1
“Konsep Hukum Islam danTeori Pemberlakuan Hukum Islam di Indonesia”
NURWAHIDA & IKMAL SYAFRUDDIN
Bab I
Pendahuluan
1.1
Latar Belakang
Kata hukum islam tidak ditemukan sama sekali di dalam Al-Qur‟an dan
literature hukum dalam islam.Yang ada dalam Al-Qur‟an adalah kata syariah, fiqih,
Allah dan yang seakar dengannya. Kata-kata hukum islam merupakan terjemahan
dari “
Islamic Law
” dari literatur barat.
1Diliteratur barat ditemukan defenisi hukum Islam, yaitu : kitab Allah yang
megatur tentang kehidupan setiap muslim dalam segala aspek.
2pada abad ke 4 H/ 10 M teori hukum mencapai tingkatnya yang final sebagai
sebuah metode yang menyeluruh.
3Hukum Islam masuk ke Indonesia bersamaan dengan masuknya Islam ke
Indonesia, yang dimana telah berlangsung sejak abad VII atau VIII M. Sementara
hukum Barat baru diperkenalkan oleh VOC pada awal abad XVII M. Sebelum
masuknya hukum Islam, rakyat Indonesia menganut hukum adat yang
bermacam-macam sistemnya dan sangat majemuk sifatnya. Hal ini karena pengaruh agama
Hindu dan Budha diduga sangat kuat terhadap kehidupan masyarakat pada zaman itu.
Dalam pembangunan hukum nasional Indonesia, hukum agama (Hukum Islam)
menjadi dasar yang paling dominan, dimana hukum Islam sangat berperan dalam
membentuk prilaku manusia Indonesia. Oleh karenanya hukum Islam menjadi unsur
yang mutlak bagi pembangunan hukum nasional Indonesia.
41 Abd Shomad, Hukum Islam : Penormaan Prinsip Syariah Dalam Hukum Di Indonesia, h.1 2
Mardani, hokum islam: kumpulan peraturan tentang hokum islam di Indonesia, h. 44 3
Wael B. Hallaq, Sejarahteori hokum Islam, h. 2 4
2
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, rumusan masalah yang kami angkat adalah
sebagai berikut:
1.
Bagaimana memahami konsep hukum Islam; dan
2.
Bagaimana teori perbelakuan hukum islam di Indonesia.
1.3
Tujuan Penulisan
Berdasarkan tujuan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai adalah;
1.
Memahami konsep hokum islam itu sendiri
3
Bab II
Pembahasan
2.1
Konsep Hukum Islam
2.1.1.
Pengertian Hukum Islam, Syariah, Fikih, dan Ushul Fikih
a.
Hukum Islam
Hukum Islam berasal dari dua kata yaitu „hukum‟ dan „Islam‟.Pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia kata „hukum‟ diartikan dengan: 1) peraturan
atau adat yang secara resmi dianggap mengikat; 2) undang-undang, peraturan,
dsb untuk mengatur pergaulan hidup masyarakat.Secara sederhana hukum
dapat kita pahami sebagai sekumpulan peraturan atau norma-norma yang
mengatur tingkah laku manusia dalam bermasyarakat, baik peraturan atau
norma itu berupa hal yang tumbuh dan berkembang dalam masyarakat atau
peraturan atau norma yang dibuat dan ditegakkan oleh penguasa.
5b.
Syariah
Secara bahasa kata „syariah‟ berasal dari bahasa Arab “al-syari‟ah”
(ةعيرشلا) yang memiliki arti „jalan ke sumber air‟ atau jalan yang harus diikuti,
yaitu jalan ke arah sumber pokok bagi kehidupan (alFairuzabadiy, 1995: 659).
Syariah diartikan jalan air karena bagi siapa saja yang mengikuti syariah maka
akan mengalir dan bersih jiwanya layaknya air. Allah menjadikan air sebagai
penyebab kehidupan tumbuh-tumbuhan dan binatang sebagaimana Dia
menjadikan syariah sebagai sebab dari kehidupan jiwa manusia (Amir
Syarifuddin, 1997, I:1).
Secara terminologis syariah didefinisikan oleh beberapa pendapat.
Wahbah al-Zuhaili (1985, I: 18) mendefinisikan “syariah sebagai setiap
hukum yang disyariatkan oleh Allah kepada hamba-Nya baik melalui
al-Quran maupun Sunnah, baik yang terkait dengan masalah akidah yang secara
5
Ali, Mohammad Daud, Hukum Islam:Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum Islam di Indonesia, Jakarta:PT RajaGrafindo Persada, h. 38
4
khusus menjadi kajian ilmu kalam, maupun masalah amaliah yang menjadi
kajian ilmu fikih. Menurut al-Tahanwy syariah adalah hukum-hukum yang
telah ditetapkan oleh Allah bagi hamba-hamba-Nya yang dibawa Nabi, baik
yang berkaitan dengan cara perbuatan yang dinamakan dengan hukum-hukum
cabang dan amaliyah yang dikodifikasikan dalam ilmu fikih, ataupun yang
berkaitan dengan kepercayaan yang dinamakan dengan hukum-hukum pokok
dan i‟tiqadiyah yang dikodifikasikan dalam ilmu kalam (M. Yusuf Musa,
1988: 131).”
c.
Fikih
Secara bahasa kata „fikih‟ berasal dari bahasa Arab: alfiqh/هقفلا, yang
berarti pemahaman atau pengetahuan tentang sesuatu (alFairuzabadiy, 1995:
1126).
Adapun secara terminologis fikih memiliki definisi sebagai ilmu
tentang hukum-hukum syara‟ yang bersifat amaliyah yang digali dari
dalil-dalil terperinci (Khallaf, 1978: 11; Abu Zahrah, 1958: 6; al-Zuhaili, 1985, I:
16; alJarjani, 1988: 168; dan Manna‟ al-Qaththan, 2001: 183). fikih adalah
sebuah pemahaman dan penjelasan yang sangat rinci dari apa yang sudah
ditetapkan oleh syariah.
d.
Ushul Fikih
Istilah ushul fikih merupakan gabungan (kata majemuk) dari kata
„ushul‟ dan kata „fikih‟. Secara bahasa, fikih berarti paham, dan secara
terminologis fikih berarti ilmu tentang hukum-hukum syara‟ yang bersifat
praktis yang digali dari dalil-dalil yang terperinci dari al-Quran dan Sunnah.
Sedang kata „ushul‟ berasal dari bahasa Arab al-ushul yaitu isim jama‟
(plural) dari kata dasar (mufrad) „alashl yang artinya pokok, sumber, asal,
dasar, pangkal, dan lain sebagainya (Munawwir, 1997: 23).
5
Definisi ushul fikih menurut istilah syara‟ adalah pengetahuan tentang
kaidah dan penjabarannya yang dijadikan pedoman dalam menetapkan
hukum syariat Islam mengenai perbuatan manusia.
62.1.2 Ruang Lingkup Hukum Islam
Ruang lingkup hukum islam mencakup 2 masalah pokok, yaitu:
1.
ibadah, sebagai ruang lingkup hukum Islam yang pertama
2.
muamalah, sebagai ruang lingkup hukum Islam yang kedua.
a.
Ibadah
Secara bahasa kata „ibadah‟ berasal dari bahasa Arab yakni al-„ibadah,
yang berarti menyembah atau mengabdi (Munawwir, 1997: 886).
Secara terminologis ibadah diartikan dengan perbuatan orang mukallaf
(dewasa) yang tidak didasari hawa nafsunya dalam rangka mengagungkan
Tuhannya (al-Jarjani, 1988: 189).
Ibadah merupakan kewajiban yang harus dilakukan oleh manusia
kepada Allah. Karena ibadah merupakan perintah Allah dan sekaligus
hak-Nya, maka ibadah yang dilakukan oleh manusia harus mengikuti
aturan yang telah dijelaskan oleh Rasulullah SAW. Dalam masalah
ibadah berlaku ketentuan, tidak boleh ditambah-tambah atau dikurangi.
Penambahan atau pengurangan dari ketentuan-ketentuan ibadah yang ada
dinamakan bid‟ah dan berakibat batalnya ibadah yang dilakukan. Dalam
masalah ibadah ini berlaku prinsip:
Artinya: Pada prinsipnya ibadah itu batal (dilarang) kecuali ada dalil yang
memerintahkannya (Ash Shiddieqy, 1980, II: 91).
6
6
b.
Muamalah
Secara bahasa kata muamalah berasal dari bahasa Arab
“al-mu‟amalah” yang berpangkal pada kata dasar „amila-ya‟malu-„amalan
yang berarti membuat, berbuat, bekerja, atau bertindak (Munawwir, 1997:
972). Sedangkan secara terminologis muamalah berarti bagian hukum
amaliah selain ibadah yang dimana mengatur tentang hubungan manusia
antara yang satu dengan lainnya baik secara individu maupun
berkelompok.
menurut Abdul Wahhab Khallaf ruang lingkup hukum Islam dalam
bidang muamalah, meliputi :
1.hukum-hukum masalah personal/keluarga
2. hukum-hukum perdata
3. hukum-hukum pidana
4. hukum-hukum acara peradilan
5. al-ahkam al-dusturiyyah (hukum-hukum perundang-undangan
6. hukum-hukum kenegaraan
7. hukum-hukum ekonomi dan harta
2.1.3
Karakteristik Hukum Islam
Hukum
Islam
memiliki
beberapa
karakteristik
yang
dapat
membedakannya dari berbagai sistem hukum yang ada di dunia.Karaktersitik
hukum Islam ini ada yang merupakan produk dari watak hukum Islam itu
sendiri, dan ada yang disebabkan oleh evolusinya dalam mencapai tujuan
yang diridoi Allah. Yang dimana karkteristik tersebut yaitu:
7
1.
Asal mula hukum Islam berbeda dengan asal mula hukum umum.
Perbedaan yang paling mendasar dari hukum Islam dengan hukum Barat
adalah bahwa konsep hukum Islam merupakan apa yang dijabarkan dari
wahyu Allah. Yang dimana hukum Islam bersumber pada wahyu Allah.
Sumber tersebut kemudian dijabarkan menjadi wahyu Allah
(al-Quran).Hukum yang diciptakan manusia sangatlah berbeda dengan hukum
yang datang dari Allah.
Para ahli fikih terikat dengan al-Quran dan Sunnah selama ditemukan
nash-nash di dalamnya. Ketika pada kedua sumber ini tidak ditemukan
dasar-dasar tersebut, maka para ahli fikih akan melakukan ijtihad untuk menemukan
dasar-dasar yang belum ditemukan dalam al-Quran dan Sunnah. Para ahli
hukum umum terus menerus mengkaji undang-undang dan menafsirkan
teks-teksnya pasal demi pasal, dengan asumsi bahwa undang-undang itu memuat
segala sesuatu yang menyangkut isinya. Oleh karena itu ketika para ahli
hukum sepakat mengatakan bahwa teks hukum memuat semua kaidah hukum
tanpa ada yang terlewat, tidak ada pilihan lagi bagi seorang ahli hukum
kecuali membahas dan menafsirkan teks-teks itu pasal demi pasal.
2.
Balasan hukum Islam didapatkan di dunia dan akhirat.
Hal yang terdapat undang-undang hanyalah berisikan tentang
sanksi-sanksi duniawi yang mampu ditakar melalui berapa lama seseorang akan
menjalani sanksi tersebut.Tidak ada ketentuan dalam undang-undang tersebut
yang akan memberikan sanksi diakhirat kelak. Hukum Islam menjanjikan
pahala ketika kita mematuhi segala aturan yang telah dibuat oleh Allah dan
akan mendapatkan siksa di dunia dan akhirat ketika menjalankan larangannya.
Sanksi di akhirat tentunya jauh lebih berat dari sanksi di dunia.
8
Oleh karena itu, orang yang beriman merasa memiliki dorongan jiwa
yang kuat untuk menjalankan segala hukum Islam dengan mentaati perintah
dan menjauhi segala larangan. Hukum yang disandarkan kepada agama
memiliki tujuan untuk mewujudkan kesejahteraan baik itu individu maupun
masyarakat.Oleh karena itu, hukum tersebut tidak akan menetapkan suatu
aturan yang akan bertentangan dengan kehendak keduanya.
Karakteristik hukum Islam yang hakiki tidak hanya memiliki tujuan
untuk keselamatan dan kebahagiaan individu saja, tetapi juga untuk
mewujudkan kemaslahatan di masyarakat. sebagaimana yang telah kita
jumpai dalam al-Quran, Sunnah, dan putusan-putusan para ulama melalui
ijtihad. Sangat berbeda dengan hukum yang telah diciptakan oleh manusia
yang pada umumnya memiliki kecenderungan individual, yang dimana
akibatnya hukum yang diciptakan banyak menyebabkan benturan antar
individu ketika kepentingan individu itu berbeda.
c.
Hukum Islam dapat berkembang sesuai dengan lingkungan, waktu, dan
tempat.
Hukum menghendaki adanya perkembangan untuk dapat bertahan di
tengah-tengah perbedaan waktu dan tempat. Jika tidak demikian, hukum
tersebut akan mati dan tidak dapat bertahan. Hukum Islam mempunyai sifat
dinamis yang membuatnya tetap bertahan dan berkembang seiring
perkembangan zaman (Muhammad Yusuf Musa, 1988: 172).
Karena kaidah hukum Islam tidak terbatas pemberlakuannya pada
kaum dan masa tertentu. Kaidah-kaidah hukum Islam merupakan kaidah
umum yang berlaku untuk setiap masa, tempat, dan golongan. Telah terbukti
dalam sejarah hukum Islam telah berlaku dari awal diturunkannya ke bumi
hingga saat ini. Di saat terjadi berbagai perubahan hukum Islam tetap eksis
dan berlaku untuk semua zaman dan tempat.
9
Hukum Islam bersifat elastis yang dimana meliputi segala bidang dan
menjangkau seluruh kehidupan manusia. Permasalahan kemanusiaan,
kehidupan jasmani dan rohani, hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan
sesama makhluk, serta ajaran hidup dunia dan akhirat terkandung dalam
ajaran hukum Islam. Hukum Islam juga memperhatikan berbagai segi
kehidupan, baik bidang ibadah, muamalah, maupun bidang-bidang yang lain
(Manna‟ al-Qaththan, 2001: 21; Fathurrahman Djamil, 1997: 47).
Kedinamisan hukum Islam dapat dilihat pada al-Quran dan Sunnah
yang tidak terbatas pada waktu dan tempat tertentu. Dalam Q.S. Saba‟ (24):
28 dan Q.S. al-Anbiya‟ (21): 107, misalnya, Allah menegaskan bahwa Nabi
Muhammad sebagai pembawa risalah Islam diutus untuk semua manusia di
muka bumi ini. Di samping itu, dalam hukum Islam terdapat sumber hukum
yang menjamin adanya kedinamisan tersebut, yaitu ijtihad dengan berbagai
metodenya, seperti ijma‟, qiyas, istihsan, mashlahah mursalah, „urf, dan
lain-lain. Dengan metode inilah yang membuat hukum Islam tetap eksis di
tengah-tengah perkembangan zaman yang begitu pesat.Dikarenakan tidak ada satu
masalah pun di dunia ini yang tidak dapat diselesaikan dengan hukum Islam.
Hukum Islam bertujuan menjamin adanya kebahagiaan melalui hukum
yang telah diberikan oleh Allah SWT.
Tujuan hukum positif terlihat pragmatis dan terbatas, yakni hanya
menegakkan ketertiban dalam masyarakat dengan satu cara tertentu. Tujuan
ini sangat diinginkan oleh pembuat undang-undang, meskipun terkadang
memaksakan untuk menyimpang dari kaidah-kaidah yang ada.
10
Hukum Islam mempunyai hal tertentu yang sama sekali tidak disentuh
oleh hukum positif, yakni mengatur hubungan individu dengan Tuhannya.
Prinsip hukum Islam seperti di atas kemudian banyak dituangkan
dalam rumusan-rumusan yang kemudian disebut kaidah-kaidah hukum Islam
(al-qawaid al-fiqhiyyah). Kaidah-kaidah ini dapat diterapkan di setiap saat, di
manapun dan kapanpun. Dari sini juga dapat diketahui bahwa hukum Islam
mempunyai tujuan yang menyeluruh yang melibatkan seluruh umat manusia.
d.
Hukum Islam bersifat ta‟aqquli dan ta‟abbudi
Karakteristik ini terkait dengan dua bidang kajian hukum Islam, yaitu
ibadah dan muamalah. Dalam bidang ibadah terkandung nilai-nilai ta‟abbudi,
atau ghairu ma‟qulat al-ma‟na (irrasional), yakni ketentuan ibadah itu harus
sesuai dengan apa yang telah disyariatkan, meskipun akal tidak mampu
menjangkaunya. Ijtihad tidak dapat dilaksanakan dalam persoalan ibadah.
Sebagai contoh, bagian-bagian yang harus dikenai air ketika seorang
berwudlu adalah seperti yang sudah ditentukan oleh al-Quran, yakni muka,
dua tangan sampai siku-siku, sebagian kepala, dan dua kaki sampai mata kaki.
Bagian-bagian itu tidak bisa dilakukan ijtihad dengan menambah atau
mengurangi bagian tubuh yang akan terkena air, meskipun terkadang tidak
bisa ditemukan alasan rasionalnya. Sedangkan dalam bidang muamalah
terkandung nilai-nilai ta‟aqquli atau ma‟qulat al-ma‟na (rasional), yakni
ketentuan muamalah itu dapat diterima dan dijangkau oleh akal. Pada bidang
muamalah ini dapat diterapkan ijtihad (Fathurrahman Djamil, 1997: 51).
11
Contohnya seperti, transaksi jual beli yang dulu harus dilakukan
dengan ijab kabul antara pihak penjual dan pembeli dengan pernyataan
menjual dan membeli barang dan harga tertentu, dengan perkembangan
zaman sekarang bisa diganti dengan memasang label harga pada barang yang
ingin diperjualbelikan pada suatu tempat. Setiap pembeli yang memilih
barang yang akan dibeli cukup membawa barang yang hendak dibeli dan
diserahkan kepada kasir untuk melakukan pembayaran. Kasir inilah tempat
untuk melakukan ijab kabul antara penjual dan pembeli, meskipun tidak
diucapkan jenis barang dan harga yang hendak dibeli, sebab antara penjual
dan pembeli sudah saling sepakat.
Itulah beberapa karakteristik hukum Islam yang membedakannya
dengan hukum-hukum lain buatan manusia. Dengan karakteristik seperti itu,
sebenarnya tidak ada kekhawatiran bagi siapapun untuk menerapkan hukum
Islam di manapun dan kapanpun. Tujuan umum yang ingin dicapai oleh
hukum Islam bukan untuk kesejahteraan individu dan kelompok, tetapi untuk
kemaslahatan umat manusia seluruhnya, tanpa dibatasi agama, bahasa, dan
suku bangsa tertentu. Untuk melengkapi uraian di sini, perlu ditambahkan
dasar-dasar atau prinsip-prinsip hukum Islam. Dalam hal ini Muhammad
Yusuf Musa (1988: 180-190) mengemukakan tiga prinsip dasar hukum Islam,
yaitu:
1.tidak mempersulit dan memberatkan
2.memperhatikan kesejahteraan manusia secara keseluruhan
3.mewujudkan keadilan secara menyeluruh.
12
Sedangkan Fathurrahman Djamil (1997: 66-75) mengemukakan lima prinsip
dasar hukum Islam, yaitu:
(1) meniadakan kepicikan dan tidak memberatkan;
(2) menyedikitkan beban;
(3) ditetapkan secara bertahap;
(4) memperhatikan kemaslahatan manusia;
(5) mewujudkan keadilan yang merata.
Dari dua pendapat di atas dapat diketahui bahwa prinsip dasar hukum
Islam ada empat, yaitu:
1.
Hukum Islam meminimalkan beban sehingga tidak mempersulit dan
memberatkan.
Prinsip ini banyak ditemukan dalam al-Quran, seperti dalam Q.S.
alMaidah (5): 6; Q.S. al-Hajj (22): 78; Q.S. al-Fath (48): 17; Q.S. al-Baqarah
(2): 185; dan Q.S. al-Nisa‟ (4): 28. Dari ayat-ayat ini terlihat Allah
mengetahui tingkat kesehatan dan kesakitan, kekuatan dan kelemahan
manusia, serta mengangkat kesulitan dari seluruh manusia pada umumnya dan
dari orangorang yang sakit dan terkena musibah pada khususnya. Banyak
bukti yang menunjukkan pengangkatan kesulitan tersebut, ada yang di bidang
ibadah dan ada yang di bidang muamalah.
Dalam bidang ibadah dapat dilihat pembebanan al-Quran sehingga
mudah dilaksanakan tanpa ada kesulitan dan kepayahan. Misalnya, ketentuan
boleh menjama‟ dan mengqashar shalat ketika seseorang sedang bepergian,
boleh tidak berpuasa ketika sakit dan bepergian, dan diwajibkan zakat dan haji
dengan persyaratan tertentu.
13
Dalam bidang muamalah kemudahan banyak dijumpai secara
menyeluruh. Tidak ada aturan-aturan resmi atau formal yang harus diikuti
untuk sahnya suatu akad. Yang terpenting dalam hal ini, ada kerelaan di
antara kedua belah pihak yang melakukan akad. Dalam bidang hukum juga
terlihat jelas kemudahan tersebut. Allah tidak memberikan banyak beban yang
berat dan hukuman-hukuman yang keras yang dahulu pernah dibebankan
kepada kaum Yahudi sebagai balasan atas perbuatan zalim mereka. Kaum
mukmin diberi rahmat yang luas dan diajak untuk menebus dosa-dosa mereka
dengan bertaubat. Dihalalkan bagi mereka makanan-makanan yang baik dan
diharamkan makanan-makanan yang jelek dan menjijikkan. Ketentuan ini
berbeda dengan ketentuan yang diberikan kepada kaum Yahudi.
2.
Hukum Islam memperhatikan kesejahteraan umat manusia seluruhnya.
Tujuan hukum Islam yang pokok adalah mewujudkan kesejahteraan yang
hakiki bagi seluruh manusia, tanpa ada perbedaan antara ras dan bangsa,
bahkan agama. Dalam hal ini al-Syathibi mengatakan: Dengan penelitian
induktif kita mengetahui bahwa Allah bermaksud mewujudkan kesejahteraan
hamba-hamba-Nya. Hukum-hukum muamalah dibuat sejalan dengan maksud
itu. Satu transaksi suatu saat dilarang karena tidak ada manfaatnya dan di saat
yang lain dibolehkan karena mengandung manfaat. Seperti satu dirham tidak
boleh dijual dengan satu dirham, tetapi boleh diutang. Begitu pula tidak boleh
menjual buah basah dengan buah yang sudah kering (seperti korma –
umpamanya), karena hanya merupakan penipuan dan riba yang tidak ada
gunanya, tetapi jual beli ini dibolehkan jika ada manfaatnya yang nyata. Dan
seterusnya ...” (dalam Muhammad Yusuf Musa, 1988: 186).
14
Pertimbangan masyarakat menjadi pijakan dalam penetapan hukum.
Hasbi Ash Shiddieqy mencatat, bahwa penetapan hukum senantiasa
didasarkan pada tiga sendi pokok, yaitu: (1) hukum-hukum ditetapkan
sesudah masyarakat membutuhkannya; (2) hukum-hukum ditetapkan oleh
sesuatu kekuasaan yang berhak menetapkan hukum dan menundukkan
masyarakat ke bawah ketetapannya; dan (3) hukum-hukum ditetapkan
menurut kadar kebutuhannya (Ash Shiddieqy, 1980: 19). Kemaslahatan
manusia menjadi acuan penting dalam penetapan hukum Islam. Untuk
mewujudkan kemaslahatan ini ada lima hal yang harus dijaga oleh setiap
Muslim, yaitu: 1) menjaga agama (iman), 2) menjaga jiwa, 3) menjaga akal,
4) menjaga keturunan, dan 5) menjaga harta. Kelima hal ini sekaligus juga
menjadi tujuan disyariatkannya hukum dalam Islam.
3.
Hukum Islam mewujudkan keadilan secara merata.
Islam memandang semua manusia sama. Tidak ada perbedaan di antara
manusia di hadapan hukum. Perbedaan derajat, pangkat, harta, etnis, bahasa,
bahkan agama tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak berbuat tidak adil.
Al-Quran surat al-Maidah (5): 8 menegaskan larangan berbuat zalim (tidak adil)
terhadap suatu kaum karena didorong oleh kebencian. Masih banyak lagi ayat
al-Quran yang memerintahkan keadilan diiringi dengan pemberian pahala dan
melarang berbuat zalim yang diiringi dengan pemberian hukuman, dan
ketentuan seperti ini juga banyak ditemukan dalam Sunnah.
15
Dari ayat-ayat di atas terlihat keinginan al-Quran untuk menegakkan
keadilan dan jangan sampai mengabaikannya, walaupun hal itu mengharuskan
memberikan kesaksian yang memberatkan diri atau orang yang dekat dengan
kita, bahkan kebencian kepada suatu kaum jangan sampai mendorong
seseorang untuk berbuat tidak adil kepada mereka. Sedang dalam Sunnah
dapat dilihat, Nabi tidak membedakan bangsa yang satu dengan bangsa yang
lain. Perbedaan hanya didasarkan pada kadar ketakwaan seseorang.
4.
Ditetapkan secara bertahap.
Seperti diketahui, al-Quran turun kepada Nabi Muhammad saw. Secara
berangsur-angsur, ayat demi ayat, surat demi surat, sesuai dengan peristiwa,
situasi, kondisi yang terjadi. Dengan cara ini hukum yang dibawanya lebih
disenangi oleh jiwa penganutnya dan lebih mendorongnya untuk menaati
aturan-aturannya.
Hikmah yang pokok dari penetapan hukum secara bertahap ini adalah
untuk memudahkan umat Islam dalam mengamalkan setiap hukum yang
ditetapkan. Sebagai contoh adalah pemberlakuan hukum haram bagi
menuman keras. Dalam hal ini hukum Islam (al-Quran) dengan jelas
memberikan tahapan-tahapan dalam penetapan hukumnya, dimulai dari aturan
yang sederhana sampai pada penetapan keharamannya.
Urutan penetapan haramnya minuman keras dapat dilihat pada tiga ayat
al-Quran, yaitu surat al-Baqarah (2): 29 yang menjelaskan bahwa minuman
keras dan judi mempunyai manfaat dan mafsadat, tetapi mafsadatnya lebih
besar dari manfaatnya; surat al-Nisa‟ (4): 43 yang melarang orang yang
meminum minuman keras untuk melakukan shalat; dan penegasan hukum
haramnya terdapat pada surat al-Maidah (5): 90. Masih banyak contoh lain
dalam al-Quran yang menetapkan hukum secara bertahap.
16
2.2
Teori Pemberlakuan Hukum Islam di Indonesia
Ismail Suny membagi pemberlakuan hukum Islam di Indonesia dalam dua
tahap, yaitu masa Hindia Belanda dan Masa Republik Indonesia. Pada masa
Hindia Belanda menempatkan hukum Islam pada dua keadaan dalam dua periode,
yakni periode penerimaan hukum Islam secara penuh (Receptie In Complexu), dan
periode penerimaan hukum Islam oleh hukum adat (Receptie). Sedangkan pada
masa Republik Indonesia juga menempatkan hukum Islam pada dua keadaan
dalam dua periode, yakni periode penerimaan hukum Islam sebagai sumber
persuasive (Persuasive-Source) dan periode penerimaan hukum Islam sebagai
sumber otoritif (Authoritative-Source).
2.2.3
Periode penerimaan hukum Islam secara penuh (Teori Receptio in
Complexu)
Untuk lebih jelasnya sepanjang sejarah pemberlakuan teori-teori hukum
Islam di Indonesia dapat diuraikan sebagai berikut:
Periode pernerimaan hukum Islam secara penuh (Receptio in complexu)
adalah periode dimana hukum Islam diberlakukan sepenuhnya oleh orang-orang
Islam sebagai pegangan dalam kehidupan beragama.Sebelum Belanda datang ke
Indonesia, hukum Islam telah banyak juga didirikan lembaga-lembaga peradilan
agama dengan berbagai nama yang ada. Lembaga-lembaga peradilan agama ini
didirikan ditengah-tengah kerajaan atau kesultanan dalam rangka membantu dalam
penyelesaian maalah-masalah yang ada hubungannya dengan hukum Islam,
dimana waktu itu hukum perkawinan dan hukum kewarisan Islam telah menjadi
hukum yang hidup dan berlaku di Indonesia. Oleh sebab itu tidaklah heran kalau
Badan Peradilan Agama telah secara tetap dan mantap dapat menyelesaikan
perkara-perkara perkawinan dan kewarisan orang-orang Islam. Walaupun bangsa
Belanda mulai menguasai sebagian wilayah nusantara di Indonesia, akan tetapi
hukum Islam (Hukum Perkawinan dan Hukum Kewarisan) tetap berjalan dan
diakui oleh Bangsa Belanda, bahkan oleh Belanda dibuatlah berbagai kumpulan
17
hukum sebagai pedoman bagi para pejabat dalam menyelesaikan masalah-masalah
hukum rakyat pribumi. Sehingga tidaklah heran kalau mereka tetap mengakui dan
melaksanakan hukum perkawinan dan hukum kewarisan Islam melalui peraturan
"Resulitie Der Indersche Regeering", tanggal 25 Mei 1970, yang merupakan
kumpulan aturan hukum perkawinan dan hukum kewarisan Islam oleh pengadilan
Belanda, yang terkenal sebagai Compedium Freijher. Dengan demikian nyatalah
bahwa posisi hukum Islam pada saat itu sangat kuat dan berlangsung kira-kira
mulai tahun 1602 sampai 1800. Adapun setelah pemerintah Hindia Belanda
benar-benar menguasai wilayah nusantara, hukum Islam mulai mengalami pergeseran.
Secara berangsur-angsur posisi hukum Islam mulai lemah.
Pada abad ke-19 terjadi gerakan dikalangan banyak orang Belanda yang
berusaha menghilangkan pengaruh hukum Islam, dengan jalan antara lain adanya
kristenisasi. Karena kalau berhasil menarik banyak penduduk pribumi untuk
masuk agama Kristen, akan sangat menguntungkan kedudukan pemerintah Hindia
Belanda. Dengan asumsi bahwa yang telah menganut agama Kristen akan menjadi
warganegara yang loyal dan patuh kepada pemerintah Kolonial Belanda.
Kemudian pada tahun 1882 dibentuklah pengadilan agama ditempat-tempat
yang terdapat pengadilan negeri, yakni Pengadilan Agama berkompeten
menyelesaikan perkara-perkata dikalangan umat Islam yang menyangkut hukum
perkawinan dan hukum kewarisan Islam. Sehingga dengan demikian hukum Islam
mendapat pengakuan resmi dan pengukuhan dari pemerintah Belanda sejak
didirikannya pengadilan agama tahun 1882 itu.
Sedangkan dalam penelitian yang dilakukan oleh Lodewijk Willen Christiaan
Van Den Breg (1845-1927) yang tinggal di Indonesia menyimpulkan bahwa
bangsa Indonesia pada hakekatnya telah menerima sepenuhnya hukum Islam
sebagai hukum yang mereka sadari, bagi orang Islam berlaku penuh hukum Islam,
sebab mereka telah memeluk agama Islam walaupun dalam prakteknya terjadi
18
penyimpangan-penyimpangan. Oleh karena itu muncullah teori yang dikenal
dengan "Theorie Receptie In Complexu".
72.2.4
Periode penerimaan hukum Islam oleh hukum adat (Teori Receptie)
Periode ini adalah dimana hukum Islam baru diberlakukan apabila
dikehendaki atau diterima oleh hukum adat. Sehingga dapat dikatakan bahwa teori
ini menentang teori yang telah berlakusebelumnya, yaitu teori Receptie In
Complexu. Teori ini dikemukakan oleh Christian Snouck Hurgranje (1857-1936).
Yakni penasehat pemerintah Hindia Belanda dalam Urusan Islam dan bukan Bumi
Putera. Menurut Snouck hukum Islam dapat diterapkan jika telah menjadi bagian
dari hukum adat. Bagi Snouck sikap pemerintah Hindia Belanda sebelumnya
menerima teori Receptie In Compexu bersumber dari ketidaktahuannya terhadap
situasi masyarakat pribumi, khususnya masyarakat muslim. la berpendapat bahwa
sikap terhadaap umat Islam selama ini merugikan pemerintah Jajaran sendiri,
disamping itu snock berharap situasi agar orang-orang pribumi rakyat pada
umumnya rakyat jajahan jangan sampai kuat memegang agama Islam, sebab pada
umumnya orang yang kuat memegang agama Islam (Hukum Islam) tidak mudah
mempengaruhi peradapan barat. Sebagai penasehat pemerintah Hindia Belanda,
Snouck memberikan nasehat yang terkenal dengan sebutan "Islam Policy". Beliau
merumuskan nasehatnya pada pemerintah Belanda dalam mengurus umat Islam di
Indonesia dengan usaha menarik rakyat peibumi agar lebih mendekat kepada
kebudayaan Eropa dan pemerintah Hindia Belanda. Nasehat ini berintikan bahwa
masalah yang menyangkut ibadah umat Islam harus diberikan kebebasan
sepenuhnya, dengan harapan dalam lapangan kemasyarakatan pemerintah Hindia
Belanda harus menghormati adanya adat istiadat dan kebiasaan rakyat yang
berlaku, dengan cara menggalakkan agar mendekati pemerintah Hindia Belanda.
Sedangkan dalam lapangan ketatanegaraan, pemerintah Hindia Belanda tidak
7
H. Echtijanto, Pengambangan Teori Berlakunya Hukum Islam di Indonesia, dalam Eddi Rudiana Arif (Peny.) h. 117-120
19
boleh memberikan kesempatan, dan harus mencegah hal-hal yang bisa membantu
adanya gerakan Pan Islamisme.
8Kemudian teori resepsi ini oleh Snouck diberi dasar hukum dalam
Undang-Undang Dasar Hindia Belanda yang menjadi pengganti RR yang disebut Wet Op
De Staat Snrichting Van Nederlands Indie, yang disingkat Indische Staat
Regeering (IS) yang diundangkan pada tahun 1929. lebih lanjut disebutkan pada
pasal 134 ayat 2, yang berbunyi "Dalam hal terjadi perkara perdata antara sesama
orang Islam diselesaikan oleh hakim agama Islam apabila hukum adat mereka
menghendakinya dan sejauh tidak ditentukan lain dengan suatu ordonansi". Tetapi
pada kenyataannya, kebijaksanaan pemerintah Belanda ini sebenarnya justru ingin
meruntuhkan dan menghambat pelaksanaan hukum Islam, diantaranya dengan
cara; Mereka sama sekali tidak memasukkan hukuman hudud dan qisas dalam
lapangan hukum pidana, ajaran Islam yang menyangkut hukum perkawinan dan
kewarisan mulai dipersempit dan lain sebagainya.
9Peranan hukum Islam dalam tata hukum Republik Indonesia mulai baik
kembali yakni pada saat terbentuknya Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan
Indonesia (BPUPKI), dimana pemimpin-pemimpin
Islam
memperjuangkan berlakunya kembali hukum Islam dengan kekuatan hukum Islam
sendiri tanpa adanya hubungan dengan hukum adat. Panitia sembilan dari BPUPKI
berhasil mencetuskan satu rumusan untuk Preambule UUD yang kemudian disebut
dengan nama "Piagam Jakarta" tanggal 22 Juni 1945. Di dalamnya berisi
dasar-dasar falsafah negara yang antara lain berdasar-dasarkan pada "Ketuhanan dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya".
8
H. Aqib Suminto, Politik Islam Hindia Belanda (Jakarta : LP3ES, 1985) hlm. 12 9
20
Dengan pertimbangan untuk mewujudkan kesatuan bangsa Indonesia dan
menghindari terjadinya diskriminasi hukum yang berlaku, akhirnya rumusan ini
mengalami perubahan pada tanggal 18 Agustus 1945, yakni sehari setelah
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Perubahan itu berbunyi "Ketuhanan Yang
Maha Esa", rumusan ini oleh Moh. Hatta dijelaskan bahwa walaupun bunyi
berbeda namun isinya tidak berubah, jiwa Piagam Jakarta masih tetap meskipun
tanpa dinyatakan secara jelas.
2.2.5
Receptio A Contario Theorie
Teori Receptio A Contrario adalah kebalikan dari teori resepsi. Teori ini oleh
Hazairin dan Sayuti Thalib sebagai pematah teori receptie. Dikatakan sebagai
pematah, karena teori ini menyatakan pendapat yang sama sekali berlawanan arah
dengan toeri receptie Christian Hurgronje. Pada teori ini justru hukum adat-lah
yang berada di bawah hukum Islam dan harus sejiwa dengan hukum Islam,
sehingga hokum adat baru dapat berlaku jika telah dilegalisasi oleh hukum Islam.
Sayuti Thalib menyatakan bahwa dalam hukum perkawinan dan kewarisan
bagi umat Islam berlaku hukum Islam. Hal ini sesuai dengan keyakinan, cita-cita
hukum, dan cita-cita moralnya, yakni teori ini mengemukakan bahwa hukum adat
bisa berlaku bagi orang Islam Manakala tidak bertentangan dengan hukum Islam.
Dengan demikian jelaslah bahwa teori Receptio A Contrario merupakan kebalikan
dari teori Receprie.
Dengan ditempatkannya Piagam Jakarta dalam Dekrit Presiden tanggal 05 Juli
1959, Piagam Jakarta atau penerimaan hukum Islam telah menjadi
Authoritative-Source (Sumber Otoritatif) dalam hukum tata negara Indonesia, bukan lagi sekedar
sumber persuasif belaka. Lebih lanjut Prof. Mahadi mengemukakan kata-kata
"Kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya" mempunyai
dua aspek.
21
Pertama,
aspek individual, yaitu bahwa setiap orang Islam wajib
menjalankan syariat Islam.
Kedua,
aspek kenegaraan mempunyai dua segi, yaitu
segi aktif dan segi pasif. Segi pasif mengandung pengertian bahwa negara atau
pemerintah hendaknya membiatkan umat Islam menjalankan syariat Islam,
sepanjang hal itu dapat diserasikan dengan Pancasila, khususnya tidak
mengganggu keamanan dan ketertiban dalam kehidupan beragama. Sedangkan
segi aktif berarti mengharuskan negara atau pemerintah beraktifitas, bergerak dan
bertindak dalam bentuk; memberi fasilitas, memberi bantuan, membuat
peraturan-peraturan yang diperlukan dan lain-lain demi umat Islam dalam menjalankan
syariat Islam.
22
BAB III
PENUTUP
2.1
Kesimpulan
a.
Hukum Islam merupakan seperangkat norma atau peraturan yang bersumber
dari Allah SWT. dan Nabi Muhammad saw. untuk mengatur tingkah laku
manusia di tengahtengah masyarakatnya. Dengan kalimat yang lebih singkat,
hukum Islam dapat diartikan sebagai hukum yang bersumber dari ajaran
Islam.
b.
Syariah didefinisikan sebagai semua peraturan agama yang ditetapkan oleh
al-Quran maupun Sunnah Rasul. Syariah mencakup ajaran-ajaran pokok agama
(ushul aldin), yakni ajaran-ajaran yang berkaitan dengan Allah dan
sifat-sifat-Nya, akhirat, dan yang berkaitan dengan pembahasan-pembahasan ilmu tauhid
yang lain. secara singkat bisa dimengerti, semula syariah mempunyai arti luas
yang mencakup akidah (teologi Islam), prinsip-prinsip moral (etika dan
karakter Islam, akhlak), dan peraturan-peraturan hukum (fikih Islam).
c.
Fikih merupakan pemahaman dan penjelasan atau uraian yang lebih rinci dari
apa yang sudah ditetapkan oleh syariah. Adapun sumber fikih adalah
pemahaman atau pemikiran para ulama (mujtahid) terhadap syariah (al-Quran
dan Sunnah).
d.
Hubungan antara syariah dan fikih sangat erat dan tidak dapat dipisahkan.
Syariah merupakan sumber atau landasan fikih, sedangkan fikih merupakan
pemahaman terhadap syariah.
23
e.
Ismail Suny membagi pemberlakuan hukum Islam di Indonesia dalam dua
tahap, yaitu masa Hindia Belanda dan Masa Republik Indonesia. Pada masa
Hindia Belanda menempatkan hukum Islam pada dua keadaan dalam dua
periode, yakni periode penerimaan hukum Islam secara penuh (Receptie In
Complexu), dan periode penerimaan hukum Islam oleh hukum adat
(Receptie). Sedangkan pada masa Republik Indonesia juga menempatkan
hukum Islam pada dua keadaan dalam dua periode, yakni periode penerimaan
hukum Islam sebagai sumber persuasive (Persuasive-Source) dan periode
penerimaan hukum Islam sebagai sumber otoritif (Authoritative-Source).
2.2
Saran
Demi terwujudnya harapan agar makalah ini dapat menjadi salah satu sumber
tambahan pengetahuan, maka kami berharap kepada bapak dan teman-teman
sekalian maupun kepada pembaca agar dapat memberikan saran dan kritik guna
terwujudnya harapan tersebut.
24
Daftar Pustaka
Ali, Mohammad Daud. 1996.
Hukum Islam:Pengantar Ilmu Hukum dan Tata Hukum
Islam di Indonesia
. Jakarta:PT RajaGrafindo Persada.
Ali, Zainuddin. 2006.
Hukum Islam : Pengantar Ilmu Hukum Islam di Indonesia
.
Jakarta: Sinar Grafika.
Abd Shomad, 2010.
Hukum Islam: Penormaan Prinsip Hukum Syariah dalam Hukum
Indonesia Edisi Revisi
. Jakarta : Kencana Pranadamedia Group.
H. Aqib Suminto.1985.
Politik Islam Hindia Belanda
. Jakarta: LP3ES.
Khallaf,Abdul Wahhab. 2002.
Kaidah-kaidah Hukum Islam:(ilmu Ushulul Fiqh)
.
Jakarta: RajaGrafindo Persada.
Mardani, 2011.
Hukum Islam : Kumpulan Peraturan tentang Hukum Islam di
Indonesia
. Jakarta : Kencana Pranadamedia Group.
Praja, S. Juhaya. 1994.
Hukum Islam di Indonesia: Perkembangan dan Pembentukan
.
Bandung : PT Remaja Rodakarya.
Wael B. Hallaq, 2001.
Sejarah Teori Hukum Islam : Pengantar Untuk Usul Fiqh
Mazhab Sunni.
Jakarta: PT RajaGrafindo Perada.
Halik, Abdul. "Manajemen Pengendalian Mutu Sekolah: Implementasi Pada Sma Negeri Di Parepare." Prosiding 2.1 (2016).
Das, Sitti Wardah Hanafie, et al. "Pencapaian Kompetensi Guru Sekolah Dasar Negeri Melalui Lesson Studydi Kota Parepare." Prosiding Seminar Nasional & Internasional. 2017. Halik, Abdul. Implementasi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Intelectual, Emotional, dan Spiritual Quotient (IESQ)(Telaah di Universitas Muhammadiyah Parepare). Diss. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2013.
Halik, Abdul. "The Implementation of Quality Control Management for Student Guidance in Man 1 Parepare." Madania: Jurnal Kajian Keislaman 24.1 (2020): 49-60.
Sewang, Anwar, and Abdul Halik. "Learning Management Model of Islamic Education based on Problem: A Case Study of the Tarbiyah and Adab Department of IAIN Parepare." Talent Development & Excellence 12.1 (2020): 2731-2747.
Krismanto, Wawan, Abdul Halik, and Sayidiman Sayidiman. "Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Metode Survey, Question, Read, Recite, Review (SQ3R) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 46 Parepare." Publikasi Pendidikan 5.3 (2015).
Sewang, Anwar, and Abdul Halik. "Model Manajemen Pembelajaran Pendidikan Islam Berbasis Masalah: Studi Kasus pada Jurusan Tarbiyah dan Adab IAIN Parepare." JPPI (Jurnal Pendidikan Islam Pendekatan Interdisipliner) 3.1 (2019): 1-15.
25
Halik, Abdul, et al. "Empowerment of School Committee in Improving Education Service Quality at Public Primary School in Parepare City." Universal Journal of Educational Research 7.9 (2019): 1956-1963.
Halik, Abdul. "Paradigm of Islamic Education in the Future: The Integration of Islamic Boarding School and Favorite School." Information Management and Business Review 8.4 (2016): 24-32.
Halik, Abdul, Muhamad Asrul Sultan, and Zaid Zainal. "Efektifitas Penerapan Cooperative Scrift dalam Meningkatkan Kemampuan Memahami Bacaan Siswa Kelas V Sd Negeri 17 Parepare." Publikasi Pendidikan 7.3 (2017): 173-183.
Halik, Abdul. "Implementasi Manajemen Pengendalian Mutu Bidang Bimbingan Peserta Didik: Studi Kasus Pada MAN 1 Parepare." 2017.
Halik, Abdul, and Muhammad Aswad St Wardah Hanafie Das. "M. Syakir Rady, Muhammad Siri Dangnga, and M. Nasir S. 2019.“Empowerment of School Committee in Improving Education Service Quality at Public Primary School in Parepare City.”." Universal Journal of Educational Research 7.9: 1956-63.
Zainal, Zaid, and Abdul Halik. "Pengaruh Model Pembelajaran Treffinger Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa SD Negeri 37 Model Parepare." JIKAP PGSD: Jurnal Ilmiah Ilmu Kependidikan 3.3 (2019): 225-229.
Haramain, Muhammad. "Dakwah Dalam Arus Globalisasi Media: Peluang dan Tantangan." KOMUNIDA: Media Komunikasi dan Dakwah 7.1 (2017): 60-73.
Halik, Abdul. "Paradigm of Islamic Education in the Future: The Integration of Islamic Boarding School and Favorite School." Information Management and Business Review 8.4 (2016): 24-32.
Halik, Abdul. "Paradigm of Islamic Education in the Future: The Integration of Islamic Boarding School and Favorite School." Information Management and Business Review 8.4 (2016): 24-32.
Ali, Mazhar, et al. "Physical properties of Sb-doped CdSe thin films by thermal evaporation method." Applied Surface Science 284 (2013): 482-488.
Das, Sitti Wardah Hanafie, et al. "Pencapaian Kompetensi Guru Sekolah Dasar Negeri Melalui Lesson Studydi Kota Parepare." Prosiding Seminar Nasional & Internasional. 2017. Zubair, Muhammad Kamal. "Analisis Faktor-Faktor Sustainabilitas Lembaga Keuangan Mikro Syariah." Iqtishadia: Jurnal Kajian Ekonomi dan Bisnis Islam STAIN Kudus 9.2 (2016): 201-226.
Rusdi, Muhammad Ali. "Maslahat Sebagai Metode Ijtihad Dan Tujuan Utama Hukum Islam." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 15.2 (2017): 151-168.
Halik, Abdul. "Paradigma Pendidikan Islam dalam Transformasi Sistem Kepercayaan Tradisional." AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam 14.2 (2016).
26
Halik, Abdul. "Manajemen Pengendalian Mutu Sekolah: Implementasi Pada Sma Negeri Di Parepare." Prosiding 2.1 (2016).
Hanafie, St Wardah, et al. "Problems of Educators and Students in Learning Islamic Religious Education at MTs Pondok Darren Modern Darul Falah, Enrekang District." Al-Ulum 19.2 (2019): 360-386.
Halik, Abdul, Zulfianah Zulfianah, and Muh Naim. "Strategies of Islamic Education Teachers to Increase Students’ Interest In Learning and Practicing in State Junior High School Lanrisang (SMPN) 1 Lanrisang, Pinrang." MADANIA: Jurnal Kajian Keislaman 22.2 (2018): 253-264.
Pradana, Anugrah, et al. "Constructing a Legal Concept of Secondary Education Management in Indonesia." JL Pol'y & Globalization 89 (2019): 170.
Halik, Abdul. Implementasi Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbasis Intelectual, Emotional, dan Spiritual Quotient (IESQ)(Telaah di Universitas Muhammadiyah Parepare). Diss. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2013.
Haramain, Muhammad. "Dakwah Dalam Arus Globalisasi Media: Peluang dan Tantangan." KOMUNIDA: Media Komunikasi dan Dakwah 7.1 (2017): 60-73.
Zubair, Muhammad Kamal. "Akselerasi Pertumbuhan Bank Syariah di Indonesia." Millah: Jurnal Studi Agama 8.1 (2008): 1-16.
Sewang, Anwar. "The Influence of Leadership Style, Organizational Culture, and Motivation on the Job Satisfaction and Lecturer’s Performance at College of Darud Dakwah Wal Irsyad (DDI) at West Sulawesi." International Journal of Management and Administrative Sciences (IJMAS) 3.05 (2016): 08-22.
Al-Amri, Limyah, and Muhammad Haramain. "Akulturasi Islam Dalam Budaya
Lokal." KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan 10.2 (2017): 87-100. Abbas, Ahmad, Abdul Hamid Habbe, and Grace T. Pontoh. "Kualitas pengungkapan segmen dan hubungannya dengan biaya modal ekuitas." Simposium Nasional Akuntansi XVIII (2015): 1-27.
Halik, Abdul. "Dialektika Filsafat Pendidikan Islam." Istiqra: Jurnal Pendidikan dan Pemikiran Islam 1.1 (2013).
Marhani, Marhani. "NILAI BUDAYA MAPPANO’DALAM PELAKSANAAN AQIQAH PADA
MASYARAKAT BULISU KECAMATAN BATULAPPA." AL-MAIYYAH: Media Transformasi
Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan 11.1 (2018): 1-29.
Marhani, Marhani. "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DALAM
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PASSING ATAS PERMAINAN BOLA VOLI KELAS XII IA3
SMA NEGERI 4 PAREPARE." PERSPEKTIF: JURNAL PENGEMBANGAN SUMBER DAYA
INSANI 2.2 (2017): 236-247.
Bakoko, Rahmah, Hamdanah Hamdanah, and Nurhamdah Nurhamdah. "Kesiapan SKPD pada Implementasi Perda Anti Trafficking Kota Parepare No. 6 Tahun 2011."
27
Nurhayati, Nurhayati, and Nurhamdah Nurhamdah. "THE EFFECTIVENESS OF TEACHING PRONUNCIATION THROUGH JAZZ CHANTS METHOD." Inspiring: English Education Journal 2.2 (2019): 83-96.
Siri, Hasnani. "ABU BAKAR: FUNGSI KEKHALIFAHAN DAN KEBIJAKSANAANNYA MEMERANGI KAUM MURTAD." Zawiyah: Jurnal Pemikiran Islam 3.1 (2017): 170-183. Siri, Hasnani. "CORAK PEMIKIRAN TASAWUF AL-GHAZALI." Mukaddimah: Jurnal Studi Islam 17.2 (2011).
Mujahidah, Hj. "Ekspektasi Guru Pamong dan Siswa terhadap Kemampuan Mengajar Mahasiswa PPL (Praktek Pengalaman Lapangan) Stain Parepare." AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam 15.2 (2017): 107-129.
Rahim, Rahimin Affandi Abdul, and Faizuri Abd Latif. "Warisan Karya Ulama Melayu-Islam Silam dan Kaitannya dengan Pengajian Moraldi Zaman Moden." Jurnal Usuluddin 27 (2008): 170-189.
Abd Rahim, Rahimin Affandi, et al. "Paradigma pemikiran pengajian Islam semasa: analisis pedagogi." Journal of Ethics, Legal and Governance 4 (2008): 13-14.
Abd Rahim, Rahimin Affandi. "The Conflict of Traditionalism and Reformism in Malaya (1900-1940): A Study of Socio-Political Impact." Jurnal Syariah 8.2 (2019): 75-88.
Haris, Didik M. Nur, and Rahimin Affandi Abd Rahim. "PEMIKIRAN KEAGAMAAN
MUHAMMAD BASUNI IMRAN." Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman 16.2 (2017): 161-185.
Rahim, Rahimin Affandi Abdul. "The Concept of Taqlid in the Reformists Point of View."
Jurnal Fiqh 1 (2004): 1-28.
Arsyad, H. Abd Rahim. "Permasalahan Dakwah Pada Era Globalisasi." Buku Membangun Masyarakat Moden Yang Berilmu & Berakhlak. Kuala Lumpur: Kolej Universiti Islam Malaysia (KUIM) (2005).
Tahir, Muhammad Zulkifli, Hafied Cangara, and Andi Alimuddin Unde. "Penggunaan Media Komunikasi Untuk Politik Pencitraan Kandidat Bupati Dan Wakil Bupati Dalam Pemilukada Takalar 2012." KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi 2.2 (2016): 165-174.
Cangara, Hafied. "Kurikulum Pendidikan Ilmu Komunikasi dan Tantangan Teknologi Informasi." Ilmu Pendidikan: Jurnal Kajian Teori Dan Praktik Kependidikan 28.2 (2009). Jaya, Wirawan, Hafied Cangara, and Hasrullah Hasrullah. "Keberhasilan dan Kegagalan Strategi Komunikasi Kampanye Para Kandidat dalam Perebutan Kursi Legislatif Dprd Kabupaten Barru Periode 2014-2019." KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi 4.3 (2016): 239-256.
Lestari, Indra, and Hafied Cangara. "Pengungsi dan Pencari Suaka Afganistan dengan Masyarakata Lokal di Kota Makassar:(suatu Analisis Efektivitas Komunikasi Antar Budaya)."
28
Lestari, Indra, and Hafied Cangara. "Pengungsi dan Pencari Suaka Afganistan dengan Masyarakata Lokal di Kota Makassar:(suatu Analisis Efektivitas Komunikasi Antar Budaya)."
KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi 4.2 (2016): 101-115.
Rusnaena, Rusnaena. "Problem Hukum Atas Kelembagaan dan Operasional Bank Syariah."
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 12.2 (2014): 170-178.
Efendy, Rustan. "Hegemoni Epistemologi Rasional Barat dalam Konstruksi Kurikulum Pai di Indonesia." AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam 13.2 (2015): 87-97.
Febriyanti, Nur Astry. "Melampaui Batas (noodweer Exces) Dalam Membela Diri (studi Perbandingan Antara Hukum Pidana Islam Dan Hukum Positif." (2020).
Amin, Sitti Jamilah. "Talassa Kamase-Mase dan Zuhud: Titik Temu Kedekatan pada Tuhan dalam Bingkai Pasang Ri Kajang dan Ilmu Tasawuf." KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan 12.1 (2019): 61-75.
Siri, Hasnani. "Metode Lafziyah dalam Mengistinbatkan Hukum Menurut Mazhab Zahiriyah."
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 9.1 (2011): 8-13.
Semaun, Syahriyah. "Perlindungan Hukum terhadap Rahasia Dagang." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 9.1 (2011): 30-42.
Thahir, Andi Muhammad Ridwan, and Islamul Haq. "ةيرظن ؛ةفرعملا اهتناكم اهتيمهأو يف نيركفلا يفسلفلا يفوصلاو." KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan 10.2 (2017): 121-132. Sabir, Muhammad. Analisis Terhadap Kasus Perceraian Akibat KDRT di Kecamatan Lau dan Penyelesaiannya di Pengadilan Agama Maros (Tahun 2009-2011). Diss. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2012.
Padli, Feri, et al. "Identifikasi Kemiringan Lereng Di Kawasan Pemukiman Kecamatan Mungkajang Berbasis Geographic Information Sistem." PROSIDING SEMANTIK 1.1 (2017): 7-17.
Mahyuddin, Mahyuddin. "Social Climber Dan Budaya Pamer: Paradoks Gaya Hidup Masyarakat Kontemporer." Jurnal Kajian Islam Interdisipliner 2.2 (2019).
Mahyuddin, M. A. Sosiologi Komunikasi:(Dinamika Relasi Sosial di dalam Era Virtualitas). Penerbit Shofia, 2019.
Bakry, Muhiddin. "Nilai-Nilai Religiusitas Adat Mo Me’ati Pada Masyarakat Kota Gorontalo (Replika Islam Nusantara)." Al-Ulum 16.1 (2016): 185-207.
Nasir, Muhammad, Mr Buhaerah, and Ms Nurhaedah. "The Integrated Critical Thinking Learning Model of Islamic Values." 2018 3rd International Conference on Education, Sports, Arts and Management Engineering (ICESAME 2018). Atlantis Press, 2018.
Halidin, Ali, Sitti Zakiah, and Mahsyar Mahsyar. "Performing Religious Services in Trading Interaction." Alfaz (Arabic Literatures for Academic Zealots) 7.01 (2019): 55-65.
Halik, Abdul. "DIALEKTIKA FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM (ARGUMENTASI DAN EPISTIMOLOGI)." Istiqra 1.1 (2017): 1-7.
29
Halik, Abdul. "Manajemen Pengendalian Mutu Bidang Bimbingan Peserta Didik Pada Madrasah." (2017).
Hanafie Das, St Wardah, et al. "Strategies of Islamic Education Teachers to Increase Students’ Interest in Learning and Practicing in State Junior High School (SMPN) 1 Lanrisang, Pinrang." MADANIA 22.2 (2018): 253-264.
Fikri, Fikri. "Sosiologi Penegakan Hukum dalam Kejahatan Geng Motor." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 10.2 (2012): 156-165.
Basri, Rusdaya, and Fikri Fikri. "Sompa and Dui Menre in Wedding Traditions of Bugis Society." IBDA: Jurnal Kajian Islam dan Budaya 16.1 (2018).
Fikri, Fikri. "Transformasi nilai al-islah terhadap keberagaman konflik: epistemologi hukum Islam dalam Al-Qur’an." Al-Risalah 16.2 (2016): 201-216.
Fikri, Fikri, et al. "Kontekstualisasi Cerai Talak dalam Fikih dan Hukum Nasional di Indonesia." Al-Ulum 19.1 (2019): 151-170.
Abdullah, Muhammad Qadaruddin, and Dinul Fitrah Mubarak. "Strategi Dakwah dalam Merawat Pluralitas di Kalangan Remaja." Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) 19.2 (2019): 177-198.
Abdullah, Muhammad Qadaruddin, and Dinul Fitrah Mubarak. "Strategi Dakwah dalam Merawat Pluralitas di Kalangan Remaja." Anida (Aktualisasi Nuansa Ilmu Dakwah) 19.2 (2019): 177-198.
Nurkidam, A., et al. Coronalogy: Varian Analisis & Konstruksi Opini. IAIN Parepare Nusantara Press, 2020.
Abdullah, Muhammad Qadaruddin. "Riset Budaya: Mempertahankan Tradisi Di Tengah Krisis Moralitas." (2020).
Haramain, Muhammad. Satu Kebaikan, Sejuta Kedamaian: Kumpulan Khutbah Jum‟at
Pilihan. IAIN Parepare Nusantara Press, 2019.
Zubair, Muhammad Kamal, M. Ali Rusdi, and Ismayanti Ismayanti. "DINAMIKA PRAKTEK TANGGUNGJAWAB SOSIAL BANK SYARIAH (Studi Bank Muamalat Makassar)."
BALANCA: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam 1.2 (2019): 173-195.
Syarif, Suryadi, M. Ali Rusdi Bedong, and AM Anwar Zaenong. "Budaya Pimali dalam Jual Beli pada Masyarakat Pattae." KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan 12.2 (2019).
Rafid, Noercholis, and Saidah Saidah. "Sanksi Pidana Bagi Anak yang Berhadapan dengan Hukum Perspektif Fiqih Jinayah." AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam
Paradigma Sosial Keagamaan 11.2 (2018): 321-341.
Andini, Iin, and Muhamman Ali Rusdi Bedong. "PERSEPSI NASABAH TENTANG MURABAHAH PADA BNI SYARIAH: RELASI TERHADAP PEDAGANG KECIL DI KAB. PANGKEP." BALANCA: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam 1.2 (2019): 281-296.
30
Rusdi, Muhammad Ali. "(رقفلا هجلاعو ىف روصت نآرقلا (ةسارد ةيوغل ةيريسفت." Langkawi: Journal of The Association for Arabic and English 1.1 (2015): 85-103.
Bedong, Muhammad Ali Rusdi. Maslahat dan Kaidahnya. IAIN Parepare Nusantara Press, 1755.
Haramain, Muhammad, and Abd Wahidin. Strategi Program Studi Dalam Meningkatkan Standar Mutu Akreditasi. IAIN Parepare Nusantara Press, 2019.
Haramain, Muhammad. "Menimbang Perspektif Perennial Philosophy dalam Studi Lintas Agama: Potret Pemikiran Sayyed Hossein Nasr dan Frithjof Schuon." (2018).
Haramain, Muhammad. Dakwah Moderasi Tuan Guru: Kajian Pemikiran dan Gerakan Dakwah Tuan Guru KH. Muhammad Zainuddin Abd. Madjid. IAIN Parepare Nusantara Press, 2019.
Nurkidam, A., et al. Coronalogy: Varian Analisis & Konstruksi Opini. IAIN Parepare Nusantara Press, 2020.
Rayyani, Wa Ode, Ahmad Abbas, and Hannani Hannani. "Accountability of Performance Integrated With the Value of Islamic Civilization: The Case of Muhammadiyah University of Makassar." IJISH (International Journal of Islamic Studies and Humanities) 2.2 (2019): 71-80. Firana, Yana, and Ahmad Abbas. "Dimensi Keadilan dalam Partisipasi Penyusunan
Anggaran dan Kinerja Manajerial Rumah Sakit." Jesya (Jurnal Ekonomi & Ekonomi Syariah)
3.2 (2020): 99-110.
Zahrawati, Fawziah, and Nahiyah Jaidi Faraz. "Pengaruh kultur sekolah, konsep diri, dan status sosial ekonomi orang tua terhadap perilaku konsumtif siswa." Harmoni Sosial: Jurnal Pendidikan IPS 4.2 (2017): 131-141.
Ulansari, Rani, and Iskandar Iskandar. "Efektivitas Komunikasi Interpersonal antara Perawat dan Pasien Rawat Inap di Rumah Sakit Tipe B Andi Makkasau Kota Parepare." KOMUNIDA: Media Komunikasi dan Dakwah 6.1 (2016): 39-71.
Wulandari, Wahyuni, Abu Bakar Juddah, and Abdul Haris Sunubi. "Psychological Barriers and Their Influence Towards Students’ Speaking Ability." Inspiring: English Education Journal
1.1 (2018): 46-65.
Sunubi, Abdul Haris. "Designing instructional vocabulary material based on fishbone for university students of English in Parepare." Journal of Languageand Literature 7.4 (2016): 178-183.
Kaharuddin, Kaharuddin. "Pembelajaran Bahasa Arab melalui Kemampuan Muhadatsah."
AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam 16.1 (2018): 62-72.
Wahidin, Abdul, Tahir Kasnawi, and Rahmat Muhammad. "Peranan Agen Perubuhan dalam Penguatan Kelembagaan Masyarakat (Studi Kasus: Pemimpin Kolektif pada PNPM Mandiri Perkotaan di Kelurahan Ujung Sabbang Kec. Ujung Kota Parepare)." (2011).
Khatimah, Khusnul. "Analisis Peranan Sektor Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah Kabupaten Demak." (2013).
31
Hafid, Abdul. "Rancang Bangunan Sistem Eksitasi Generator Labor 1 KW." Jurnal R & B 4.1 (2004): 51-54.
Susmikanti, Mike, A. Hafid, and J. B. Sulistyo. "Optimization of Residual Stress of High Temperature Treatment Using Genetic Algorithm and Neural Network." Atom Indonesia 41.3 (2015): 123-130.
Darmadipura, Sajid, et al. "Air rifle injury to the head." Journal of Clinical Neuroscience 1.3 (1994): 188-192.
Hamid, Abdul, and Aris Aris. "Peran Bank Syariah dalam Mengurangi Kemiskinan." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 15.1 (2017): 67-82.
Hamid, Abdul, and Muhammad Kamal Zubair. "Implementasi Etika Islam Dalam Pemasaran Produk Bank Syariah." BALANCA: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam 1.1 (2019): 16-34. Soumena, M. Yasin. "Pemberlakuan Aturan Perkawinan Adat dalam Masyarakat Islam Leihetu-ambon." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 10.1 (2012): 40-51.
Dwita, Konita Dian, Ade Irma Anggraeni, and Haryadi Haryadi. "Pengaruh home visit dan motivasi belajar terhadap hasil belajar siswa di SDIT Harapan Bunda Purwokerto." Jurnal Ekonomi, Bisnis, dan Akuntansi 20.1 (2018).
Saleh, Adnan Achiruddin. "Bimbingan Klasikal Islami." Cara Keren Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, Makassar: Aksara Timur (2019).
Lahafi, Fikri, et al. "Development of Creative Industries Training Towards Sharia Economic Empowerment In Bilalangnge Community, Parepare City, South Sulawesi." Malaysian E Commerce Journal (MECJ) 3.2 (2019): 33-35.
Ahdar, Ahdar, Sutji Rochaminah, and Ibnu Hadjar. "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN BANTUAN TEKNIK MNEMONIK UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PADA MATERI PERBANDINGAN TRIGONOMETRI DI KELAS X TEKNIK KOMPUTER JARINGAN (TKJ) DI SMKN 1PARIGI." Aksioma 5.3 (2016). Ahdar, Musyarif. "Tantangan Pendidikan Islam di Indonesia pada Era Globalisasi." AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam 17.1 (2019): 13-30.
Ahdar, A. "Pengembangan Media Pembelajaran Powerpoint Padu Musik terhadap
Antusiasme Siswa dalam Pembelajaran Ilmu Sosial." Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Penelitian Sosial Keagamaan 18.2 (2018): 287-302.
Djamaluddin, Ahdar. "Gender Dalam Perspektif Al-Qur’an." AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan 8.1 (2015): 1-26.
Djamaluddin, Ahdar. "Filsafat Pendidikan (Educational Phylosophy)." Istiqra 1.2 (2017): 150-156.
Jufri, Muhammad. "Efektivitas Pembelajaran Student Team Achievement Division Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik Di Smk Negeri 1 Parepare." AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam 15.2 (2017): 147-165.
32
Sjah, Taslim, and M. Zubair. "2. Tidak banyak peranan kredit bagi petani kecil." JURNAL AGRIMANSION 9.2 (2008): 76-84.
Rachman, Taufiqur, et al. "Pengenalan Perangkat Keselamatan Sarana Pelabuhan Moda Waterway Sungai Tallo Makassar." JURNAL TEPAT: Applied Technology Journal for Community Engagement and Services 1.1 (2018): 71-86.
Indriani, Dewi, M. Mabrur Haslan, and M. Zubair. "Dampak Perceraian Orang Tua terhadap Motivasi Belajar Anak." Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman 5.1 (2018).
Zubair, Muhammad Kamal. "Prospek Program Studi Perbankan Syariah." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 16.1 (2018): 32-50.
Zubair, Muhammad Kamal. "Signifikansi Modifikasi Akad dalam Transaksi Muamalah."
Muqtasid: Jurnal Ekonomi dan Perbankan Syariah 1.2 (2010): 245-257.
JAMIL, MUNAWAR, et al. "HAEMODIALYSIS: ARTERIOVENOUS FISTULA VERSUS INTRAVENOUS CANNULA." EDUCATION AND MEDICINE 5.1 (2000): 20.
Amiruddin, Muhammad Majdy. "Syaibani Economic Thought On Al-Kasb." Rausyan Fikr: Jurnal Studi Ilmu Ushuluddin Dan Filsafat 15.1 (2019): 85-111.
Rahman, Ali. "Bentuk-bentuk komunikasi dalam pembelajaran." Paedagogia: Jurnal Pendidikan 5.2 (2016): 198-217.
Rahman, Ali. "Desain Model dan Materi Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi." AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam 16.2 (2018): 128-143.
Mustam, Amiruddin. "Budaya gender dalam masyarakat perspektif temporal ekologi dan sosial ekonomi." AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan 10.2 (2017): 186-209.
Mustam, Amiruddin. "Pendidikan Berprespektif Gender dan Multikultural." AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan 8.1 (2015): 135-159. Mujahidah, Mujahidah, Nanning Nanning, and Amzah Selle. "Strategi Synergetic Teaching untuk Meningkatkan Keterampilan Membaca Mahasiswa Semester Tiga Stain Parepare."
KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan 8.2 (2015): 1-18.
Mujahidah, Mujahidah, and Ramli Ramli. "The Effectiveness of Pre Reading Plan (PReP) Technique to Improve Student’s Reading Comprehensionof Narrative Text." Lisan: Jurnal Bahasa dan Linguistik 8.2 (2019): 91-100.
Aras, Andi. "COMPARISON OF THE EFFECTIVINESES OF COOPERATIVE LEARNING MODEL BETWEEN TPS-NHT TYPE AND TPS-TGT TYPE IN MATHEMATICS LEARNING IN CLASS VIII AT SMPN 1 MAKASSAR." Daya Matematis: Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika 4.3 (2016): 313-326.
Muhammadun, Muzdalifah. "Urgensi Bahasa Arab dalam Mengatasi Terjadinya Bias Gender (Penafsiran Teks dan Konteks Bahasa dalam Wacana Keagamaan)." AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan 8.1 (2015): 160-178.
33
Hayat, Nahrul, and Hasrullah Hasrullah. "Positioning Politik Kampanye Pemilihan Presiden 2014 dalam Iklan Video Musik Youtube." KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi 5.1 (2017): 192-209.
Rusiah, Andi, et al. "Analisis Program dan Kegiatan Responsif Gender pada Dinas Kesehatan Kota Parepare." AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan 11.1 (2018): 80-110.
Nurhakki, Nurhakki, and Islamul Haq. "Representasi Perempuan di Masjid." Jurnal Askopis
1.2 (2017).
Fikri, Fikri. "Pelaksanaan Perlindungan Terhadap Sumberdaya Perikanan dalam Laut Teritorial dan Zona Ekonomi Ekslusif Indonesia di Provinsi Aceh." Kanun Jurnal Ilmu Hukum
15.3 (2013): 415-435.
Tenripadang, Andi. "Hubungan Hukum Internasional Dengan Hukum Nasional." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 14.1 (2016): 67-76.
Asse, Rahman Ambo. Implementasi Prinsip Syariah dalam Akad Pembiayaan Perbankan Syariah (Studi pada Bank Muamalat dan Unit Usaha Syariah Bank BPD Sulselbar di Kota Makassar). Diss. Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar, 2015.
Sunuwati, Sunuwati, and Rahmawati Rahmawati. "Transformasi wanita karir perspektif gender dalam Hukum islam (tuntutan dan tantangan pada era modern)." An Nisa'a 12.2 (2017): 107-120.
Angraini, Najia, and Ramli Ramli. "Strategi Penanggulangan Kenakalan Remaja di Kelurahan Belawa Kecamatan Belawa Kabupaten Wajo." KOMUNIDA: Media Komunikasi dan Dakwah
8.1 (2018): 97-115.
Sudirman, L., Damirah Damirah, and I. Nyoman Budiono. "Pengembangan Minat
Berwirausaha Pada Mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Parepare."
DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 16.1 (2018): 16-31.
Firman, Firman. "Konstruksi Ideologi dalam Wacana Keagamaan Jaringan Islam Liberal (JIL)." LITERA 15.1 (2016): 38-50.
Abd Rahman, Mohd Farhan, and Rahimin Affandi Abd Rahim. "Undang-undang Islam Dalam Masyarakat Melayu: Analisis Terhadap Bentuk Pemikiran Dan Pandangan RO Winstedt."
Jurnal Fiqh 9 (2012): 87-112.
Rahim, Rahimin Affandi Abdul, et al. "Pemikiran Fiqh Ulama Kitab Jawi Terpilih." Human Sustainability Procedia (2018).
Rahim, Rahimin Affandi Abd, et al. "Ilmu Kolonial dan Impaknya pada Pengajian Islam di Malaysia." Jurnal Ulwan 2.1 (2017): 97-124.
Jalal, Ahmad Farid Abdul, et al. "Ilmu Kolonial di Malaysia: Perspektif Maqasid Syariah." Al-Banjari: Jurnal Ilmiah Ilmu-Ilmu Keislaman 16.1 (2017): 73-105.
34
Abd Razak, Muhd Imran, et al. "Salafi jihad’s version and coercion to world peace: An Islamic educational perspective." International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences 7.12 (2017): 2222-6990.
Noor, Ruzman Md, et al. "Peranan institut pengajian tinggi Islam dalam pembangunan modal insan di Malaysia: Satu analisis." Jurnal Kemanusiaan 22 (2014).
YATIM, OTHMAN MD, et al. "Tradisi Intelektual Melayu-Islam: Daripada Metafora Kepada Sainti kisme." Jurnal Melayu 6 (2011).
Rahim, Rahimin Affandi Abd, et al. "KONSEP FIQAH MALAYSIA DALAM PERUNDANGAN ISLAM: SATU PENGENALAN." Kajian Malaysia: Journal of Malaysian Studies 28.2 (2010). Ismail, Paizah, et al. "Pembaharuan Institusi Pengajian Tinggi Awam (IPTA) Islam di Malaysia: Satu Analisis Terhadap Teori dan Cabaran [Revitalization of Islamic Public Education Institutions (PHEI) in Malaysia..]." Masalah Pendidikan 31.1 (2008): 193-214. Haris, Didik M. Nur, and Rahimin Affandi Abdul Rahim. "Akar Tradisi Politik Sufi Ulama Kalimantan Barat Abad ke-19 dan 20." Ijtimaiyya: Jurnal Pengembangan Masyarakat Islam
10.1 (2017): 39-62.
Ramli, Mohd Anuar. "KEPIMPINAN PEREMPUAN MENURUT PERSPEKTIF ISLAM: SATU SOROTAN." Jurnal Pengajian Melayu 21.1 (2020): 111-122.
Arsyad, Abd Rahim. "al-Da'wah wa al-syuyu'iyyah fi Indunisiyya." KURIOSITAS: Media Komunikasi Sosial dan Keagamaan 12.1 (2019): 47-60.
Adnan, Andi Evi Elvira, Hafied Cangara, and Andi Alimuddin Unde. "Pengaruh Tayangan Berita Kekerasan Televisi terhadap Citra Kota Makassar di Kalangan Para Pengunjung (suatu Uji Teori Kultivasi)." KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi 4.2 (2016): 146-160. Ratnasari, Dwi, and Hafied Cangara. "Perselingkuhan dan Kesetiaan dalam Sinetron “Catatan Hati Seorang Istri”(suatu Studi Analisis Komunikasi Keluarga dalam Perspektif Semiotika)." KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi 4.3 (2016): 270-286.
Wahyuni, Decy, Hafied Cangara, and Muhammad Nadjib. "Manajemen dan Kebijakan Operasional Televisi Nasional Berbasis Lokal di Kota Makassar." KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi 3.3 (2016): 210-217.
Sukmarini, Andi Vita, H. Cangara, and M. Y. Amar. "Strategi Promosi Mempertahankan Loyalitas Pelanggan Mobil Merek Toyota PT." H. Kalla Makassar dalam Persaingan Otomotif di Makassar. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Hasanuddin (2013).
Azis, Andi Azisah, Hafied Cangara, and Tuti Bahfiarti. "Konstruksi Pencitraan Maskulinitas pada Majalah Men’S Health Indonesia versus Feminitas Pada Majalah Women’S Health Indonesia." KAREBA: Jurnal Ilmu Komunikasi 4.4 (2016): 399-414.
Fasih, Abd Rahman. "DASAR-DASAR PENDIDIKAN ISLAM DALAM TINJAUANAL-QUR’AN DAN AL-HADIST."
35
Saidah, Saidah. "Kedudukan perempuan dalam perkawinan (analisis UU RI. no. 1 tahun 1974 tentang posisi perempuan)." AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan 10.2 (2017): 292-312.
Nurhamdah, Nurhamdah. "Analisis Kebijakan dan Program Kegiatan di Ptai Responsif Gender." AL-MAIYYAH: Media Transformasi Gender dalam Paradigma Sosial Keagamaan
9.2 (2016): 205-227.
Sumai, S., A. N. Mutmainnah, and M. Arsyad. "Role of zakat in poverty reduction and food security." IOP Conference Series: Earth and Environmental Science. Vol. 343. No. 1. IOP Publishing, 2019.
Semaun, Syahriyah, and Juneda Juneda. "Sistem Pengelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Bpjs) Kesehatan Mandiri Kota Parepare." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 16.2 (2018): 284-306.
Semaun, Syahriyah. "Aspek Hukum dalam Audit Koprasi." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 8.1 (2010): 94-104.
Anas, Aswar, Iskandar Iskandar, and Zulfah Zulfah. "Efektivitas Keterampilan Komunikasi Konselor terhadap Keterbukaan Diri Siswa di SMA Negeri 3 Parepare." KOMUNIDA: Media Komunikasi dan Dakwah 8.2 (2018): 220-239.
Iskandar, Iskandar, and Anna Yulianti. "Strategi Penulisan Iklan Harian Pare Pos dalam Meningkatkan Pelanggan di Kota Parepare." Komunida: Media Komunikasi Dan Dakwah 6.2 (2016): 47-60.
Haq, Islamul ".)ةيمكحو ةيوغل ةسارد( لتقلا ةميرج يف ةيببسلا ةقلاعلا" .Langkawi: Journal of The Association for Arabic and English.253-242 5)3122(3.2
Bahri, Arsad, Wahyu Hidayat, and Abdul Qalam Muntaha. "Penggunaan Media Berbasis AutoPlay Media Studio 8 untukMeningkatkanAktivitas dan Hasil Belajar Siswa: Sebuah Inovasi Media Pembelajaran." Proceeding Biology Education Conference: Biology, Science, Enviromental, and Learning. Vol. 15. No. 1.
Hidayat, Wahyu, Jamil Bin Ahmad, and Mohd Isa Bin Hamzah. "Nilai keutamaan pengetahuan dan kebijaksanaan dalam konteks pendidikan karakter bangsa." Jurnal Penelitian dan Evaluasi Pendidikan 22.1 (2018): 82-91.
Said, Zainal. "Aksiologi Budaya Bugis Makassar terhadap Produk Peraturan Daerah (Perda) di Sulawesi Selatan (Studi Politik Hukum)." DIKTUM: Jurnal Syariah dan Hukum 9.1 (2011): 56-72.
Said, Zainal. "Aksiologi politik hukum: Bugis Makassar dalam Perda." (2014): 135-158. Ahmad, Kamri, and Andi Khaedir K. Petta Lolo. Pengantar Hukum Indonesia. PT. Umitoha Ukhuwah Grafika Makassar, 2019.
Jumardi, Andi, Aryadi Nurfalaq, and Zulfiqar Busrah. "Penerapan Modul Pratikum SIG untuk Memberikan Keterampilan Pemetaan Bagi Mahasiswa Fisika Sains Universitas
36
Hasrul, Muh. "Kedudukan dan Tugas Staf Ahli dalam Struktur Pemerintah Daerah." Amanna Gappa 27.1 (2019): 23-28.
Mahyuddin, Mahyuddin. "Modal Sosial dan Integrasi Sosial: Asimilasi dan Akulturasi Budaya Masyarakat Multikultural di Polewali Mandar, Sulawesi Barat." KURIOSITAS: Media
Komunikasi Sosial dan Keagamaan 12.2 (2019): 111-122.
Syam, M. Taufik. Propaganda Expressions In Angel And Demon Novel by Dan Brown. Diss. Thesis. Makassar. UIN Alauddin. Unpublished, 2012.
Asmar, Afidatul.