyarakat di di berbagai berbagai bangsa, bangsa, etnik, etnik, kelompok budayakelompok budaya yang berbeda. Dengan demikian sekolah dikondisikan untuk mencerminkan yang berbeda. Dengan demikian sekolah dikondisikan untuk mencerminkan  praktik dari

 praktik dari nilai-nilai denilai-nilai demokrasi. Kurikulum menampakkan mokrasi. Kurikulum menampakkan aneka kelompokaneka kelompok  budaya

 budaya yang yang berbeda berbeda dalam dalam masyarakat, masyarakat, bahasa, bahasa, dan dan dialek; dialek; dimana dimana parapara  pelajar

 pelajar lebih lebih baik baik berbicara berbicara tentang tentang rasa rasa hormat hormat di di antara antara mereka mereka dandan menunjung tinggi nilai-nilai kerjasama, dari pada membicarakan persaingan menunjung tinggi nilai-nilai kerjasama, dari pada membicarakan persaingan

(10)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(11)

Pembelajaran berbasis Multibudaya didasarkan pada gagasan filosofis Pembelajaran berbasis Multibudaya didasarkan pada gagasan filosofis tentang kebebasan, keadilan, kesederajatan dan perlindungan terhadap tentang kebebasan, keadilan, kesederajatan dan perlindungan terhadap hak-hak manusia. Hakekat pendidikan multikultural mempersiapkan seluruh siswa hak manusia. Hakekat pendidikan multikultural mempersiapkan seluruh siswa untuk bekerja secara aktif menuju kesamaan struktur dalam organisasi dan untuk bekerja secara aktif menuju kesamaan struktur dalam organisasi dan lembaga sekolah. Pendidikan Multibudaya bukanlah kebijakan yang lembaga sekolah. Pendidikan Multibudaya bukanlah kebijakan yang mengarah pada pelembagaan pendidikan dan pengajaran inklusif dan mengarah pada pelembagaan pendidikan dan pengajaran inklusif dan  pengajaran

 pengajaran oleh oleh propaganda propaganda pluralisme pluralisme lewat lewat kurikulum kurikulum yang beyang berperan rperan bagibagi kompetisi budaya individual.

kompetisi budaya individual.

Pembelajaran berbasis Multibudaya berusaha memberdayakan siswa Pembelajaran berbasis Multibudaya berusaha memberdayakan siswa untuk mengembangkan rasa hormat kepada orang yang berbeda budaya, untuk mengembangkan rasa hormat kepada orang yang berbeda budaya, memberi kesempatan untuk bekerja bersama dengan orang atau kelompok memberi kesempatan untuk bekerja bersama dengan orang atau kelompok orang yang berbeda etnis atau rasnya secara langsung. Pendidikan orang yang berbeda etnis atau rasnya secara langsung. Pendidikan Multibudaya juga membantu siswa untuk mengakui ketepatan dari Multibudaya juga membantu siswa untuk mengakui ketepatan dari  pandangan-pandangan

 pandangan-pandangan budaya budaya yang yang beragam, beragam, membantu membantu siswa siswa dalamdalam mengembangkan kebanggaan terhadap warisan budaya mereka, menyadarkan mengembangkan kebanggaan terhadap warisan budaya mereka, menyadarkan siswa bahwa konflik nilai sering menjadi penyebab konflik antar kelompok siswa bahwa konflik nilai sering menjadi penyebab konflik antar kelompok masyarakat. Pendidikan Multibudaya diselenggarakan dalam upaya masyarakat. Pendidikan Multibudaya diselenggarakan dalam upaya mengembangkan kemampuan siswa dalam memandang kehidupan dari mengembangkan kemampuan siswa dalam memandang kehidupan dari  berbagai perspektif budaya

 berbagai perspektif budaya yang berbeda dengan budaya yang berbeda dengan budaya yang mereka miliki,yang mereka miliki, dan bersikap positif terhadap perbedaan budaya, ras, dan etnis.

dan bersikap positif terhadap perbedaan budaya, ras, dan etnis.

Pengertian multibudaya sangat beragam, kemudian konsep dan Pengertian multibudaya sangat beragam, kemudian konsep dan  prakteknya

 prakteknya cenderung cenderung berkembang, berkembang, maka maka Parekh Parekh (1997) (1997) membedakanmembedakan Multibudaya ke dalam lima macam, yaitu:

Multibudaya ke dalam lima macam, yaitu: 1.

1. Multibudaya isolasionisMultibudaya isolasionis, mengacu kepada kehidupan masyarakat, mengacu kepada kehidupan masyarakat dimana berbagai kelompok kultural yang menjalankan kehidupaannya dimana berbagai kelompok kultural yang menjalankan kehidupaannya secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu secara otonom dan terlibat dalam interaksi yang hanya minimal satu sama lain. Contoh-contoh kelompok seperti ini adalah masyarakat yang sama lain. Contoh-contoh kelompok seperti ini adalah masyarakat yang ada pada sistem “millet” di Turki Usmani atau masyarakat Amish di ada pada sistem “millet” di Turki Usmani atau masyarakat Amish di Amerika Serikat. Kelompok ini menerima keragaman, tetapi pada saat Amerika Serikat. Kelompok ini menerima keragaman, tetapi pada saat yang sama berusaha mempertahankan budaya mereka secara terpisah dari yang sama berusaha mempertahankan budaya mereka secara terpisah dari

(12)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(13)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

2.

2. Multibudaya akomodatif Multibudaya akomodatif , dalam masyarakat yang plural, mereka yang, dalam masyarakat yang plural, mereka yang memiliki kultur dominan membuat penyesuaian-penyesuaian dan memiliki kultur dominan membuat penyesuaian-penyesuaian dan akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultural kaum minoritas. akomodasi-akomodasi tertentu bagi kebutuhan kultural kaum minoritas. Masyarakat multikultural akomodatif merumuskan dan menerapkan Masyarakat multikultural akomodatif merumuskan dan menerapkan undang-undang, hukum dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara undang-undang, hukum dan ketentuan-ketentuan yang sensitif secara kultural, dan memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk kultural, dan memberikan kebebasan kepada kaum minoritas untuk mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka; sebaliknya mempertahankan dan mengembangkan kebudayaan mereka; sebaliknya kaum minoritas tidak menantang kultur dominan. Multibudaya kaum minoritas tidak menantang kultur dominan. Multibudaya akomodatif ini dapat ditemukan di I nggris, Prancis, dan beberapa negara akomodatif ini dapat ditemukan di I nggris, Prancis, dan beberapa negara Eropa lain.

Eropa lain. 3.

3. Multibudaya otonomis,Multibudaya otonomis,  yakni masyarakat plural di mana kelompok -  yakni masyarakat plural di mana kelompok -kelompok kultural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) kelompok kultural utama berusaha mewujudkan kesetaraan (equality) dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam dengan budaya dominan dan menginginkan kehidupan otonom dalam kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima. Concern pokok kerangka politik yang secara kolektif bisa diterima. Concern pokok kelompok-kelompok kultural terakhir ini adalah untuk mempertahankan kelompok-kelompok kultural terakhir ini adalah untuk mempertahankan cara hidup mereka, yang memiliki hak yang sama dengan kelompok cara hidup mereka, yang memiliki hak yang sama dengan kelompok dominan; mereka menantang kelompok kultural dominan dan berusaha dominan; mereka menantang kelompok kultural dominan dan berusaha menciptakan suatu masyarakat di mana semua kelompok bisa eksis menciptakan suatu masyarakat di mana semua kelompok bisa eksis sebagai mitra sejajar. Jenis multibudaya didukung misalnya oleh sebagai mitra sejajar. Jenis multibudaya didukung misalnya oleh kelompok Quebecois di Kanada, dan kelompok-kelompok Muslim kelompok Quebecois di Kanada, dan kelompok-kelompok Muslim imigran di Eropa, yang menuntut untuk bisa menerapkan syari`ah, imigran di Eropa, yang menuntut untuk bisa menerapkan syari`ah, mendidik anak -anak mereka pada sekolah Islam, dan sebagainya.

mendidik anak -anak mereka pada sekolah Islam, dan sebagainya. 4.

4. Multibudaya kritikal atau interaktif Multibudaya kritikal atau interaktif , yakni masyarakat plural di mana, yakni masyarakat plural di mana kelompok-kelompok kultural tidak terlalu concern dengan kehidupan kelompok-kelompok kultural tidak terlalu concern dengan kehidupan

(14)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(15)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

sebuah kultur kolektif baru yang egaliter secara genuine. Jenis sebuah kultur kolektif baru yang egaliter secara genuine. Jenis Multibudaya seperti ini, sebagai contoh, diperjuangkan masyarakat kulit Multibudaya seperti ini, sebagai contoh, diperjuangkan masyarakat kulit Hitam di Amerika Serikat, Inggris dan lain-lain.

Hitam di Amerika Serikat, Inggris dan lain-lain. 5.

5. Multibudaya kosmopolitanMultibudaya kosmopolitan, yang berusaha menghapuskan batas, yang berusaha menghapuskan batas  –  –  batas batas kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana kultural sama sekali untuk menciptakan sebuah masyarakat di mana setiap individu tidak lagi terikat dan committed kepada budaya tertentu setiap individu tidak lagi terikat dan committed kepada budaya tertentu dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam eksperimen-eksperimen. dan, sebaliknya, secara bebas terlibat dalam eksperimen-eksperimen.

2.2 Latar Belakang Timbulnya Multibudaya di

2.2 Latar Belakang Timbulnya Multibudaya di IndonesiaIndonesia

Dalam sejarahnya, pendidikan multikultural sebagai sebuah konsep atau Dalam sejarahnya, pendidikan multikultural sebagai sebuah konsep atau  pemikiran tidak

 pemikiran tidak muncul dalam muncul dalam ruangan kosong, namun ruangan kosong, namun ada interes ada interes politik, sosial,politik, sosial, ekonomi dan intelektual yang mendorong kemunculannya Secara generik, ekonomi dan intelektual yang mendorong kemunculannya Secara generik,  pendidikan

 pendidikan multikultural multikultural memang memang sebuah sebuah konsep konsep yang yang dibuat dibuat dengan dengan tujuantujuan untuk menciptakan persamaan peluang pendidikan bagi semua siswa yang untuk menciptakan persamaan peluang pendidikan bagi semua siswa yang  berbeda-beda

 berbeda-beda ras, ras, etnis, etnis, kelas kelas sosial sosial dan dan kelompok kelompok budaya. budaya. Salah Salah satu satu tujuantujuan  penting

 penting dari dari konsep konsep pendidikan pendidikan multikultural multikultural adalah adalah untuk untuk membantu membantu semuasemua siswa agar memperoleh pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperlukan siswa agar memperoleh pengetahuan, sikap dan ketrampilan yang diperlukan dalam menjalankan peran-peran seefektif mungkin pada masyarakat dalam menjalankan peran-peran seefektif mungkin pada masyarakat demokrasi- pluralistik

 pluralistik serta serta diperlukan diperlukan untuk berinteruntuk berinteraksi, aksi, negosiasi, negosiasi, dan dan komunikasi komunikasi dengandengan warga dari kelompok beragam agar tercipta sebuah tatanan masyarakat bermoral warga dari kelompok beragam agar tercipta sebuah tatanan masyarakat bermoral yang berjalan untuk kebaikan bersama (Tilaar, H.A.R. 2004).

yang berjalan untuk kebaikan bersama (Tilaar, H.A.R. 2004).  Negara

 Negara bangsa bangsa Indonesia Indonesia terdiri terdiri atas atas sejumlah sejumlah besar besar kelompok-kelompokkelompok-kelompok etnis, budaya, agama dan lain-lain. Hefner mengilustrasikan Indonesia etnis, budaya, agama dan lain-lain. Hefner mengilustrasikan Indonesia sebagaimana juga Malaysia dan Singapura memiliki warisan dan tantangan sebagaimana juga Malaysia dan Singapura memiliki warisan dan tantangan

(16)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(17)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

 berarti

 berarti meskipun meskipun Indonesia Indonesia adalah adalah berbeda-beda, berbeda-beda, tetapi tetapi terintegrasi terintegrasi dalamdalam kesatuan. Namun demikian, pengalaman Indonesia sejak masa awal kemerdekaan, kesatuan. Namun demikian, pengalaman Indonesia sejak masa awal kemerdekaan, khususnya pada masa demokrasi terpimpin Presiden Soekarno dan masa Orde khususnya pada masa demokrasi terpimpin Presiden Soekarno dan masa Orde Baru Presiden Soeharto memperlihatkan kecenderungan kuat pada politik Baru Presiden Soeharto memperlihatkan kecenderungan kuat pada politik monokulturalisme (Tilaar, H.A.R. 2004).

monokulturalisme (Tilaar, H.A.R. 2004). Wacana

Wacana multikulturalisme multikulturalisme Indonesia yang semakin mendapat tempatIndonesia yang semakin mendapat tempat dalam masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa kondisi, yang Pertama, dalam masyarakat Indonesia disebabkan oleh beberapa kondisi, yang Pertama, desentralisasi mendorong ditingkatkannya batas-batas identitas kebudayaan di desentralisasi mendorong ditingkatkannya batas-batas identitas kebudayaan di Indonesia, baik identitas etnik, agama maupun golongan. Integrasi sosial dan Indonesia, baik identitas etnik, agama maupun golongan. Integrasi sosial dan nasional mendapat tantangan besar dari perubahan yang terjadi. Kedua, nasional mendapat tantangan besar dari perubahan yang terjadi. Kedua, desentralisasi politik masa kini sangat kurang memperhatikan dimensi desentralisasi politik masa kini sangat kurang memperhatikan dimensi kebudayaan. Keputusan untuk melaksanakan desentralisasi lebih pada keputusan kebudayaan. Keputusan untuk melaksanakan desentralisasi lebih pada keputusan  politik

 politik oleh oleh para para elit elit politik politik partai partai ketimbang ketimbang mempertimbangkan mempertimbangkan dimensidimensi kebudayaan yang sesungguhnya sangat mendasar dan penting. Ketiga, ketika kebudayaan yang sesungguhnya sangat mendasar dan penting. Ketiga, ketika  batas-batas kebudayaan itu semakin nyata dan taj

 batas-batas kebudayaan itu semakin nyata dan tajam, dan orientasi primordialismeam, dan orientasi primordialisme mulai memicu konflik yang tajam antar

mulai memicu konflik yang tajam antar etnik, agama, dan golongan, dan gejala inietnik, agama, dan golongan, dan gejala ini dikuatirkan mengancam integrasi bangsa, para elit politik tergesa-gesa mencari dikuatirkan mengancam integrasi bangsa, para elit politik tergesa-gesa mencari obat penawarnya, mencari strategi untuk membangun kembali integrasi bangsa obat penawarnya, mencari strategi untuk membangun kembali integrasi bangsa dan kebudayaan mulai diperhatikan (Banks, James. 1993).

dan kebudayaan mulai diperhatikan (Banks, James. 1993).

Berkaitan dengan beberapa kondisi di atas, bangunan Indonesia Baru dari Berkaitan dengan beberapa kondisi di atas, bangunan Indonesia Baru dari hasil reformasi adalah sebuah

hasil reformasi adalah sebuah “masyarakat multikultural Indonesia”“masyarakat multikultural Indonesia”. Berbeda. Berbeda dengan masyarakat majemuk yang menunjukkan keanekaragaman suku bangsa dengan masyarakat majemuk yang menunjukkan keanekaragaman suku bangsa dan kebudayaan suku bangsa, multikulturalisme dikembangkan dari konsep dan kebudayaan suku bangsa, multikulturalisme dikembangkan dari konsep  pluralisme

(18)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(19)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Beberapa aspek yang menjadi kunci dalam melaksanakan pendidikan Beberapa aspek yang menjadi kunci dalam melaksanakan pendidikan multikultural dalam struktur sekolah adalah tidak adanya kebijakan yang multikultural dalam struktur sekolah adalah tidak adanya kebijakan yang menghambat toleransi, termasuk tidak adanya penghinaan terhadap ras, etnis dan menghambat toleransi, termasuk tidak adanya penghinaan terhadap ras, etnis dan  jenis kelamin. Juga, harus menumbuhkan k

 jenis kelamin. Juga, harus menumbuhkan kepekaan terhadap perbedaan budaya, diepekaan terhadap perbedaan budaya, di antaranya mencakup pakaian, musik dan makanan kesukaan. Selain itu, juga antaranya mencakup pakaian, musik dan makanan kesukaan. Selain itu, juga memberikan kebebasan bagi anak dalam merayakan hari-hari besar umat memberikan kebebasan bagi anak dalam merayakan hari-hari besar umat  beragama

 beragama serta serta memperkokoh memperkokoh sikap sikap anak anak agar agar merasa merasa butuh butuh terlibat terlibat dalamdalam  pengambilan keputusan secara demokratis (Tilaar, H.A.R. 2002

 pengambilan keputusan secara demokratis (Tilaar, H.A.R. 2002).).

2.3 Masalah-Masalah yang Timbul Dalam Pembelajaran Multibudaya 2.3 Masalah-Masalah yang Timbul Dalam Pembelajaran Multibudaya

Dalam Pembelajaran Sains Di

Dalam Pembelajaran Sains Di MancanegarMancanegaraa a. Problem Pendidikan Multikultural di

a. Problem Pendidikan Multikultural di IndonesiaIndonesia

Problema pendidikan multicultural di Indonesia memiliki keunikan yang Problema pendidikan multicultural di Indonesia memiliki keunikan yang tidak sama dengan problema yang dihadapi oleh negara lain.Problem ini tidak sama dengan problema yang dihadapi oleh negara lain.Problem ini mencakup hal-hal kemasyarakatan yang akan dipecahkan dengan Pendidikan mencakup hal-hal kemasyarakatan yang akan dipecahkan dengan Pendidikan Multikultural dan problem yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis budaya. Multikultural dan problem yang berkaitan dengan pembelajaran berbasis budaya. b. Problema kemasyarakatan penyebab munculnya konflik

b. Problema kemasyarakatan penyebab munculnya konflik budaya adalahbudaya adalah : : a.

a. Keragaman Keragaman Identitas Identitas Budaya Budaya DaerahDaerah

Keragaman ini menjadi modal sekaligus potensi konflik. Keragaman Keragaman ini menjadi modal sekaligus potensi konflik. Keragaman  budaya

 budaya daerah daerah dapat dapat memperkaya memperkaya khasanah khasanah budaya budaya dan dan menjadi menjadi modalmodal membangun Indonesia multicultural. Namun kondisi aneka budaya itu sangat membangun Indonesia multicultural. Namun kondisi aneka budaya itu sangat  berpotensi

 berpotensi memecah memecah belah belah dan dan menjadi menjadi lahan lahan subur subur bagi bagi konflik konflik dandan kecemburuan sosial.

kecemburuan sosial.  b.

(20)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(21)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

mendapat perhatian dan kedudukan yang semestinya sejak isu kedaerahan mendapat perhatian dan kedudukan yang semestinya sejak isu kedaerahan semakin semarak.

semakin semarak. d.

d. Fanatisme Fanatisme sempitsempit

Fanatisme dalam arti luas memang diperlukan. Namun yang salah adalah Fanatisme dalam arti luas memang diperlukan. Namun yang salah adalah fanatisme sempit menganggap bahwa kelompoknyalah yang paling benar. Paling fanatisme sempit menganggap bahwa kelompoknyalah yang paling benar. Paling  baik

 baik dan dan kelompok kelompok lain lain harus harus dimusuhi.Gejala dimusuhi.Gejala fanatisme fanatisme sempit sempit yang yang banyakbanyak menimbulkan korban ini banyak terjadi di tanah air ini.

menimbulkan korban ini banyak terjadi di tanah air ini. e.

e. Konflik Konflik kesatuan kesatuan nasional nasional dan dan multiculturalmulticultural

Ada konflik yang menarik antara kepentingan kesatuan nasional dengan Ada konflik yang menarik antara kepentingan kesatuan nasional dengan gerakan multicultural. Di satu sisi ingin mempertahankan kesatuan bangsa dengan gerakan multicultural. Di satu sisi ingin mempertahankan kesatuan bangsa dengan  berorientasi

 berorientasi pada pada stabilitas stabilitas nasinal nasinal dan dan adanya adanya yang yang ingin ingin memisahkan memisahkan diri diri daridari kakuasaan pusat dengan dasar pembenaran budaya.

kakuasaan pusat dengan dasar pembenaran budaya. f.

f. Kesejahteraan Kesejahteraan ekonomi ekonomi yang yang tidak tidak meratamerata

Keterlibatan orang dalam berbagai peristiwa detruktif yang marak terjadi di Keterlibatan orang dalam berbagai peristiwa detruktif yang marak terjadi di tanah air ini karena orang mengalami tekanan di bidang ekonomi.

tanah air ini karena orang mengalami tekanan di bidang ekonomi. g.

g. Keberpihakan Keberpihakan yang yang salah salah dari dari media media massa, massa, khususnya khususnya tv tv swasta swasta dalamdalam memberitakan peristiwa (Wati, W. 2009).

memberitakan peristiwa (Wati, W. 2009).

Permasalah

Permasalahan yang bisanya an yang bisanya muncul dalam pembelajaran multikultural sainsmuncul dalam pembelajaran multikultural sains 1.

1. Pengajar terkadang terlalu terfokus pada pelajaran sains tapi tidakPengajar terkadang terlalu terfokus pada pelajaran sains tapi tidak memperhatikan pelajaran multikulturalnya

memperhatikan pelajaran multikulturalnya 2.

2. Tidak semua buku handout sains mencakup pembelajaran multikulturalTidak semua buku handout sains mencakup pembelajaran multikultural sains

sains 3.

(22)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(23)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

2.4 Solusi untuk Mengatasi Masalah-Masalah dalam Pembelajaran 2.4 Solusi untuk Mengatasi Masalah-Masalah dalam Pembelajaran

Multibudaya Multibudaya

Indonesia sebagai negara yang dihuni oleh masyarakat multikultural Indonesia sebagai negara yang dihuni oleh masyarakat multikultural ditunjukkan antara lain dengan: (1) terdapat lebih dari 700 bahasa yang digunakan ditunjukkan antara lain dengan: (1) terdapat lebih dari 700 bahasa yang digunakan sehari-hari oleh setiap kelompok masyarakatnya; dan (2) memiliki penduduk sehari-hari oleh setiap kelompok masyarakatnya; dan (2) memiliki penduduk  berbeda

 berbeda agama agama yang yang terdiri terdiri atas atas islam, islam, kristen, kristen, katolik, katolik, hindu, hindu, dan dan budha.budha. Keberagaman masyarakat indonesia dituangkan dalam moto nasional "bhinneka Keberagaman masyarakat indonesia dituangkan dalam moto nasional "bhinneka tunggal ika" (

tunggal ika" (unity in diversityunity in diversity). Moto tersebut melambangkan segala perbedaan). Moto tersebut melambangkan segala perbedaan kultural sebagai dasar kebijakan, doktrin, filosofis, ideologis, dan realitas sejak kultural sebagai dasar kebijakan, doktrin, filosofis, ideologis, dan realitas sejak awal pembentukan bangsa dan negara Indonesia (Rehardja, S. 2011).

awal pembentukan bangsa dan negara Indonesia (Rehardja, S. 2011).

Dalam pembelajaran sains banyak masalah yang ditimbulkan seperti yang Dalam pembelajaran sains banyak masalah yang ditimbulkan seperti yang telah diungkapkan di atas. Berkaitan dengan hal t

telah diungkapkan di atas. Berkaitan dengan hal tersebut, pendidikan multikulturalersebut, pendidikan multikultural menawarkan satu alternatif melalui penerapan strategi dan konsep pendidikan menawarkan satu alternatif melalui penerapan strategi dan konsep pendidikan yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya yang berbasis pada pemanfaatan keragaman yang ada di masyarakat, khususnya yang ada pada siswa seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, agama, status yang ada pada siswa seperti keragaman etnis, budaya, bahasa, agama, status sosial, gender, kemampuan, umur dan ras. Strategi pendidikan ini tidak hanya sosial, gender, kemampuan, umur dan ras. Strategi pendidikan ini tidak hanya  bertujuan agar s

 bertujuan agar siswa mudah iswa mudah mempelajari pelajmempelajari pelajaran yang aran yang dipelajarinya, tetapi dipelajarinya, tetapi jugajuga untuk meningkatkan kesadaran mereka agar selalu berperilaku humanis, pluralis untuk meningkatkan kesadaran mereka agar selalu berperilaku humanis, pluralis

(24)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(25)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Program ini mempunyai dampak yang cukup luas dalam peningkatan Program ini mempunyai dampak yang cukup luas dalam peningkatan toleransi budaya dan rasial dan

toleransi budaya dan rasial dan mengurangi bias kedua hal tersebut (Ramli, R.mengurangi bias kedua hal tersebut (Ramli, R. 2010).

2010).

Ada beberapa Oreintasi yang seharunya dibangun dan diperhatikan antara lain Ada beberapa Oreintasi yang seharunya dibangun dan diperhatikan antara lain meliputi:

meliputi: 1.

1. Orientasi kemanusiaan. Kemanusian atau humanisme merupakan sebuahOrientasi kemanusiaan. Kemanusian atau humanisme merupakan sebuah nilai kodrati yang menjadi landasan sekaligus tujuan pendidikan. nilai kodrati yang menjadi landasan sekaligus tujuan pendidikan. Kemanusian besifat universal, global, diatas semua suku, aliran, ras, Kemanusian besifat universal, global, diatas semua suku, aliran, ras, golongan dan agama.

golongan dan agama. 2.

2. Orientasi kebersamaan. Kebersamaan atau kooperativisme merupakanOrientasi kebersamaan. Kebersamaan atau kooperativisme merupakan sebuah nilai yang sangat mulia dalam masyarakat yang plural dan sebuah nilai yang sangat mulia dalam masyarakat yang plural dan heterogen. Kebersamaan yang hakiki juga akan membawa kepada heterogen. Kebersamaan yang hakiki juga akan membawa kepada kedamaian yang tidak ada batasannya.

kedamaian yang tidak ada batasannya. 3.

3. Orientasi kesejahteraan. Kesejahteraan atau welvarisme merupakan suatuOrientasi kesejahteraan. Kesejahteraan atau welvarisme merupakan suatu kondisi sosial yang menjadi harapan semua orang. Kesejahteraan selama kondisi sosial yang menjadi harapan semua orang. Kesejahteraan selama ini hanya dijadikan sebagai slogan kosong. Kesejahteraan sering ini hanya dijadikan sebagai slogan kosong. Kesejahteraan sering diucapkan, akan tetapi tidak pernah dijadikan orientasi oleh siapapun. diucapkan, akan tetapi tidak pernah dijadikan orientasi oleh siapapun. Konsistensi terhadap sebuah orientasi harus dibuktikan dengan prilaku Konsistensi terhadap sebuah orientasi harus dibuktikan dengan prilaku

(26)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(27)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Cara menyelesaikan masalah multibudaya di pembelajaran sains di Cara menyelesaikan masalah multibudaya di pembelajaran sains di mancanegara:

mancanegara:

Menyadari arti penting dalam pendidikan multikultural yang terfokus pada Menyadari arti penting dalam pendidikan multikultural yang terfokus pada  berbagai

 berbagai macam macam perbedaan perbedaan dalam dalam ras, ras, kesukuan, kesukuan, tingkatan tingkatan sosial- sosial-ekonomi, jender, agama, dan kekhususan atau

ekonomi, jender, agama, dan kekhususan atau keunikan individu.keunikan individu.

Sekolah harus mempertimbangkan pada pendekatan khsusus dalam Sekolah harus mempertimbangkan pada pendekatan khsusus dalam merancang pendidikan multikultural.

merancang pendidikan multikultural.

Guru harus mengatur dan mengorganisir isi, proses, situasi, dan kegiatan Guru harus mengatur dan mengorganisir isi, proses, situasi, dan kegiatan sekolah secara multikultur, tiap siswa dari berbagai suku, jender, ras, sekolah secara multikultur, tiap siswa dari berbagai suku, jender, ras,  berkesempatan

 berkesempatan untuk untuk mengembangkan mengembangkan dirinya dirinya dan dan saling saling menghargaimenghargai  perbedaan

 perbedaan itu. itu. Guru Guru perlu perlu menekankan menekankan diversity diversity dalam dalam pembelajaran,pembelajaran, antara lain dengan1) mendiskusikan sumbangan aneka budaya dan orang antara lain dengan1) mendiskusikan sumbangan aneka budaya dan orang dari suku lain dalam hidup bersama sebagai bangsa; dan 2) mendiskusikan dari suku lain dalam hidup bersama sebagai bangsa; dan 2) mendiskusikan  bahwa semua orang dari budaya apa pun ternyata juga

 bahwa semua orang dari budaya apa pun ternyata juga menggunakan hasilmenggunakan hasil kerja orang lain dari budaya lain. Dalam pengelompokan siswa di kelas kerja orang lain dari budaya lain. Dalam pengelompokan siswa di kelas mapun dalam kegiatan di luar kelas guru diharapkan memang melakukan mapun dalam kegiatan di luar kelas guru diharapkan memang melakukan keanekaan itu. Usaha untuk mengembangkan sikap penghargaan ini masih keanekaan itu. Usaha untuk mengembangkan sikap penghargaan ini masih  panjang,

(28)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(29)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Sebagai contoh, pengajar yang kurang memahami prinsip pendidikan Sebagai contoh, pengajar yang kurang memahami prinsip pendidikan multikultural maka penilaian yang dilaksanakan akan kurang efektif ketika multikultural maka penilaian yang dilaksanakan akan kurang efektif ketika mengobservasi pola interaksi dan kerjasama di dalam kelompok tanpa mengobservasi pola interaksi dan kerjasama di dalam kelompok tanpa memperhatikan kultur yang beragam. Setiap budaya akan menampilkan memperhatikan kultur yang beragam. Setiap budaya akan menampilkan cirinya masing-masing, dan ini yang harus terlebih dahulu dipahami oleh cirinya masing-masing, dan ini yang harus terlebih dahulu dipahami oleh  pengajar s

 pengajar sebelum ebelum menilai. menilai. Selain Selain aspek aspek penilaian, penetapan penilaian, penetapan aspek aspek tujuantujuan  pembelajaran, metode dan

 pembelajaran, metode dan pendekatan sangat tergantung pada pendekatan sangat tergantung pada pemahamanpemahaman seorang peng

seorang pengajar terhadap latar ajar terhadap latar belakang budbelakang budaya peserta belajar aya peserta belajar (Hanum,(Hanum, F. 2011).

F. 2011).

Selain itu ada faktor penting yang harus berperan untuk mengatasi Selain itu ada faktor penting yang harus berperan untuk mengatasi masalah multikultural siswa yaitu peran orangtua dalam menanamkan masalah multikultural siswa yaitu peran orangtua dalam menanamkan nilai-nilai yang lebih responsive multikultural dengan mengedepankan nilai-nilai yang lebih responsive multikultural dengan mengedepankan  penghormatan

 penghormatan dan dan pengakuan pengakuan terhadap terhadap perbedaan perbedaan yang yang ada ada di di sekitarsekitar lingkungannya (agama, ras, golongan) terhadap anak atau anggota lingkungannya (agama, ras, golongan) terhadap anak atau anggota keluarga yang lain. Serta didalam keluarga, orang tua juga menanamkan keluarga yang lain. Serta didalam keluarga, orang tua juga menanamkan dan memberi contoh perilaku agar kita bisa mencintai, menjaga, dan memberi contoh perilaku agar kita bisa mencintai, menjaga, ,memahami dan melestarikan rasa kebudayaan, ras, agama, bahasa yang ,memahami dan melestarikan rasa kebudayaan, ras, agama, bahasa yang  beraneka ragam yang kita miliki.

(30)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(31)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime. BAB III BAB III PENUTUP PENUTUP 3.1 Kesimpulan 3.1 Kesimpulan 1.

1. Pendidikan Multibudaya adalah suatu sikap dalam Pendidikan Multibudaya adalah suatu sikap dalam memandang keunikanmemandang keunikan manusia dengan tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks, manusia dengan tanpa membedakan ras, budaya, jenis kelamin, seks, kondisi jasmaniah atau status ekonomi seseorang.

kondisi jasmaniah atau status ekonomi seseorang. 2.

2. Latar belakang munculnya pendidikan multukultura adalah perbedaanLatar belakang munculnya pendidikan multukultura adalah perbedaan sejumlah besar kelompok-kelompok etnis, budaya, agama dan lain-lain. sejumlah besar kelompok-kelompok etnis, budaya, agama dan lain-lain. 3.

3. Masalah dalam pembelajaran multikultural dalam sains di mancanegraMasalah dalam pembelajaran multikultural dalam sains di mancanegra diantaranya pengajar sulit menerapkan pembelajaran multikultural karena diantaranya pengajar sulit menerapkan pembelajaran multikultural karena kurangnya

kurangnya pemahaman tentang pemahaman tentang pembelajaran yang pembelajaran yang multicultural,multicultural, erbedaan multibudaya menyebabkan pemahaman sains tiap pembelajar erbedaan multibudaya menyebabkan pemahaman sains tiap pembelajar  berbeda, perbedaan bahasa seringkali menjadi penyebab amb

 berbeda, perbedaan bahasa seringkali menjadi penyebab ambigiutas dalamigiutas dalam sains apalagi di mancanegara yang harus menggunakan bahasa

sains apalagi di mancanegara yang harus menggunakan bahasa Internasional dan tidak semua orang bisa

Internasional dan tidak semua orang bisa 4.

4. Cara menyelesaikan masalah multibudaya di pembelajaran sains diCara menyelesaikan masalah multibudaya di pembelajaran sains di mancanegara adalah menyadari arti penting dalam pendidikan mancanegara adalah menyadari arti penting dalam pendidikan

(32)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

(33)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Daftar Rujukan Daftar Rujukan

Akhmadi. A. 2013.

Akhmadi. A. 2013.  Pendidikan  Pendidikan Multikultural Multikultural . . Online.Online. (http//www.Bdksurabaya.kemenag.go.id).diakses pada tanggal 19 (http//www.Bdksurabaya.kemenag.go.id).diakses pada tanggal 19 Oktober 2013

Oktober 2013

Banks, James. 1993.

Banks, James. 1993. Multicultural  Multicultural Eeducation: Eeducation: HistoricalHistorical  Development,Dimension, and Practice. Review of Research in Educa  Development,Dimension, and Practice. Review of Research in Educationtion..

online.(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=we online.(http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=we  b&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A  b&cd=1&cad=rja&ved=0CCgQFjAA&url=http%3A%2F%2F.%2Findex%2F%2F.%2Findex .php%2Fjpmis%2Farticle%2Fdownload%2F962%2Fpdf&ei=2CQUvGa .php%2Fjpmis%2Farticle%2Fdownload%2F962%2Fpdf&ei=2CQUvGa H8iUrgf6koDoBA&usg=AF

H8iUrgf6koDoBA&usg=AFQjCNG5LRCt1EzkBT5VQjCNG5LRCt1EzkBT5VKEAbAMvq3yC8KEAbAMvq3yC8 QA&bvm=bv.524

QA&bvm=bv.52434380,d.bmk).20 Oktober 34380,d.bmk).20 Oktober 20132013

Parekh, Bikhu, (1997), “National Culture and Multiculturalism”, http://catalogue. Parekh, Bikhu, (1997), “National Culture and Multiculturalism”, http://catalogue. nla. gov.au/Record/72038#details. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2013 nla. gov.au/Record/72038#details. Diakses pada tanggal 19 Oktober 2013 Hanum, F. 2011.

Hanum, F. 2011.  Konflik  Konflik Dalam Dalam Perspektif Perspektif Pendidikan Pendidikan Multikultural Multikultural . Online.. Online. (http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/ Konflik Dalam Perspektif (http://sumsel.kemenag.go.id/file/dokumen/ Konflik Dalam Perspektif

(34)

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions!

Start Free Trial Cancel Anytime.

Tilaar, H.A.R. 2002.

Tilaar, H.A.R. 2002. Perubahan  Perubahan Sosial Sosial dan dan Pendidikan: Pendidikan: Pengantar Pengantar PaedagogikPaedagogik Transformatif Untuk Indonesia

Transformatif Untuk Indonesia. Jakarta: Grasindo.. Jakarta: Grasindo. Wati, widya. 2009.

Wati, widya. 2009.  Makalah  Makalah Strategi Strategi Pembelajaran Pembelajaran Teori Teori Belajar Belajar dandan  Pembelajaran

 Pembelajaran .. Online. (http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori-Online. (http://edukasi.kompasiana.com/2011/10/24/teori- belajar-humanisme-406226.html) . di akses tanggal 20 O

References

Related documents

February 17, 2007, Co-Chair of Third Annual Money Laundering Symposium, and panelist on “Case Law Update” panel. February 24, 2007, Demonstration Cross-examination, Advocates’ Society

The major findings are that decentralization reduces deaths and its effect is strengthened in countries with lower levels of public sector corruption and better functioning

The influence of several aspects of tissue culture namely, the explant types (buds, seeds without seed coat, embryos, apical and axillary shoots); Agar media (Agar without hormone

The same pair of students should mass the balloons again and then hand that balloon to the other pair, who once again will measure the volume of each balloon with the

A new exact algorithm to solve the multi-trip vehicle routing problem with time windows and limited duration... A new exact algorithm to solve the multi-trip vehicle routing

Given this literature context, this paper aims to examine various influences on the levels of innovation undertaken by new business ventures within TBIs in China,

In heads-up only events, the button will advance one position every minute, and the participant will be awarded his or her opponent’s blind (big or small). In events that begin

A limited permit allows an individual who has submitted an Application for Licensure (Form 1) and who, in the determination of the Department, has satisfied all the requirements