III. METODE PENELITIAN
A. Penentuan Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X MA Negeri 1 Bandar Lampung tahun pelajaran 2011/2012 yang tersebar dalam sepuluh kelas yang berjumlah 448.
2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling, Teknik purposive sampling dikenal juga sebagai sampling pertimbangan yaitu pengambilan sampel dilakukan berdasarkan pertimbangan (berdasarkan saran dari ahli). Purposive sampling akan baik hasilnya ditangan seorang ahli yang mengenal populasi (Sudjana, 2005). Dalam hal ini, pengambilan sampel dilakukan dengan ibu Dra. Rosmiati selaku guru MAN 1 Setelah diperoleh dua kelas sampel maka ditentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Berdasarkan pertimbangan dari peneliti dan guru mitra maka diambil kelas X.7 dan X.8
sebagai sampel, karena kedua kelas tersebut memiliki kemampuan awal yang tidak jauh berbeda, kemudian ditentukan kelas X.7 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing dan kelas X.8 sebagai kelas kontrol menggunakan
pembelajaran konvensional.
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang bersifat kuantitatif. Sumber data dibagi menjadi dua kelompok yaitu data hasil pretest posttest dan data aktivitas siswa kelas eksperimen dan data hasil pretest posttest dan data aktivitas siswa kelas kontrol.
C. Desain dan Metode Penelitian
1. Desain penelitian
[image:2.595.71.396.359.446.2]Penelitian ini menggunakan Non Equivalent Control Group Design yaitu desain dengan melihat perbedaan pretest maupun posttest antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen.
Tabel 1. Desain penelitian
Pretest Perlakuan Postest
Kelas kontrol O1 O2
Kelas eksperimen O1 X1 O2
Keterangan:
X1: Pembelajaran kimia dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri Terbimbing
O1: Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi pretest
O2: Kelas eksperimen dan kelas kontrol diberi posttest
D. Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Sebagai variabel bebas adalah pembelajaran yang menggunakan model inkuiri terbimbing dan pembelajaran
E. Instrumen dan Validitas Penelitian
Adapun bentuk instrumen penelitian yang digunakan adalah berupa soal-soal pretest dan postest yang masing-masing terdiri dari dua bagian, yaitu soal-soal penguasaan konsep yang berupa pilihan jamak dan soal-soal keterampilan inferensi dalam bentuk soal uraian.
Dalam pelaksanaannya kelas kontrol dan kelas eksperimen diberikan soal yang sama. Soal pretest adalah soal materi pokok reaksi oksidasi reduksi yang terdiri dari 15 butir soal pilihan jamak dan 5 soal uraian, dimana dari 5 soal uraian tersebut, terdapat 2 soal yang mengandung keterampilan inferensi. Sedangkan soal posttest adalah materi pokok hidrokarbon yang terdiri dari 15 butir soal pilihan jamak dan 5 butir soal uraian, dimana dari 5 soal uraian tersebut, terdapat 2 soal yang mengandung keterampilan inferensi.
Agar data yang diperoleh sahih dan dapat dipercaya, maka dilakukan pengujian terhadap butir soal pretes dan postes yang akan digunakan. Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Oleh karena dalam melakukan judgment diperlukan ketelitian dan keahlian penilai, maka peneliti meminta ahli untuk melakukannya, yang dalam hal ini dosen pembimbing penelitian untuk menilainya.
F. Prosedur Pelaksanaan Penelitian
Langkah-langkah yang digunakan penelitian ini adalah:
1. Observasi Pendahuluan
a. Melakukan wawancara kepada guru mitra mengenai persentase siswa yang mencapai KKM pelajaran kimia, rata-rata kemampuan akademik siswa pada pelajaran kimia. b. Menentukan populasi dan sampel penelitian sebanyak 2 kelas.
2. Pelaksanaan Penelitian
Prosedur pelaksanaan penelitian terdiri dari beberapa tahap, yaitu:
a. Tahap persiapan
Menyusun silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), lembar kerja siswa, lembar aktivitas siswa, dan instrumen tes.
b. Tahap Pelaksanaan
Adapun prosedur pelaksanaan pembelajaran adalah :
(1) melakukan pretest dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
model inkuiri terbimbing di kelas eksperimen yaitu kelas X7 dan pembelajaran
konvensional di kelas kontrol yaitu kelas X8
(3) melakukan posttest dengan soal-soal yang sama pada kelas eksperimen dan kelas kontrol
(4) melakukan tabulasi dan analisis data.
G. Teknik Analisis Data
Analisis data yang dikumpulkan untuk memberikan makna atau arti yang digunakan untuk menarik suatu kesimpulan yang berkaitan dengan masalah, tujuan, dan hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Setelah melaksanakan penelitian, maka dilakukan analisis data pada hasil pretest dan posttest yang diperoleh, maka pertama kali dihitung skor pretest dan posttest dirumuskan sebagai berikut:
Untuk penguasaan konsep, jumlah soal masing-masing sebanyak 15 soal pilihan ganda pada pretest dan posttest dengan skor maksimal 15. Sedangkan untuk soal essay sebanyak 5 soal, namun keterampilan inferensi masing-masing 2 soal pada pretest dan posttest dengan skor maksimal 20. Sehingga, dirumuskan nilai siswa sebagai berikut:
Nilai Siswa = skor siswa
skor maksimum x 100 …………..(1)
Data yang diperoleh kemudian dicari gain ternormalisasinya kemudian dianalisis menggunakan uji homogenitas dua varians.
1. Gain ternormalisasi
N-g
=
𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑜𝑠𝑡𝑒𝑠𝑡−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚−𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
...(2)
2. Uji Normalitas
Hipotesis untuk uji normalitas :
Ho = data penelitian berdistribusi normal H1 = data penelitian berdistribusi tidak normal
Untuk uji normalitas data digunakan rumus sebagai berikut :
𝑥2 = ∑(𝑓0− 𝑓𝑒)
2
𝑓0
Keterangan :
x2 = uji Chi- kuadrat fo = frekuensi observasi
fe = frekuensi harapan
Kriteria : Terima H0 jika x2 hitung x2 tabel
3.Uji Homogenitas Dua Varians
Uji homogenitas dua varians digunakan untuk mengetahui apakah dua kelompok sampel mempunyai varians yang homogen atau tidak. Untuk uji homogenitas dua varians ini, rumusan hipotesisnya adalah :
H0 : σ12= σ22 Data gain kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang homogen.
H1 : σ12≠ σ22 Data gain kelas eksperimen dan kelas kontrol memiliki varians yang tidak
homogen. Keterangan:
varians skor kelompok I
varians skor kelompok II
dimana dk1 = (n1-1) dan dk2 = (n2-1)
Untuk menguji homogenitas kedua varians kelas sampel, digunakan uji kesamaan dua varians, dengan rumusan statistik :
Keterangan :
varians terbesar
varians terkecil
Dengan kriteria uji
Terima H0 jika Fhitung < Ftabel, dan tolak sebaliknya (Sudjana, 2005).
4. Uji Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini menggunakan analisis statistik di mana hipotesis dirumuskan dalam bentuk pasangan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif
(Hl). Sehingga rumusan hipotesis menjadi :
Keterampilan inferensi
H0 : Rata-rata N-gain keterampilan inferensi yang diterapkan pembelajaran inkuiri
terbimbing lebih rendah atau sama dengan pembelajaran konvensional.
𝐻0: 𝜇1𝑥≤ 𝜇2𝑥
Hl : Rata-rata N-gain keterampilan inferensi yang diterapkan pembelajaran inkuiri
terbimbing lebih tinggi dibandingkan pembelajaran konvensional
𝐻𝑙: 𝜇1𝑥 > 𝜇2𝑥
Penguasaan konsep
H0 : Rata-rata N-gain penguasaan konsep siswa yang diterapkan menggunakan
pembelajaran inkuiri terbimbing lebih rendah atau sama dengan pembelajaran konvensional.
𝐻0: 𝜇1𝑦 ≤ 𝜇2𝑦
Hl : Rata-rata N-gain penguasaan konsep siswa yang diterapkan menggunakan
pembe-lajaran inkuiri terbimbing lebih tinggi dibandingkan pembepembe-lajaran konvensional
𝐻𝑙: 𝜇1𝑦 > 𝜇2𝑦
Keterangan :
μ1 : rata-rata (x,y) pada kelas yang diterapkan pembelajaran inkuiri
terbimbing
μ2 : rata-rata (x,y) pada kelas yang diterapkan pembelajaran
konvensional
x : keterampilan inferensi y : penguasaan konsep
Uji statistik ini sangatlah bergantung pada homogenitas kedua varians data, karena jika kedua varians kelas sampel homogen (σ12 = σ22), maka uji yang dilakukan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Rumus statistik yang digunakan adalah:
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑋̅̅̅ − 𝑋1 ̅̅̅2 𝑠𝑔√𝑛1
1+
1 𝑛2
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑔2 =(𝑛1− 1)𝑠1 2+ (𝑛
2 − 1)𝑠22
𝑛1+ 𝑛2− 2
Keterangan:
𝑋̅̅̅ 1= Rata-rata N-gain keterampilan inferensi yang diterapkan model pembelajaran inkuiri
terbimbing.
𝑋2
̅̅̅ = Rata-rata N-gain keterampilan inferensi dengan pembelajaran konvensional.
𝑠𝑔 = Simpangan baku gabungan
𝑛1= Jumlah siswa yang pembelajarannya menggunakan pembelajaran inkuiri terbimbing.
𝑛2= Jumlah siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
𝑠1= Simpangan baku siswa yang pembelajarannya menggunakan model
pembelajaran inkuiri terbimbing
𝑠2= Simpangan baku siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional.
Dalam hal ini, kriteria pengujian adalah : Terima H0 jika : t < t(1-α) dan tolak harga-harga
lainnya.
b) Untuk penguasaan konsep, 𝜎12 = 𝜎2 2 (Sampel mempunyai varian yang homogen), maka :
𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑋̅̅̅̅− 𝑋1 ̅̅̅̅2 𝑠𝑔√
1 𝑛 1+
1 𝑛2
𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑔2 = (𝑛1−1)𝑠12+(𝑛2−1)𝑠22 𝑛1+𝑛2−2
Keterangan:
1
X =Penguasaan konsep yang diterapkan model inkuiri terbimbing
𝑋2
̅̅̅ = Penguasaan konsep yang diterapkan pembelajaran konvensional.
𝑛1 = Jumlah siswa pada kelas yang diterapkan model pembelajaran inkuiri
terbimbing
𝑠12= Varians siswa yang diterapkan model pembelajaran inkuiri terbimbing
𝑠22= Varians siswa yang menggunakan pembelajaran konvensional
c). Mencari harga t tabel pada tabel distribusi t dengan level signifikan 0,05 dan
2 -n n
dk 1 2 untuk 22 2 1
, sedangkan level signifikan 0,05 dan dk masing-masing