SISTEM KELISTRIKAN BELT CONVEYOR SISTEM KELISTRIKAN BELT CONVEYOR
PADA PERTAMBANGAN BATUBARA BAWAH TANAH PADA PERTAMBANGAN BATUBARA BAWAH TANAH
Oleh : Agus Yulianto, S.T.,
Oleh : Agus Yulianto, S.T., M.KKK.M.KKK. Widyaiswara Muda
Widyaiswara Muda
ABSTRAC ABSTRAC
Transportation system in underground mining is very important, because more Transportation system in underground mining is very important, because more long the development of mining, more difficult to carry out mineral mining. As we long the development of mining, more difficult to carry out mineral mining. As we know that underground mining is darkness, and fully of risk. To decrease the risk of know that underground mining is darkness, and fully of risk. To decrease the risk of carrying out
carrying out the mineral mining, it’s necessary to make good planning of transportation.the mineral mining, it’s necessary to make good planning of transportation. One of the way is using belt conveyor. The parts of belt conveyor are enabling making One of the way is using belt conveyor. The parts of belt conveyor are enabling making risk, caused of the rotation of the parts, like belt it self, roller, pulley, chute, etc. The risk, caused of the rotation of the parts, like belt it self, roller, pulley, chute, etc. The continuous rotation of parts can make friction, that the friction can make flammable if continuous rotation of parts can make friction, that the friction can make flammable if around of the tunnel there are methan gasses. Methan gasses at 5
around of the tunnel there are methan gasses. Methan gasses at 5 – – 15% can be resulting 15% can be resulting fire if there is friction. The continuous rotation of parts also can make belt slip. If end of fire if there is friction. The continuous rotation of parts also can make belt slip. If end of heaping mineral mining is full, and belc conveyor still running, heaping mineral as soon heaping mineral mining is full, and belc conveyor still running, heaping mineral as soon as possible can give force to stop running belt, caused there is a force to motor. There as possible can give force to stop running belt, caused there is a force to motor. There are others many problems in operationof belt conveyor, but the problems must be are others many problems in operationof belt conveyor, but the problems must be eliminate for continuos mining production. To eliminate this problem t
eliminate for continuos mining production. To eliminate this problem t here are solutionshere are solutions that used for operation belt conveyor. They are planning about good electricity power that used for operation belt conveyor. They are planning about good electricity power installation, electricity control installation and safety device installation. This paper will installation, electricity control installation and safety device installation. This paper will explanation about them. Hopefully this paper can give some benefits for the readers, explanation about them. Hopefully this paper can give some benefits for the readers, specially for the writer.
specially for the writer.
Key Words: electrical system, belt conveyor, coal
Key Words: electrical system, belt conveyor, coal underground miningunderground mining..
1.
1. PENDAHULUANPENDAHULUAN Latar Belakang
Latar Belakang
Belt conveyor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan di dunia Belt conveyor adalah salah satu alat transportasi yang digunakan di dunia industri apalagi di tambang bawah tanah. Karakteristik dari belt conveyor adalah industri apalagi di tambang bawah tanah. Karakteristik dari belt conveyor adalah memiliki daya angkut besar pada barang hancur/terpisah-pisah seperti batubara dll, memiliki daya angkut besar pada barang hancur/terpisah-pisah seperti batubara dll, kemampuan angkutnya tergantung lebar dan kecepatannya, tidak berhubungan dengan kemampuan angkutnya tergantung lebar dan kecepatannya, tidak berhubungan dengan jarak.
percabangan,
percabangan, tinggal tinggal memanjangkan memanjangkan belt belt atau atau melakukan melakukan sistem sistem bertingkat bertingkat (leveling)(leveling) sehingga terjadi struktur belt gabungan, dari permukaan kerja (
sehingga terjadi struktur belt gabungan, dari permukaan kerja (working faceworking face), melewati), melewati lorong main gate/tail gate, lorong miring, lorong datar, dll, kemudian naik l
lorong main gate/tail gate, lorong miring, lorong datar, dll, kemudian naik l orong miringorong miring utama, sampai fasilitas permukaan dapat dilakukan transportasi jarak jauh secara utama, sampai fasilitas permukaan dapat dilakukan transportasi jarak jauh secara kontinyu dengan deretan dan tingkatan belt conveyor.
kontinyu dengan deretan dan tingkatan belt conveyor.
Belt dari conveyor bersifat susah terbakar dan juga dapat terbakar, sehingga Belt dari conveyor bersifat susah terbakar dan juga dapat terbakar, sehingga memungkinkan menimbulkan bencana besar berupa kebakaran tambang. Disamping itu memungkinkan menimbulkan bencana besar berupa kebakaran tambang. Disamping itu karena kontinyutasnya belt conveyor bisa terjadi zig-zag dan akhirnya slip. untuk itu karena kontinyutasnya belt conveyor bisa terjadi zig-zag dan akhirnya slip. untuk itu harus ditangani dengan baik. Penganganan inilah yang perlu direncanakan harus ditangani dengan baik. Penganganan inilah yang perlu direncanakan kemungkinan-kemungkinan kecelakaan lainnya akibat operasional belt conveyor, kemungkinan-kemungkinan kecelakaan lainnya akibat operasional belt conveyor, seperti pada operasional belt conveyor yang bertingkat-tingkat perlu pengantisipasian seperti pada operasional belt conveyor yang bertingkat-tingkat perlu pengantisipasian adanya penumpukan pada level akhir dari tingkatan-tingkatan yang ada, yang mana belt adanya penumpukan pada level akhir dari tingkatan-tingkatan yang ada, yang mana belt conveyor pada tingkat belakang masih beroperasi akan menambah penumpukan conveyor pada tingkat belakang masih beroperasi akan menambah penumpukan material di depannya. Hal ini tentunya material yang terangkut menjadi jatuh material di depannya. Hal ini tentunya material yang terangkut menjadi jatuh berhamburan karena penumpukan melebihi kapasitas. Permasalahan-permasalahan berhamburan karena penumpukan melebihi kapasitas. Permasalahan-permasalahan yangyang
ada dalam operasional belt conveyor perlu diatasi dengan prediksi bahaya yang akan ada dalam operasional belt conveyor perlu diatasi dengan prediksi bahaya yang akan terjadi dengan pemasangan
terjadi dengan pemasangan safety safety devicedevice dari prediksi yang sudah dianalisa. Pada dari prediksi yang sudah dianalisa. Pada makalah ini akan mengupas tentang kelistrikan belt conveyor beserta kelistrikan safety makalah ini akan mengupas tentang kelistrikan belt conveyor beserta kelistrikan safety device belt conveyor.
device belt conveyor.
Identifikasi dan Rumusan Masalah Identifikasi dan Rumusan Masalah
Didalam tambang batubara bawah tanah, lokasi penggalian dilakukan melalui Didalam tambang batubara bawah tanah, lokasi penggalian dilakukan melalui terowongan yang sangat panjang untuk menuju lokasi permuka kerja. Potensi gas yang terowongan yang sangat panjang untuk menuju lokasi permuka kerja. Potensi gas yang tergantung di dalam tambang batubara bawah tanah juga sangat banyak, diantaranya tergantung di dalam tambang batubara bawah tanah juga sangat banyak, diantaranya adalah adanya Gas Methan (CH4), yang pada akumulasi tertentu dapat menimbulkan adalah adanya Gas Methan (CH4), yang pada akumulasi tertentu dapat menimbulkan
bahaya
bahaya kebakaran kebakaran / / ledakan. ledakan. Operasional Operasional belt belt conveyor conveyor sebagai sebagai sarana sarana transportasitransportasi bahan
bahan galian galian sangatlah sangatlah diperlukan. diperlukan. Akan Akan tetapi tetapi mengingat mengingat kondisi kondisi terowongan terowongan yangyang sangat panjang dan sempit, maka diperlukan suatu bentuk komunikasi dalam sangat panjang dan sempit, maka diperlukan suatu bentuk komunikasi dalam pengoperasian
pengoperasian belt belt conveyor conveyor sebagai sebagai antisipasi antisipasi terjadinya terjadinya kecelakaan kecelakaan kerja. kerja. DemikianDemikian juga
juga dengan dengan adanya adanya bahaya bahaya potensi potensi gas gas methan methan sangat sangat memungkinkan memungkinkan dalamdalam operasional belt conveyor dapat berbahaya. Oleh karena itu diperlukan suatu rekayasa operasional belt conveyor dapat berbahaya. Oleh karena itu diperlukan suatu rekayasa kelistrikan sebagai peralatan penunjang keselamatan (
kelistrikan sebagai peralatan penunjang keselamatan ( safety safety devicedevice) untuk mematikan) untuk mematikan secara otomatis jika terjadi bahaya gas methan. Berdasarkan identifikasi masalah yang secara otomatis jika terjadi bahaya gas methan. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut:
telah diuraikan sebelumnya, dapat diambil perumusan masalah sebagai berikut:
1.
1. Bagaimana rancangan sistem komunikasi operasional belt conveyor padaBagaimana rancangan sistem komunikasi operasional belt conveyor pada pertambangan batubara bawah tanah?
pertambangan batubara bawah tanah? 2.
2. Bagaimana rancangan rangkaianBagaimana rancangan rangkaian safety safety devicedevice operasional belt conveyor pada operasional belt conveyor pada pertambangan batubara bawah tanah?
pertambangan batubara bawah tanah?
Metode Penulisan Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi literatur, Metode yang digunakan dalam penyusunan makalah ini adalah studi literatur, yaitu mengumpulkan beberapa literatur yang ada. Bahan tersebut kemudian dipelajari yaitu mengumpulkan beberapa literatur yang ada. Bahan tersebut kemudian dipelajari dan dianalisa untuk mendapatkan jawaban dari perumusan masalah dalam tulisan ini. dan dianalisa untuk mendapatkan jawaban dari perumusan masalah dalam tulisan ini. Beberapa bahan tulisan sengaja dikutip langsung dari sumbernya dan yang lain menjadi Beberapa bahan tulisan sengaja dikutip langsung dari sumbernya dan yang lain menjadi bahan pemikiran dalam penyusunan tu
bahan pemikiran dalam penyusunan tulisan ini.lisan ini.
2.
2. KAJIAN TEORIKAJIAN TEORI
Belt Conveyor Tambang Batubara Bawah Tanah Belt Conveyor Tambang Batubara Bawah Tanah
Belt conveyor adalah salah satu alat transportasi kontinyu berbagai jenis yang Belt conveyor adalah salah satu alat transportasi kontinyu berbagai jenis yang digunakan di dunia industri apalagi di tambang batubara.Karakteristik dari conveyor ini digunakan di dunia industri apalagi di tambang batubara.Karakteristik dari conveyor ini
adalah memiliki daya angkut besar pada barang hancur/terpisah-pisah seperti batubara adalah memiliki daya angkut besar pada barang hancur/terpisah-pisah seperti batubara dll, kemampuan angkutnya tergantung lebar dan kecepatannya, tidak berhubungan dll, kemampuan angkutnya tergantung lebar dan kecepatannya, tidak berhubungan dengan jarak. Selain itu, setelah dipasang, jika jarak angkut bertambah atau terjadi dengan jarak. Selain itu, setelah dipasang, jika jarak angkut bertambah atau terjadi percabangan,
percabangan, tinggal tinggal memanjangkan memanjangkan belt belt atau atau melakukan melakukan sistem sistem bertingkat bertingkat sehinggasehingga terjadi struktur belt gabungan, dari face(pemuka kerja), melewati lorong main gate/tail terjadi struktur belt gabungan, dari face(pemuka kerja), melewati lorong main gate/tail gate, lorong miring, lorong datar, dll, naik lorong miring utama, sampai fasilitas gate, lorong miring, lorong datar, dll, naik lorong miring utama, sampai fasilitas permukaan dapat dilakukan transportasi jarak jauh secara kontinyu
permukaan dapat dilakukan transportasi jarak jauh secara kontinyu dengan deretan belt.dengan deretan belt. Jarak angkut tiap unit, sebagai belt karet untuk conveyor, ada nilon belt, cable Jarak angkut tiap unit, sebagai belt karet untuk conveyor, ada nilon belt, cable belt,
belt, steel-cord steel-cord belt belt berdaya berdaya rentang rentang (tensile (tensile strength) strength) tinggi, tinggi, makin makin meningkat meningkat dandan sebagian digunakan untuk mengangkut manusia. Kemudian, jika dibandingkan dengan sebagian digunakan untuk mengangkut manusia. Kemudian, jika dibandingkan dengan panser
panser conveyor conveyor (chain (chain conveyor), conveyor), hambatannya hambatannya sangat sangat kecil, kecil, konstruksi konstruksi mudah,mudah, kepercayaan tinggi dan perawatan mudah.
kepercayaan tinggi dan perawatan mudah.
Kekurangannya adalah ada batasan kemiringan, ketinggian lorong di tempat Kekurangannya adalah ada batasan kemiringan, ketinggian lorong di tempat penghubungan bertingkat
penghubungan bertingkat terbatas, jterbatas, jadi dibutuhkan adi dibutuhkan lorong yang lorong yang dapat medapat memenuhi syaratmenuhi syarat tersebut. Juga belt bersifat susah terbakar dan juga dapat terbakar, sehingga tersebut. Juga belt bersifat susah terbakar dan juga dapat terbakar, sehingga memungkinkan menimbulkan bencana besar berupa kebakaran tambang, untuk itu harus memungkinkan menimbulkan bencana besar berupa kebakaran tambang, untuk itu harus ditangani dengan baik.
ditangani dengan baik.
Gambar 1 Contoh pemasangan/konstruksi belt conveyor Gambar 1 Contoh pemasangan/konstruksi belt conveyor Impact roller Impact roller Scart Scart Carrier roller Carrier roller
Frame tengah fix Frame tengah fix
Conveyor belt Conveyor belt
Head pulley
Head pulley ChutChut
Head frame Head frame Head cleaner Head cleaner
High tention head pulley High tention head pulley Drive frame
Drive frame
High tention snap pulley High tention snap pulley Low tention Low tention head pulley head pulley Drive pulley Drive pulley Take up pulley Take up pulley Kotak beban Kotak beban Tail cleaner Tail cleaner Tail pulley Tail pulley Tail pulley frame Tail pulley frame
Drive pulley Drive pulley
Gear penyambung Gear penyambung Gear box
Gear box Liquid couplingLiquid coupling Motor Motor Motor frame Motor frame Pencegah Pencegah putar balik putar balik
Sistem Kendali Listrik Sistem Kendali Listrik
Pengertian kendali atau pengaturan adalah proses atau upaya untuk mencapai
Pengertian kendali atau pengaturan adalah proses atau upaya untuk mencapai
tujuan. Sebagai contoh sederhana dan akrab dengan aktivitas sehari-hari dari konsep
tujuan. Sebagai contoh sederhana dan akrab dengan aktivitas sehari-hari dari konsep
kendali atau pengaturan adalah saat mengendarai kendaraan. Tujuan yang diinginkan
kendali atau pengaturan adalah saat mengendarai kendaraan. Tujuan yang diinginkan
dari proses tersebut adalah berjalannya kendaraan pada lintasan (
dari proses tersebut adalah berjalannya kendaraan pada lintasan (track track ) yang) yang
diinginkan. Ada beberapa komponen yang terlibat di dalamnya, misalnya pedal gas,
diinginkan. Ada beberapa komponen yang terlibat di dalamnya, misalnya pedal gas,
speedo
speedometer meter , mesin (penggerak), r, mesin (penggerak), rem, dan pengenem, dan pengendara.dara.
Sistem kendali berkendaraan berarti kombinasi dari komponen-komponen
Sistem kendali berkendaraan berarti kombinasi dari komponen-komponen
terse
tersebut but yang menghasilkan berjalannyyang menghasilkan berjalannya kendaraan pada a kendaraan pada lintasan yang dlintasan yang diinginkan.iinginkan.
Ketika jalan lengang dan aturan memperbolehkan, pengendara mempercepat laju
Ketika jalan lengang dan aturan memperbolehkan, pengendara mempercepat laju
kendaraan
kendaraan dengan dengan membuka membuka pedal pedal gas. gas. Demikian pula, jDemikian pula, jika ada ika ada kendaraan lain kendaraan lain di depandi depan
atau lampu penyeberangan berwarna merah maka pengendara menginjak rem dan
atau lampu penyeberangan berwarna merah maka pengendara menginjak rem dan
menurunkan kecepatannya. Semua upaya itu dilakukan untuk mempertahankan
menurunkan kecepatannya. Semua upaya itu dilakukan untuk mempertahankan
kendaraan pada lintasan
kendaraan pada lintasan yang diinginkan.yang diinginkan.
Dalam teknik kendali dipelajari tentang pengaturan sistem agar menghasilkan
Dalam teknik kendali dipelajari tentang pengaturan sistem agar menghasilkan
keluaran yang diinginkan. Komponen utama sistem kontrol terdiri atas objek yang
keluaran yang diinginkan. Komponen utama sistem kontrol terdiri atas objek yang
dikontrol (disebut
dikontrol (disebut plant plant ), variabel (besaran) yang dikontrol, dan aktuator. Tabel 1), variabel (besaran) yang dikontrol, dan aktuator. Tabel 1
memperlihatkan contoh sistem control dengan komponen-komponennya. Misalnya
memperlihatkan contoh sistem control dengan komponen-komponennya. Misalnya plant plant
berup
berupa a motor motor listriklistrik, , maka maka variabvariabel el yanyang g dikondikontrol trol adalah adalah kecepatan kecepatan dan dan aktuatornyaaktuatornya
adalah kontaktor.
adalah kontaktor.
Tabel 1 Tabel 1
Contoh Komponen Sistem Kendali Contoh Komponen Sistem Kendali Plant
Plant Variabel Variabel yang yang dikendalikan dikendalikan AktuatorAktuator Motor Listrik
Motor Listrik Generator Generator
Pengatur Suhu Ruangan Pengatur Suhu Ruangan
Kecepatan Putar Kecepatan Putar Tegangan Tegangan Suhu Suhu Kontaktor Kontaktor Transistor Transistor Thyristor Thyristor
Untuk memudahkan melihat proses pengaturan yang berlangsung dalam
Untuk memudahkan melihat proses pengaturan yang berlangsung dalam
sistem kendali, dibuat diagram blok yang menggambarkan aliran informasi dan
sistem kendali, dibuat diagram blok yang menggambarkan aliran informasi dan
komponen yang terlibat dalam sistem kendali tersebut.
komponen yang terlibat dalam sistem kendali tersebut.
Ada dua bentuk umum sistem kendali:
Ada dua bentuk umum sistem kendali:
1.
1. Sistem Kendali Lingkar-terbuka (Sistem Kendali Lingkar-terbuka (Open-Loop Control SystemOpen-Loop Control System).).
2.
2. Sistem Kendali Lingkar-tertutup (Sistem Kendali Lingkar-tertutup (Closed-Loop Control SystemClosed-Loop Control System) atau sistem kendali) atau sistem kendali
dengan umpan balik (
dengan umpan balik ( Feedback Control Feedback Control SystemSystem).).
Dalam bentuk diagram blok sistem kendali lingkar-terbuka (SKL-buka)
Dalam bentuk diagram blok sistem kendali lingkar-terbuka (SKL-buka)
digambarkan pada gambar 2. Dalam diagram blok tersebut, plant (objek yang
digambarkan pada gambar 2. Dalam diagram blok tersebut, plant (objek yang
dikendalikan) menghasilkan variable yang dikendalikan serta kontroler menghasilkan
dikendalikan) menghasilkan variable yang dikendalikan serta kontroler menghasilkan
variabel
variabel termanipulasi. termanipulasi. Gambar kotak Gambar kotak mewakili mewakili tiap komponen tiap komponen dalam sidalam sistem stem kendali,kendali,
sedangkan
sedangkan aliran aliran informasi diperlihatkan dengan informasi diperlihatkan dengan garis dengan garis dengan tanda anak tanda anak panah panah di salahdi salah
satu ujungnya yang menandakan arah informasi atau data dalam proses pengaturan
satu ujungnya yang menandakan arah informasi atau data dalam proses pengaturan
tersebut.
tersebut.
Gambar 2 Diagram blok sistem kendali open-loop
Gambar 2 Diagram blok sistem kendali open-loop
Sistem kendali lingkar-terbuka adalah sistem yang keluarannya tidak berpengaruh
Sistem kendali lingkar-terbuka adalah sistem yang keluarannya tidak berpengaruh
terhadap aksi pengaturan. Dengan kata lain, dalam sistem ini keluarannya tidak diukur
terhadap aksi pengaturan. Dengan kata lain, dalam sistem ini keluarannya tidak diukur
ataupu
ataupun diumpanbn diumpanbalikkaalikkan n untuk dibandingkan dengan masukan. Contoh praktis untuk dibandingkan dengan masukan. Contoh praktis sistem inisistem ini
adalah
adalah mesin cuci. mesin cuci. Perendaman, pencucian, Perendaman, pencucian, dan penyabunan dalam dan penyabunan dalam mesin cuci beroperasimesin cuci beroperasi
berdasarkan waktu
berdasarkan waktu yang ditentukan oleh penggyang ditentukan oleh pengguna. una. Mesin tidak Mesin tidak mengukur mengukur kondisi kondisi sinyalsinyal
keluaran berupa kebersihan
keluaran berupa kebersihan pakaian. Dalam pakaian. Dalam sistem tersebut, keluaran tidasistem tersebut, keluaran tidak dibandingkank dibandingkan
dengan masukan acuan, sehingga masukan acuan berhubungan dengan kondisi operasi
(
(operating conditionoperating condition) yang tetap. Akibatnya ketelitian system ) yang tetap. Akibatnya ketelitian system sangat bergantung kepadasangat bergantung kepada
kalibrasi.
kalibrasi. Dalam Dalam hal adanya hal adanya gangguan, gangguan, sistem kendali sistem kendali lingkar-terbuka tidak akanlingkar-terbuka tidak akan
menunjukkan
menunjukkan hasil yang diharapkan. hasil yang diharapkan. Sistem kendali Sistem kendali ini dapat digunakan ini dapat digunakan dalam praktikdalam praktik
hanya jika hubungan antara masukan dan keluar
hanya jika hubungan antara masukan dan keluaran diketahui dan tidak ada an diketahui dan tidak ada gangguan.gangguan.
Untuk sistem kendali lingkar-tertutup, nilai keluaran berpengaruh langsung
Untuk sistem kendali lingkar-tertutup, nilai keluaran berpengaruh langsung
terhadap
terhadap aksi pengaturan. Sinyaksi pengaturan. Sinyal selisih al selisih ((error error ) yaitu perbedaan antara masukan acuan) yaitu perbedaan antara masukan acuan
dan sinyal umpan balik diberikan kepada kontroler sedemikian sehingga dalam
dan sinyal umpan balik diberikan kepada kontroler sedemikian sehingga dalam
prosesnya
prosesnya memperkecil memperkecil selisih selisih dan dan menghasilkan menghasilkan keluaran keluaran sistem sistem pada pada harga harga atauatau
kondisi yang diinginkan. Sistem kendali lingkar tertutup dalam kenyataannya selalu
kondisi yang diinginkan. Sistem kendali lingkar tertutup dalam kenyataannya selalu
merujuk kepada si
merujuk kepada sistem yang menggunakan stem yang menggunakan umpan balik untuk mengurangi umpan balik untuk mengurangi error sistem.error sistem.
Diagram
Diagram blok sistem kendali lingkar-terbuka (SKL-buka) blok sistem kendali lingkar-terbuka (SKL-buka) digambarkan digambarkan pada gambar 3.pada gambar 3.
Gambar 3
Gambar 3 Diagram blok sistem kontrol closed-loopDiagram blok sistem kontrol closed-loop
Keuntungan dari sistem kontrol lingkar-tertutup terlihat dari penggunaan umpan
Keuntungan dari sistem kontrol lingkar-tertutup terlihat dari penggunaan umpan
balik
balik yang yang membuat rmembuat respon sisespon sistem tem tidak tidak terlalu peka terlalu peka (sensitif) (sensitif) terhadap terhadap gangguan luargangguan luar
ataupun perubahan nilai-nilai komponen dalam sistem. Hal tersebut memungkinkan
ataupun perubahan nilai-nilai komponen dalam sistem. Hal tersebut memungkinkan
penggunaan
penggunaan komponen komponen yang yang tidak tidak akurat akurat dan dan murah untuk murah untuk mewujudkan pengendalianmewujudkan pengendalian
yang akurat untuk suatu
yang akurat untuk suatu plant plant . Dari sisi kestabilan, sistem kontrol lingkar-terbuka relatif. Dari sisi kestabilan, sistem kontrol lingkar-terbuka relatif
lebih mudah dibuat karena kestabilan system bukan masalah utama. Di lain pihak,
lebih mudah dibuat karena kestabilan system bukan masalah utama. Di lain pihak,
kestabilan menjadi masalah besar dalam sistem control lingkar-tertutup karena
kestabilan menjadi masalah besar dalam sistem control lingkar-tertutup karena
penanganan
bermanfaat apabila
bermanfaat apabila ada gangguan yang bersifat ada gangguan yang bersifat sukar ditentukan sukar ditentukan atau diramalkan, tetapiatau diramalkan, tetapi
biasanya
biasanya sistem sistem kontrol kontrol lingkar lingkar tertutup tertutup juga juga memerlukan memerlukan daya daya dan dan biaya biaya yang yang relatifrelatif
lebih
lebih besar dibandingkan dengan sistem kontrol lingkar-terbuka yang bersesuaian.besar dibandingkan dengan sistem kontrol lingkar-terbuka yang bersesuaian.
3.
3. PEMBAHASANPEMBAHASAN
Sistem komunikasi operasi belt conveyor merupakan sarana sederhana yang Sistem komunikasi operasi belt conveyor merupakan sarana sederhana yang digunakan untuk komunikasi operasional sistem transportasi. Sistem komunikasi ini digunakan untuk komunikasi operasional sistem transportasi. Sistem komunikasi ini sangat diperlukan di dalam operasional tambang batubara bawah tanah, karena seperti sangat diperlukan di dalam operasional tambang batubara bawah tanah, karena seperti yang telah diketahui
yang telah diketahui bahwa kondisi di bahwa kondisi di dalam tambang dalam tambang sangat gelap, jalur yang psangat gelap, jalur yang panjanganjang dan banyak persimpangan. Disamping itu, sistem ini diperlukan mengingat peralatan dan banyak persimpangan. Disamping itu, sistem ini diperlukan mengingat peralatan trasnportasi dipasang disepanjang lubang maju (
trasnportasi dipasang disepanjang lubang maju (roadwayroadway). ). Begitu Begitu panjangnya panjangnya sehinggasehingga diperlukan sarana sederhana namun efektif untuk menyampaikan peringatan bagi semua diperlukan sarana sederhana namun efektif untuk menyampaikan peringatan bagi semua orang yang berada di dekat mesin agar menjauh dan berhati-hati, karena sistem (mesin) orang yang berada di dekat mesin agar menjauh dan berhati-hati, karena sistem (mesin) transportasi akan segera beroperasi.
transportasi akan segera beroperasi.
Bagaimana sistem komunikasi trasportasi dilakukan? Pertanyaan ini tentu akan Bagaimana sistem komunikasi trasportasi dilakukan? Pertanyaan ini tentu akan ditanyakan oleh
ditanyakan oleh orang umum, orang umum, karena pada karena pada umumnya oranumumnya orang mengenal istilah g mengenal istilah sistemsistem komunikasi dengan istilah komunikasi suara, baik komunikasi lewat komunikasi dengan istilah komunikasi suara, baik komunikasi lewat telepon/
telepon/handphonehandphone. Sistem komunikasi trasnportasi (atau pekerja tambang biasa. Sistem komunikasi trasnportasi (atau pekerja tambang biasa menyebut dengan istilah sistem persinyalan) pada prinsipnya adalah tanda dan menyebut dengan istilah sistem persinyalan) pada prinsipnya adalah tanda dan komunikasi verbal yang disepakati oleh semua pekerja (ditetapkan oleh manajemen komunikasi verbal yang disepakati oleh semua pekerja (ditetapkan oleh manajemen tambang bawah tanah) dan dilakukan dengan mengoperasikan bel atau sirine.
tambang bawah tanah) dan dilakukan dengan mengoperasikan bel atau sirine.
Perlengkapan Umum Sistem Komunikasi Perlengkapan Umum Sistem Komunikasi
Perlengkapan yang dipasang sepanjang sistem komunikasi merupakan Perlengkapan yang dipasang sepanjang sistem komunikasi merupakan kombinasi dari beberapa perlengkapan dibawah ini :
1.
1. Signalling KeySignalling Key
Signalling key
Signalling key terdiri dari 2 buah saklar yaitu saklar untuk bel dan saklar terdiri dari 2 buah saklar yaitu saklar untuk bel dan saklar untuk “
untuk “lockout lockout ”.”. Untuk transportasi belt conveyor hanya berupa satu saklar untuk Untuk transportasi belt conveyor hanya berupa satu saklar untuk bel saja.
bel saja.
Gambar 4 Rangkaian
Gambar 4 Rangkaian signalling key signalling key dihubungkan dengan dihubungkan dengan pull wire pull wire 2.
2. Kawat Tarik (Kawat Tarik ( Pull Wire Pull Wire))
Untuk menghubungkan antara
Untuk menghubungkan antara signalling signalling keykey yang satu dengan yang yang satu dengan yang lainnya, yaitu dengan menggunakan kawat tarik (
lainnya, yaitu dengan menggunakan kawat tarik ( pull wire pull wire). Karena kawat tersebut). Karena kawat tersebut dirancang sangat kuat terhadap tarikan, maka kawat tersebut juga difungsikan untuk dirancang sangat kuat terhadap tarikan, maka kawat tersebut juga difungsikan untuk menarik saklar “lockout
menarik saklar “lockout”.”.
Kabel tarik direntangkan disepanjang jalur transportasi pada tempat yang Kabel tarik direntangkan disepanjang jalur transportasi pada tempat yang mudah dijangkau. Kawat tarik tersebut juga berfungsi untuk menghubungkan mudah dijangkau. Kawat tarik tersebut juga berfungsi untuk menghubungkan rangkaian
rangkaian signalling signalling keykey yang satu dengan yang lainnya, sehingga bila kawat yang satu dengan yang lainnya, sehingga bila kawat tersebut ditarik saklar “
tersebut ditarik saklar “lockout lockout ” ” ak ak an membuka, dan akan memutus aliran arusan membuka, dan akan memutus aliran arus listrik yang mengalir ke Magnetic Switch /
listrik yang mengalir ke Magnetic Switch / Gate End BoxGate End Box..
Kabel yang digunakan untuk sistem kawat tarik adalah jenis kabel Kabel yang digunakan untuk sistem kawat tarik adalah jenis kabel fleksibel yang berisolasi dan didalamnya dibungkus dengan jaring yang terbuat dari fleksibel yang berisolasi dan didalamnya dibungkus dengan jaring yang terbuat dari kawat baja, sehingga tahan terhadap tarikan.
kawat baja, sehingga tahan terhadap tarikan.
Untuk alat transportasi belt conveyor tidak menggunakan kawat tarik ini, Untuk alat transportasi belt conveyor tidak menggunakan kawat tarik ini, karena dioperasionalkan dari ruangan belt conveyor.
Gambar 5 Kawat tarik Gambar 5 Kawat tarik 3.
3. Bel SinyalBel Sinyal
Bel yang digunakan pada unit adalah bel yang menggunakan tegangan AC, yang Bel yang digunakan pada unit adalah bel yang menggunakan tegangan AC, yang bekerja berdasarkan
bekerja berdasarkan induksi magnetik dalam induksi magnetik dalam kumparan selenoid kumparan selenoid yang menarik tuasyang menarik tuas melalui pegas, sehingga tuas akan membunyikan bel. Dibawah ini adalah gambar melalui pegas, sehingga tuas akan membunyikan bel. Dibawah ini adalah gambar bel sinyal
bel sinyal
Gambar 6 Bel sinyal Gambar 6 Bel sinyal
Sistem Komunikasi Belt Conveyor Sistem Komunikasi Belt Conveyor
Pemakaian belt conveyor sering digunakan dalam operasional tambang bawah Pemakaian belt conveyor sering digunakan dalam operasional tambang bawah tanah, khususnya tambang batubara. Alat transportasi ini digunakan untuk mengangkut tanah, khususnya tambang batubara. Alat transportasi ini digunakan untuk mengangkut
V V L Looccaattiin n SS rriinn Locating Spring Locating Spring Polarised Polarised Solenoid Solenoid Iron Plunger Iron Plunger
hasil mineral penambangan dari dalam tambang menuju ke permukaan. Panjang hasil mineral penambangan dari dalam tambang menuju ke permukaan. Panjang pendeknya
pendeknya terowongan terowongan tambang tambang bawah bawah tanah tanah menentukan menentukan tentang tentang pengaturanpengaturan operasionalnya, terutama untuk alasan keselamatan. Dikarenakan panjang pendeknya operasionalnya, terutama untuk alasan keselamatan. Dikarenakan panjang pendeknya terowongan tersebut, maka sebelum operasional belt conveyor perlu adanya peringatan terowongan tersebut, maka sebelum operasional belt conveyor perlu adanya peringatan awal, yaitu berupa alarm.
awal, yaitu berupa alarm.
Ada juga beberapa perusahaan tambang batubara bawah tanah yang Ada juga beberapa perusahaan tambang batubara bawah tanah yang menggunakan sistem signal, yaitu Unit FLP R1. Unit FLP R1 adalah unit yang didesain menggunakan sistem signal, yaitu Unit FLP R1. Unit FLP R1 adalah unit yang didesain untuk melayani fasilitas persinyalan dan dipasang pada siste
untuk melayani fasilitas persinyalan dan dipasang pada siste m transportasim transportasi belt conveyor belt conveyor di tambang batubara bawah tanah.
di tambang batubara bawah tanah.
Gambar 7 Unit Utama R1 Gambar 7 Unit Utama R1
Gambar 8 Unit Signaling Key Gambar 8 Unit Signaling Key
Secara rinci fasilitas yang dimiliki pada unit R1 adalah sebagai berikut : Secara rinci fasilitas yang dimiliki pada unit R1 adalah sebagai berikut : 1.
1. LockoutLockout
Menghentikan
Menghentikan belt conveyor belt conveyor atau peralatan lainnya dari beberapa tempat sepanjang atau peralatan lainnya dari beberapa tempat sepanjang jalur
maupun pada
maupun pada signalling signalling keykey. Reset operasi ini juga dilakukan dengan. Reset operasi ini juga dilakukan dengan mengembalikan posisi saklar pada posisi semula.
mengembalikan posisi saklar pada posisi semula. Lockout Lockout juga dapat dilakukan juga dapat dilakukan dengan menggunakan kawat tarik (
dengan menggunakan kawat tarik ( pull wire pull wire) guna keperluan “) guna keperluan “emergency stopemergency stop”.”. 2.
2. PersinyalanPersinyalan
Komunikasi persinyalan sederhana dengan menggunakan bel. Bel bisa dipasang Komunikasi persinyalan sederhana dengan menggunakan bel. Bel bisa dipasang setempat maupun diakhir ujung rangkaian (
setempat maupun diakhir ujung rangkaian ( remoteremote). Dioperasikan melalui saklar). Dioperasikan melalui saklar yang terdapat pada unit maupun disemua
yang terdapat pada unit maupun disemua signalling key signalling key. Persinyalan dengan bel ini. Persinyalan dengan bel ini menggunakan aturan komunikasi yang disepakati.
menggunakan aturan komunikasi yang disepakati. 3.
3. Rangkaian PilotRangkaian Pilot
Rangkaian pemandu atau pilot yang dapat dikontrol atau dikombinasikan dengan Rangkaian pemandu atau pilot yang dapat dikontrol atau dikombinasikan dengan rangkaian kontrol pada GEB. Unit ini mempunyai 2 (dua) rangkaian pilot yaitu P1 rangkaian kontrol pada GEB. Unit ini mempunyai 2 (dua) rangkaian pilot yaitu P1 dan P2. Pilot P2 akan beroperasi jika unit R1 dalam keadaan normal tanpa dan P2. Pilot P2 akan beroperasi jika unit R1 dalam keadaan normal tanpa gangguan. Sedangkan pilot P1 selain dalam keadaan normal juga harus direset gangguan. Sedangkan pilot P1 selain dalam keadaan normal juga harus direset melalui tombol reset. Dalam hal ini rangkaian pilot pada R1 menjadi salah satu melalui tombol reset. Dalam hal ini rangkaian pilot pada R1 menjadi salah satu kontak yang terhubung seri dengan rangkaian kontrol GEB. Jika pada R1 terjadi kontak yang terhubung seri dengan rangkaian kontrol GEB. Jika pada R1 terjadi kesalahan, secara otomatis GEB juga tidak akan bekerja dikarenakan rangkaian kesalahan, secara otomatis GEB juga tidak akan bekerja dikarenakan rangkaian pilot P1 terbuka.
pilot P1 terbuka. 4.
4. IndikatorIndikator
Fasilitas yang tersedia pada unit ini hanya
Fasilitas yang tersedia pada unit ini hanya lockoutlockout dandan short short circuit circuit . Dari indikator. Dari indikator ini dapat dijelaskan fasilitas proteksi yang dimiliki adalah
ini dapat dijelaskan fasilitas proteksi yang dimiliki adalah emergency stopemergency stop dan dan proteksi
proteksi hubung hubung singkat. singkat. Hubung Hubung singkat singkat ditandai ditandai dengan dengan indikator indikator warna warna merahmerah dan
5.
5. PengujianPengujian
Fasilitas pengujian adalah untuk menguji rangkaian unit R1 dalam keadaan normal Fasilitas pengujian adalah untuk menguji rangkaian unit R1 dalam keadaan normal atau tidak. Pengujian dapat dilakukan dengan mengoperasikan saklar tes pada unit atau tidak. Pengujian dapat dilakukan dengan mengoperasikan saklar tes pada unit R1. Pengujian yang dapat dilakukan adalah pengujian hubung singkat dan
R1. Pengujian yang dapat dilakukan adalah pengujian hubung singkat dan lockout.lockout.
Sistem Kelistrikan Komunikasi Operasi Belt
Sistem Kelistrikan Komunikasi Operasi Belt ConveyorConveyor
Adapun untuk sistem kelistrikan komunikasi untuk operasional belt conveyor Adapun untuk sistem kelistrikan komunikasi untuk operasional belt conveyor dapat dilihat pada gambar 9 dibawah ini.
dapat dilihat pada gambar 9 dibawah ini.
PUSH PUSH BUTTON BUTTON PBX-1 PBX-1 LAMPU + BELL LAMPU + BELL 220 V 220 V SINYAL 2 SINYAL 2 0 0 PUSH PUSH BUTTON BUTTON PBX-1 PBX-1 PUSH PUSH BUTTON BUTTON PBX-1 PBX-1 SINYAL 3 SINYAL 3 SINYAL 1 SINYAL 1
Gambar 9 Unit Signaling Key Gambar 9 Unit Signaling Key
Dari gambar diatas dapat dicermati bahwa sinyal 1 merupakan sinyal yang Dari gambar diatas dapat dicermati bahwa sinyal 1 merupakan sinyal yang dioperasikan oleh operator belt conveyor. Ketika operator belt conveyor memberikan dioperasikan oleh operator belt conveyor. Ketika operator belt conveyor memberikan peringatan
peringatan akan akan beroperasinya beroperasinya belt belt conveyor, conveyor, maka maka lampu lampu dan dan bell bell yang yang berada berada didi sinyal 2 dan sinyal 3 akan nyala. Dengan demikian, pekerja yang berada pada daerah sinyal 2 dan sinyal 3 akan nyala. Dengan demikian, pekerja yang berada pada daerah sinyal 2 dan sinyal 3 berkewajiban memberikan jawaban kepada operator belt conveyor sinyal 2 dan sinyal 3 berkewajiban memberikan jawaban kepada operator belt conveyor sebagai tanda bahwa pada derah tersebut dalam kondisi aman.
Safety Device Kelistrikan
Safety Device Kelistrikan
B
Be
elt C
lt Conve
onveyor
yor
Dalam operasional belt conveyor, stabilitas dan kontinyutas sistem sangat Dalam operasional belt conveyor, stabilitas dan kontinyutas sistem sangat berpengaruh
berpengaruh dalam dalam proses proses penambangan penambangan yang yang dilakukan dilakukan di di bawah bawah tanah, tanah, diantaranyadiantaranya adalah kelancaran untuk membawa bahan mineral dari hasil penambangan ke adalah kelancaran untuk membawa bahan mineral dari hasil penambangan ke permukaan,
permukaan, kelancaran kelancaran yang yang dikarenakan dikarenakan tidak tidak adanya adanya gangguan gangguan oleh oleh kerusakankerusakan beltbelt conveyor
conveyor itu sendiri, ataupun kelancaran yang dikarenakan keamanan dari operasional itu sendiri, ataupun kelancaran yang dikarenakan keamanan dari operasional belt conveyor.
belt conveyor.
Faktor-faktor bahaya yang ditimbulkan karena operasional
Faktor-faktor bahaya yang ditimbulkan karena operasional belt conveyor belt conveyor mungkin terjadi. Gas metan yang terkenal sering muncul karena penambangan batubara mungkin terjadi. Gas metan yang terkenal sering muncul karena penambangan batubara bawah tanah
bawah tanah dapat dapat juga juga menjadi menjadi penyebab bahaya, penyebab bahaya, yaitu ketika yaitu ketika terdapat terdapat akumulasi akumulasi gasgas metan pada suatu daerah penambangan dan operasional belt conveyor pada daerah metan pada suatu daerah penambangan dan operasional belt conveyor pada daerah tersebut mengalami slip, sehingga dalam waktu tertentu terjadi gesekan belt dengan tersebut mengalami slip, sehingga dalam waktu tertentu terjadi gesekan belt dengan kerangka belt yang mengakibatkan terjadinya perceikan api, maka dengan konsentrasi kerangka belt yang mengakibatkan terjadinya perceikan api, maka dengan konsentrasi mudah meledak, maka bahaya ledakan dapat terjadi. Disamping itu faktor bahaya mudah meledak, maka bahaya ledakan dapat terjadi. Disamping itu faktor bahaya lainnya juga dapat terjadi, antara lain karena adanya penumpukan bahan material pada lainnya juga dapat terjadi, antara lain karena adanya penumpukan bahan material pada bagian head conveyor, kelebihan mu
bagian head conveyor, kelebihan muatan bahan material dan lain-lain.atan bahan material dan lain-lain. Bahaya-bahaya yang disebabkan oleh operasional
Bahaya-bahaya yang disebabkan oleh operasional belt conveyor belt conveyor dapat dieliminir dapat dieliminir sekecil mungkin dengan adanya usaha rekayasa engineering, yaitu usaha yang sekecil mungkin dengan adanya usaha rekayasa engineering, yaitu usaha yang dilakukan secara teknis untuk mengantisipasi bahaya-bahaya yang akan timbul. Usaha dilakukan secara teknis untuk mengantisipasi bahaya-bahaya yang akan timbul. Usaha rekayasa engineering dapat dilakukan melalui tindakan pengamanan operasional dengan rekayasa engineering dapat dilakukan melalui tindakan pengamanan operasional dengan perencanaan
perencanaan peralatan peralatan pengaman pengaman secara secara kelistrikan kelistrikan dengan dengan memperhatikan memperhatikan dandan memprediksikan kemungkinan bahaya yang akan terjadi.
memprediksikan kemungkinan bahaya yang akan terjadi. Perencanaan pengamanan operasional
Perencanaan pengamanan operasional belt conveyor belt conveyor secara kelistrikan secara kelistrikan memerlukan beberapa peralatan pengaman, seperti : elektroda penumpukan chute, belt memerlukan beberapa peralatan pengaman, seperti : elektroda penumpukan chute, belt
snacking detector, slip detector, sensor suhu, detektor asap, over current load relay, snacking detector, slip detector, sensor suhu, detektor asap, over current load relay, emergency stop dan methan detector.
emergency stop dan methan detector. A.
A. Detektor Penumpukan pada ChuteDetektor Penumpukan pada Chute
Dalam penambangan bawah tanah, ekstrasi bahan galian dapat mencapai lokasi Dalam penambangan bawah tanah, ekstrasi bahan galian dapat mencapai lokasi yang jauh, sesuai dengan cadangan mineral dan perencanaan penambangan. Karena yang jauh, sesuai dengan cadangan mineral dan perencanaan penambangan. Karena lokasi yang jauh, maka pemasangan belt conveyor untuk stabilitas dan kontinyutas yang lokasi yang jauh, maka pemasangan belt conveyor untuk stabilitas dan kontinyutas yang bagus
bagus direncanakan direncanakan secara secara berjenjang, berjenjang, dikarenakan dikarenakan adanya adanya simpangan simpangan lobang lobang majumaju yang sesuai dengan perkembangan dari penambangan atapun karena alasan teknis yang sesuai dengan perkembangan dari penambangan atapun karena alasan teknis lainnya. Stabilitas dan kontinyuitas yang tinggi inilah memungkinkan
lainnya. Stabilitas dan kontinyuitas yang tinggi inilah memungkinkan belt conveyor belt conveyor cenderung menurun kualitas komponen-komponen dari konstruksi
cenderung menurun kualitas komponen-komponen dari konstruksi belt conveyor belt conveyor .. Dengan perencanaan
Dengan perencanaan belt conveyor belt conveyor secara berjenjang ini memungkinkan pada bagian secara berjenjang ini memungkinkan pada bagian tengah ataupun di bagian
tengah ataupun di bagian permukaan permukaan mengalami kerusakan, sehingga pada mengalami kerusakan, sehingga pada bagian yangbagian yang rusak tersebut akan tetap menerima tumpahan bahan mineral dari
rusak tersebut akan tetap menerima tumpahan bahan mineral dari belt conveyor belt conveyor pada pada jenjang
jenjang sebelumnya, sebelumnya, dan dan akibatnya akibatnya pada pada bagianbagian tail conveyor tail conveyor yang mengalami yang mengalami kerusakan akan mengalami penumpukan, dan lama-kelamaan bahan mineral akan kerusakan akan mengalami penumpukan, dan lama-kelamaan bahan mineral akan tumpah. Apabila bahan mineral ini berupa batubara, maka dari tumpukan-tumpukan tumpah. Apabila bahan mineral ini berupa batubara, maka dari tumpukan-tumpukan pada
pada belt conveyorbelt conveyor yang rusak ini memungkinkan akan timbul akumulasi gas metanyang rusak ini memungkinkan akan timbul akumulasi gas metan karena adanya debu batubara. Dengan demikian penumpukan bahan mineral dapat karena adanya debu batubara. Dengan demikian penumpukan bahan mineral dapat menimbulkan bahaya.
menimbulkan bahaya.
Bahaya yang ditimbulkan karena adanya penumpukan ini dapat diatasi dengan Bahaya yang ditimbulkan karena adanya penumpukan ini dapat diatasi dengan cara menghentikan
cara menghentikan belt conveyor belt conveyor pada jenjang sebelumnya juga berhenti, demikian pada jenjang sebelumnya juga berhenti, demikian terus menerus
terus menerus belt conveyor belt conveyor yang dibelakangnya. Adapun cara untuk menghentikan yang dibelakangnya. Adapun cara untuk menghentikan beltbelt conveyor
conveyor pada jenjang sebelumnya digunakan detektor pada jenjang sebelumnya digunakan detektor penumpukan pada chute.penumpukan pada chute. Dibawah ini dapat
Gambar 10 Detektor Penumpukan Chute Gambar 10 Detektor Penumpukan Chute
Pada prinsipnya detektor ini menggunakan level controller yang terhubung Pada prinsipnya detektor ini menggunakan level controller yang terhubung dengan relay, yang akan memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box apabila dengan relay, yang akan memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box apabila terjadi penumpukan bahan mineral yang menyentuh level controller.
terjadi penumpukan bahan mineral yang menyentuh level controller.
B.
B. Belt Snacking DetectorBelt Snacking Detector Karena
Karena belt conveyor belt conveyor digunakan untuk mengangkut bahan mineral, maka karena digunakan untuk mengangkut bahan mineral, maka karena adanya beban bahan mineral memungkinkan lajunya belt akan melenceng. Dan untuk adanya beban bahan mineral memungkinkan lajunya belt akan melenceng. Dan untuk mengantisipasi agar laju belt tidak semakin melenceng digunakan peralatan pengaman mengantisipasi agar laju belt tidak semakin melenceng digunakan peralatan pengaman yang disebut dengan
yang disebut dengan belt snacking detector belt snacking detector . Detektor ini juga sering disebut dengan. Detektor ini juga sering disebut dengan istilah alat pengendali belt berjalan zig zag. Alat ini digunakan untuk menemukan belt istilah alat pengendali belt berjalan zig zag. Alat ini digunakan untuk menemukan belt yang melenceng atau miring dan menghentikan
yang melenceng atau miring dan menghentikan belt conveyorbelt conveyor secara otomatis. Alat inisecara otomatis. Alat ini dipasang pada bagian motor, pada bagian ujung, (head dan tail) dan untuk
dipasang pada bagian motor, pada bagian ujung, (head dan tail) dan untuk belt conveyor belt conveyor yang panjang di perbanyak unitnya.
yang panjang di perbanyak unitnya.
Dibawah ini dapat dilihat contoh gambar
Gambar 11
Gambar 11 Belt Snacking Detector Belt Snacking Detector
Pada prinsipnya detektor ini menggunakan limit switch yang terhubung yang Pada prinsipnya detektor ini menggunakan limit switch yang terhubung yang akan memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box apabila terjadi akan memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box apabila terjadi penyimpangan jalannya laju belt.
penyimpangan jalannya laju belt.
C.
C. Slip Slip DetectDetectoror
Sebaik-baiknya peralatan pengaman, apabila tidak dilakukan pemeriksaan dan Sebaik-baiknya peralatan pengaman, apabila tidak dilakukan pemeriksaan dan perawatan
perawatan rutin rutin maka maka akan akan mengakibatkan mengakibatkan menurunnya menurunnya kualitas kualitas dalam dalam melakukanmelakukan pengamanan.
pengamanan. Laju Laju belt belt conveyor conveyor diharapkan diharapkan dapat dapat melaju melaju secara secara lurus, lurus, akan akan tetapitetapi karena bermuatan memungkinkan akan menyimpang. Penyimpangan ini pada dapat karena bermuatan memungkinkan akan menyimpang. Penyimpangan ini pada dapat diatasi dengan
diatasi dengan belt snacking detector belt snacking detector . Akan tetapi karena penurunan performa. Akan tetapi karena penurunan performa pengaman ini
pengaman ini akan berdampak akan berdampak laju belt laju belt akan semakin akan semakin menyimpang, sehingga menyimpang, sehingga belt akanbelt akan bersinggungan
bersinggungan dengan dengan kerangka kerangka konstruksi konstruksi dan dan laju laju belt belt akhirnya akhirnya tertahan tertahan dandan melambat. Karena tertahannya belt, maka beban yang diemban motor listrik akan melambat. Karena tertahannya belt, maka beban yang diemban motor listrik akan semakin berat, dan akan mengakibatkan motor listrik terbakar kumparannya. Untuk semakin berat, dan akan mengakibatkan motor listrik terbakar kumparannya. Untuk
mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan peralatan pengaman yang disebut dengan mengantisipasi hal tersebut maka diperlukan peralatan pengaman yang disebut dengan slip detector
slip detector . Dibawah ini adalah contoh gambar. Dibawah ini adalah contoh gambar slip detector slip detector ..
Gambar 12 Slip Detector Gambar 12 Slip Detector Pada prinsipnya detektor ini menggunakan
Pada prinsipnya detektor ini menggunakan tention reducer tention reducer , yaitu suatu alat yang, yaitu suatu alat yang akan mendeteksi kecepatan
akan mendeteksi kecepatan belt conveyor belt conveyor . Apabila kecepatan yang dideteksi berkurang,. Apabila kecepatan yang dideteksi berkurang, maka
maka tention reduser tention reduser ini akan terhubung relay yang akan memutuskan rangkaian ini akan terhubung relay yang akan memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box.
magnetic switch / gate end box.
D.
D. Sensor SuhuSensor Suhu
Peletakan motor listrik yang menggerakan
Peletakan motor listrik yang menggerakan belt conveyor belt conveyor pada umumnya pada umumnya berdekatan
berdekatan dengan dengan tention tention snap snap pulley, pulley, sehingga sehingga kemungkinan kemungkinan akan akan terjadi terjadi kenaikankenaikan suhu karena perubahan suhu lingkungan. Disamping itu juga karena motor listrik itu suhu karena perubahan suhu lingkungan. Disamping itu juga karena motor listrik itu sendiri. Perubahan suhu yang disebabkan panasnya motor listrik, karena beban bahan sendiri. Perubahan suhu yang disebabkan panasnya motor listrik, karena beban bahan mineral yang diangkut akan memforsir kerja dari motor listrik yang terus bekerja mineral yang diangkut akan memforsir kerja dari motor listrik yang terus bekerja memutar
memutar belt conveyorbelt conveyor akan panas.akan panas.
Pada prinsipnya detektor ini menggunakan detektor suhu yang terhubung relay Pada prinsipnya detektor ini menggunakan detektor suhu yang terhubung relay dan memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box apabila nilai setting suhu dan memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box apabila nilai setting suhu tercapai.
E.
E.
Sm
Smo
oke
ke D
De
ette
ect
cto
or
r
/ /CO Detector
CO Detector
Smoke detector adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya asap atau Smoke detector adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi adanya asap atau yang berupa gas CO. Adapun penempatan detektor ini adalah di dekat motor listrik, yang berupa gas CO. Adapun penempatan detektor ini adalah di dekat motor listrik, ataupun di daerah yang memiliki kecenderungan terdapatnya gas CO.
ataupun di daerah yang memiliki kecenderungan terdapatnya gas CO.
Gambar 13 Detektor Asap Gambar 13 Detektor Asap
Pada prinsipnya detektor ini menggunakan detektor asap/CO yang terhubung Pada prinsipnya detektor ini menggunakan detektor asap/CO yang terhubung relay dan memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box apabila nilai setting relay dan memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box apabila nilai setting asap/CO tercapai
asap/CO tercapai
F.
F. Thermal Over Load Relay (TOLR)Thermal Over Load Relay (TOLR)
Relay ini digunakan untuk mengantisipasi adanya beban lebih yang diemban Relay ini digunakan untuk mengantisipasi adanya beban lebih yang diemban oleh motor listrik. Apabila muatan bahan material melebihi kapasitas daya motor listrik, oleh motor listrik. Apabila muatan bahan material melebihi kapasitas daya motor listrik, maka motor listrik akan tetap bekerja dengan beban berat. Dengan beban berat inilah maka motor listrik akan tetap bekerja dengan beban berat. Dengan beban berat inilah motor akan semakin panas, yang mengakibatkan kumparan pada motor listrik akan motor akan semakin panas, yang mengakibatkan kumparan pada motor listrik akan terbakar. Untuk mengantisipasi hal ini pada rangkaian magnetic switch / gate end box terbakar. Untuk mengantisipasi hal ini pada rangkaian magnetic switch / gate end box dipasang thermal over load relay. Dibawah ini adalah gambar TOLR.
Gambar 14 TOLR Gambar 14 TOLR
Prinsip kerja dari TOLR adalah apabila terjadi beban lebih maka kontak pada Prinsip kerja dari TOLR adalah apabila terjadi beban lebih maka kontak pada TOLR akan memutuskan rangkaian switch magnetic / gate end box.
TOLR akan memutuskan rangkaian switch magnetic / gate end box.
G.
G. Emergency StopEmergency Stop
Alat ini digunakan untuk memberhentikan
Alat ini digunakan untuk memberhentikan belt conveyor belt conveyor secara human working secara human working pada saat
pada saat ditemukannya ketidaknormalan. ditemukannya ketidaknormalan. Alat Alat ini dapat ini dapat berupa signalling berupa signalling key atau key atau talitali emergency switch. Untuk signaling key dioperasikan dengan menggunakan kawat sling emergency switch. Untuk signaling key dioperasikan dengan menggunakan kawat sling yang dipasang sepanjang jalur belt conveyor yang dioperasikan dengan cara menarik yang dipasang sepanjang jalur belt conveyor yang dioperasikan dengan cara menarik kawat sling tersebut. Sedangkan tali emergency switch dipasang pada mulut dan sekitar kawat sling tersebut. Sedangkan tali emergency switch dipasang pada mulut dan sekitar bagian motor juga di
bagian motor juga di bagian tengah, yang dioperasikan dengan cara bagian tengah, yang dioperasikan dengan cara menarik emergencymenarik emergency switch yang tergantung pada tali.
switch yang tergantung pada tali.
Gambar 15 Tali Emergency Switch Gambar 15 Tali Emergency Switch
H.
H. Metan DetectorMetan Detector
Detektor ini digunakan untuk mendeteksi adanya gas metan. Adapun Detektor ini digunakan untuk mendeteksi adanya gas metan. Adapun penempatan
penempatan metan metan detector detector ini ini ada ada di di bagian bagian chute chute belt belt conveyor, conveyor, karena karena pada pada bagianbagian ini tejadi penumpukan batubara yang kemudian akan diangkut pada belt conveyor ini tejadi penumpukan batubara yang kemudian akan diangkut pada belt conveyor didepannya.
didepannya.
Gambar 16 Metan Detector Gambar 16 Metan Detector Pada prinsipnya detektor ini menggunakan detektor gas metan
Pada prinsipnya detektor ini menggunakan detektor gas metan yang terhubung relay danyang terhubung relay dan memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box apabila nilai setting akumulasi memutuskan rangkaian magnetic switch / gate end box apabila nilai setting akumulasi metan tercapai.
metan tercapai.
Kelistrikan Belt Conveyor Kelistrikan Belt Conveyor
Pada umumnya lokasi di tambang dalam merupakan daerah operasi yang sangat Pada umumnya lokasi di tambang dalam merupakan daerah operasi yang sangat membutuhkan pengangkutan. Dan daerah pengangkutan yang menggunakan
membutuhkan pengangkutan. Dan daerah pengangkutan yang menggunakan beltbelt conveyor
conveyor di dalam tambang meliputi antara lain : lobang ban utama ( di dalam tambang meliputi antara lain : lobang ban utama ( central beltcentral belt conveyor
conveyor ), lobang maju, dan lobang buka (), lobang maju, dan lobang buka ( main gatemain gate)) Ukuran mesin dan
Ukuran mesin dan belt conveyorbelt conveyor disesuaikan dengan kebutuhan, biasanya padadisesuaikan dengan kebutuhan, biasanya pada pengangkutan lobang ban utama diperlukan mesin uku
pengangkutan lobang ban utama diperlukan mesin ukuran besar, karenaran besar, karena belt conveyor belt conveyor di di lobang utama menampung semua bahan galian dari front kerja yang akan dibawa lobang utama menampung semua bahan galian dari front kerja yang akan dibawa kepermukaan (
kepermukaan ( face face).).
Adapun peralatan listrik yang harus dipersiapkan adalah : Adapun peralatan listrik yang harus dipersiapkan adalah :
a.
a. Transformator yang disesuaikan dengan kebutuhanTransformator yang disesuaikan dengan kebutuhan b.
b. Magnetic Switch / Gate End BoxMagnetic Switch / Gate End Box c.
c. Motor ListrikMotor Listrik d.
d. KabelKabel e.
e. Safety DeviceSafety Device
Cara pengoperasian
Cara pengoperasian belt conveyorbelt conveyor di dalam tambang merupakan sistemdi dalam tambang merupakan sistem berurutan,
berurutan, maka maka cara cara operasinya operasinya juga juga harus harus berurutan berurutan pula. pula. Maksud Maksud dari dari sistemsistem berurutan
berurutan ini ini adalahadalah belt conveyor belt conveyor yang paling depan harus dioperasikan dahulu, baru yang paling depan harus dioperasikan dahulu, baru belt conveyor
belt conveyor dioperasikan kemudian, demikian juga selanjutnya. Sistem berurutan dioperasikan kemudian, demikian juga selanjutnya. Sistem berurutan disini bukan hanya pengoperasiannya saja, akan tetapi juga dengan mengakhiri disini bukan hanya pengoperasiannya saja, akan tetapi juga dengan mengakhiri operasinya, yaitu
operasinya, yaitu belt conveyor belt conveyor yang yang paling paling belakang/terakhir belakang/terakhir terlebih terlebih dahuludahulu dimatikan (OFF). Sistem berurutan ini dilakukan dengan maksud untuk tidak terjadi dimatikan (OFF). Sistem berurutan ini dilakukan dengan maksud untuk tidak terjadi penumpukan di
penumpukan di belt conveyor belt conveyor yang paling depan. yang paling depan.
Dibawah ini adalah gambar diagram sederhana safet
Dibawah ini adalah gambar diagram sederhana safety device pada belt conveyor.y device pada belt conveyor.
Gambar 17 diagram sederhana safety device pada belt conveyor Gambar 17 diagram sederhana safety device pada belt conveyor
4.
4. KESIMPULANKESIMPULAN
Dari rancang bangun sistem kelistrikan
Dari rancang bangun sistem kelistrikan belt conveyor pada pertambangan batubarabelt conveyor pada pertambangan batubara bawah tanah disimpulkan bahwa :
bawah tanah disimpulkan bahwa : 1.
1. Rangkaian sistem komunikasi operasional belt conveyor pada pertambanganRangkaian sistem komunikasi operasional belt conveyor pada pertambangan batubara
batubara bawah bawah tanah tanah sangat sangat diperlukan diperlukan sebagai sebagai antisipasi antisipasi terjadinya terjadinya kecelakaankecelakaan pada saat operasi.
pada saat operasi. 2.
2. Rancang bangun sistem kelistrikan belt conveyor pada pertambangan batubaraRancang bangun sistem kelistrikan belt conveyor pada pertambangan batubara bawah
bawah tanah tanah diperlukan diperlukan beberapabeberapa safety safety devicedevice sebagai sarana pemberhentian sebagai sarana pemberhentian operasional belt conveyor secara otomatis apabila terjadi penyimpangan operasi. operasional belt conveyor secara otomatis apabila terjadi penyimpangan operasi.
5.
5. DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA 1.
1. Kenneth B. Rexford, Electrical Control for Machines, 3Kenneth B. Rexford, Electrical Control for Machines, 3rdrd Edition, Delmar Edition, Delmar Publishers, Canada, 1987.
Publishers, Canada, 1987. 2.
2. Walter N. Alerich, ELECTRICITY 4: Motors & Generators, Altenators 4Walter N. Alerich, ELECTRICITY 4: Motors & Generators, Altenators 4thth Edition, Edition, Delmar Publishers Inc., New York, 1986
Delmar Publishers Inc., New York, 1986 3.
3. Materi Pelajaran pengantar Teknologi Listrik Tambang, PT. Tambang BatubaraMateri Pelajaran pengantar Teknologi Listrik Tambang, PT. Tambang Batubara Bukit Asam (Persero), Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia, LPPT Bukit Asam (Persero), Divisi Pengembangan Sumber Daya Manusia, LPPT Ombilin, 1995
Ombilin, 1995 4.
4. Modul Pembelajaran Kontrol Magnetik, Direktorat Modul Pembelajaran Kontrol Magnetik, Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan,Pendidikan Menengah Kejuruan, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional, 2003.